cinta bertepuk sebelah tangah awalnya memang menyakitkan, tapi nanti kita akan terbiasa mencintai sampai tidak terasa sakit lagi walaupun sakit.
karena puncak cinta tertinggi adalah selalu mencintai walaupun tidak dicintai, selalu membersamai walaup...
Heyyo morning beib Suara alarmku yang ke 5 kali berbunyi untuk pagi ini.
Tubuhku kupaksakan bangun dari tidur meskipun mata ini masi terpejam, tanganku merogoh kasur disamping kananku untuk mencari hpku.
"Yess beib, i'm wake up" jawabku dengan menatap layar ponselku yang terpampang foto cowok idolaku dimana itu adalah rutinitasku di pagi hari.
tes tes tes
"Kenapa nih kran"
Puteran kran yang aku putar ke kanan dan kekiri karena airnya yang tidak mau mengalir, hanya tetesan air yang keluar dari kran di kamar mandi ini.
"Huft ada ada we lah"
Aku mengambil alat mandiku dan berniat mandi di kamar mandi dekat dapur.
Klek
Setelah keluar kamar momen akward pun terjadi. Dimana meja makan panjang hanya terisi empat orang dan semuanya menatapku. Yang tadinya ramai berbincang kini mereka terdiam dengan kedatanganku.
Tante zahra, Diaz, Nizar dan satu laki-laki yang sangat familiar itu kini melihat kearahku. Oh iya kapten tim basket Nizar, tapi aku dan Nizar tidak satu sekolah dengannya jadi aku hanya sekedar tahu.
"Eh i-itu kamar mandinya kran nya mampet" lontarku dengan sedikit senyum canggung.
"Aduh iya saluran airnya lagi trouble" terang perempuan satu-satunya itu yang sedang duduk di meja makan dan menyantap makanannya.
"Oh gitu ya te"
Aku berjalan menuju kamar mandi di samping meja makan.
"Disana juga mampet kak Anne...Pake ka-"
"Diaz..." potong tante Zahra dengan nada yang sedikit tinggi.
"Oh disana mampet mba Anne" ucap Diaz mengulagi kalimatnya.
"Dibawah trouble semua, yang atas doang yang uda di benerin...Anne pake kamar mandi di kamar Nizar dulu ya sayang " punkas tante Zahra.
Aku hanya mengangguk dan langsung memutar badanku untuk naik ke lantai dua.
Diaz menghembuskan nafas panjang dan tampak pasrah.
"Iya iya, mas...mas Nizar" terangnya dengan nada malas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nizar dan pemuda disampingnya pun tertawa melihat keadaan saat ini. Iya memang di keluarga Nizar mereka semua harus memanggil mas bukan kakak kepada saudara yang lebih tua, mungkin karena orang tuanya yang berasal dari Jawa.
Tapi untuk Diaz ini cukup sulit karena dia baru aja pindah sekolah di Jakarta yang sebelumnya ikut bersama anak tertua tante Zahra, mas Ari di Bali.
"Eh Ne' btw kenalin ini Gael" celetuk Nizar yang menghentikan langkahku.