Bab 1

9 1 0
                                    

Wanita itu berlari sangat kencang di pelabuhan, wanita itu bernama Niralfia, ia akan naik ke kapal pesiar baru milik kakeknya walaupun sebenarnya ia adalah wanita pemabuk laut.

"Sial! Dimana kakak ku, sudah kubilang padanya aku tidak ingin ikut berlibur di kapal pesiar! Sekarang aku harus apa? Aku tidak tau cara naik kapal." Gumam fia, terus berlari menghindar dari pria jahat yang terus mengikutinya, sambil terus melihat sekeliling mencari keberadaan kakaknya.

"Mungkin ini." Fia melihat kapal besar yang megah dan menawan itu.

Wanita itu berlari mendekat, namun rupanya kapal itu sudah menutup pintunya.

"Tidak-tidak." Kesal fia, berteriak berusaha berteriak untuk memberitahu kalau dirinya tertinggal, banyak orang yang berada disekitaran kapal itu, menonton kapal baru yang debut itu berlayar.

"Aku ketinggalan! Woi!" Fia berteriak sekuat tenaga dan melambaikan tangannya.

"Wah, wanita itu sangat ramah." Ucap salah satu orang yang berada di dalam kapal tersebut ikut melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Fia lalu melihat pria dibelakang yang  melihatnya dengan tatapan tajam, pria itu yang terlihat ikut lelah berlaru lalu berjalan mulai mendekati fia.

"Oh tuhan, dia dari tadi kenapa terus mengikuti ku sih." Fia terkejut, lalu berlari masuk ke kapal yang bersandar disampingnya.

"Astaga. Aku takut sekali." Wanita itu menatap sekeliling, lalu berlari masuk di antara kerumunan lainnya.

Fia terduduk disalah satu kursi, menutup kepalanya agar tidak terlihat.

"Kapal akan berangkat!" Teriak seseorang.

Fia merasakan perutnya yang tidak nyaman.

"Ohhh... Tunggu, berhen-" Wanita itu berlari, keujung kapal setelah melihat kapal itu mulai jalan menjauh dari pelabuhan.

"Hweeeekkkk...." Fia memuntahkan isi perutnya.

Ia menjadi pusat perhatian dikapal yang tidak besar ini karena kapalnya baru jalan sedikit.

"Ahhhh.... Bisa pelan-pelan tidak!" Teriak fia kesal pada nakoda kapal itu, nahkoda kapal dengan usia yang setidaknya 50.an.

"Kau siapa menyuruhku?" Tanyanya heran melihat wanita yang baru ia temui.

"Hweeekkk..." Wanita itu muntah lagi.

"Kau sudah bayar kapal?" Tanya anak buah nahkoda itu.

Wanita itu menatap nama kapal itu, kakeknya yang mempunyai kapal ini, kenapa dia harus bayar.

"Kenapa aku harus bayar? Ini kapal punya kakek ku, kalian akan dipecat kalau tau memperlakukan cucunya begini." Jelas wanita itu sombongnya.

"Apa? Hahahahha..." Beberapa penumpang yang mendengar ocehan itu tertawa kecil, melihat kehaluaan fia.

"Mau ku turunkan ditengah laut?" Pria itu tersenyum mengerikan.

"Kau mau dibunuh kakek ku!" Fia menantangnya balik.

"Ohhh...." Pria tua sebagai nahkoda kapal itu ikut berjalan mendekati fia lalu mengangkat kerah baju Fia.

Fia terkejut, kaget dan takut, ia tidak pernah diperlakukan sekasar ini.

"Oky. Oky. Aku bayar! Memangnya berapa sih!" Fia sedikit takut melihat pria itu tidak pandang gender, tapi tetap angkuh lalu menepis tangan pria tua itu.

Fia membuka tasnya, lalu merogoh tasnya, matanya membelalak kaget, menatap sudah tidak ada apa-apa didalam tasnya.

Fia melihat kedalam tasnya, melihat tasnya yang sudah disobek dari bawah, tandanya ia baru saja di copet.

FOUND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang