Bab 3

5 0 0
                                    

Fia menatap Agung dibalik pintu yang sedang menemani neneknya.

"Ada apa?" Tanya agung serasa diawasi.

"Lain kali, Carikan aku baju yang sedikit tidak kekanakan, bisa?" Jelas Fia.

Agung berbalik menatap fia yang mengintipnya di balik pintu, tidak ingin memperlihatkan dirinya.

Agung mengingat kejadian di pasar tadi.

----

Flash Back

Dipasar.

"Cari baju seperti apa?" Tanya penjual itu bingung.

"untuk seorang wanita." Jelas Agung bingung.

"Wanita? Wanita seperti apa?" Bingung Penjual.

"Lumayan tinggi tapi dia kurus, imut." Jawab Agung kikuk.

"ahhh..." (Penjual mengiranya gadis anak SMP)

OF FLASH BACK  

-----

"Iya" jawab agung.  "Apa kau nyaman disini? Rahma menawarkan tempat tinggal." Agung mengingat tawaran Rahma, Fia juga pasti tidak nyaman tinggal dengan pria. 

"Kau mengusirku." Ucap Fia sedih. "Jangan usir aku, untuk percaya padamu yang sudah baik saja sulit, bagaimana dengan orang lain?" lanjut Fia tertunduk menatap kakinya yang terluka.

Agung terdiam menatap wajah sedih Fia yang sedang memaikan kakinya pelan tidak ingin pergi.

"Aku tidak bermaksud begitu, tapi mungkin baik kalau kau punya teman wanita." Jelas Agung.

"Kan ada nenek." Lanjut Fia. 

 "Baiklah, kau disini saja" Jelas Agung.

Fia langsung tersenyum "Aku akan berusaha tidak merepotkan lagi, makasih." 

"Apa ada mukenah? Aku mau sholat." Lanjut fia memalingkan wajahnya.

"Kau sholat rupanya?" Senyum agung mengingat fia yang tak melaksanakan sholat sebelumnya, lalu melirik mukenah yang tergantung di pintu.

"Kemarin aku belum mandi bersih sehabis halangan, aku baru saja mandi jadi sudah bisa sholat." Jelas fia. "Ada tidak?" Lanjut fia kesal.

"Itu." Agung melirik di pintu.

Fia membuka sedikit pintu memasukkan kepalanya lebih banyak, lalu melihat dibalik pintu yang tergantung mukenah.

Fia mengambilnya.

"Kiblat dimana?" Tanya fia.

Agung menunjukkan kiblatnya.

"Oky." Jelas fia, lalu segera berjalan ke kamarnya.

-----

"Ya Allah, dosa apa yang hamba lakukan sampai terdampar disini?" Fia mulai menangis dalam doanya.

"Ya Allah, cobaan ini terlalu berat ya Allah, fia tidak bisa tinggal di tempat seperti ini dan kondisi seperti ini ya Allah." Rengek fia lagi.

"Ya Allah!!!!!! Tolong fia ya Allah. Ya Allah! Fia mau pulang! Fia maksa ya Allah! Aminnn..." jelas Dia dalam sholatnya.

-----

"Woi, jangan tidur dulu yah, kalau aku belum tidur." Teriak Fia dari dalam kamar pada Agung yang sedang membaca buku di remang-remangnya lilin di ruang tamu.

"Iyaaa...." Jawab Agung.

10 menit.

"Woi." Teriak Fia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FOUND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang