prolog

285 16 5
                                    

Pertemuan itu berawal dari sebuah pantai luas nan indah dimana pertama kali aku bertemu dengannya.
Bertemu denganmu merupakan suatu keberuntungan bagiku, kurasa begitu.
Untuk sekarang mari kita berteman.

Oh tidak, apa ini? Jantungku mulai tidak beraturan ketika berada di dekatmu. Apakah kau mengutuk ku hey!

"Kak Jim, aku menyukaimu" Ucapmu dikala Matahari terbenam saat ini.
Aku tersenyum membalasmu, dan dengan lembut aku mengusap tangan dan pipimu sambil mengucap "aku juga menyukai mu, Sea"

Hidup dengan dipenuhi kebahagiaan memang menyenangkan,
bangun dan mengucapkan "selamat pagi,Sayang" layaknya sang suami yang baru terbangun dari tidur nyenyaknya disamping sang istri yang mengucap "pagi jugaa"

Kehidupan Bahagia kita lalui bagaikan Lautan dan pasir yang selalu bersama dan terbentuklah Pantai. Oh aku sungguh beruntung memilikimu, Sea.

"Sea, maafkan Hia, Hia belum bisa kembali untuk saat ini."
"Iya Hia, aku mengerti, lanjutkan pekerjaan mu Hia, semangat!"
"Terima kasih, Kesayangan Hia"

Aku membelakak terkejut melihat mu terbaring disini. Hey, apa ini? Kau membuat lelucon atau bagaimana?
Sea, kumohon..Bangunlah, Bagaimana pun itu, Hia akan tetap menunggumu disini.

"Hia, Maafkan Sea.."
"Tidak apa apa Sea, Hia paham, Sea istirahat ya? Tidak apa apa, Hia tau kondisi Sea"
"Maafkan aku Hia.."

Dan kini aku berdiri di depan Tempat yang mirip seperti Rumah yang agak tua, aku mengetuk pintunya dan keluarlah Wanita separuh baya dengan senyum yang bisa dibilang seperti harus merelakan sesuatu.
"Silahkan masuk Pak Jimmy, biar saya panggilkan Louis"
"Baik, terima kasih".

Chapter One Coming soon!

HourglassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang