warning: include 🔞
***
Jaehyun.
Berusaha memberanikan diri menatap sepasang mata yang belakangan ini sering terasa dingin memandangnya.
Mata itu terlihat risih saat Jaehyun dipandang 'mengganggu' olehnya.
"Bukannya menyambut suamimu pulang, aku sampai meminta si bibi buat membukakan pintu, kau lupa soal kewajibanmu sebagai seorang istri, huh?"
Jaehyun terdiam.
Dia hanya ingin tahu, apa yang disembunyikan suaminya, kenapa Johnny seperti ini...
"Yuk, masuk. Maaf membuatmu menunggu, aku sudah masak makan malam kesukaanmu"
Dibalik ketakutannya, Jaehyun masih bisa tersenyum hangat, melayani sang suami.
Tapi...
Sepertinya Jaehyun memang salah, ia terlalu gegabah.
"Kau mencari apa?"
"Ti-tidak mencari apa-apa, kan tadi sudah kubilang, aku menyimpan..."
Jaehyun menelan ludah kasar, mata Johnny yang menatapnya terasa semakin dingin, seolah mengumbar kebencian yang mendalam terhadap apa yang dilakukannya.
Jaehyun bahkan tidak berani menatap suaminya sendiri.
"Suamiku... kenapa seperti orang lain, aku bahkan tidak mengenalinya lagi, ada apa?" gumam Jaehyun dalam hati.
Jaehyun menundukkan kepalanya, saat Johnny mendekati wajahnya.
Mendongakkan dagunya pelan, dan...
Cup.
Tak disangka justru mendaratkan kecupan lembut di bibir ranum Jaehyun, berpindah ke keningnya.
Hangat.
Dingin yang ia rasakan, hanya prasangkanya saja.
Telapak tangan kekar Johnny beralih menyentuh kening Jaehyun, secepat itu ekspresinya berubah menjadi iba. Lebih tepatnya khawatir terjadi sesuatu pada sang istri.
"Kamu sakit? agak hangat ya. Aku bilang kan istirahat saja, jangan kerja berat dulu."
Saking gugupnya, Jaehyun bahkan harus mengumpulkan tenaga ekstra untuk menatap wajah suaminya sendiri.
Matanya hampir menangis karena dia kira Johnny akan marah, ternyata justru sebaliknya.
"I-iya, aku hanya.... mmmphh"
Lemah.
Jaehyun akui dia begitu lemah ketika suaminya tengah mendominasi.
Jaehyun seketika termangu, tubuhnya kaku, untuk sekedar bersuara... benar-benar terasa sulit karena tenggorokannya tercekat. Johnny yang ada di depannya kini seolah-olah menahan pergerakannya.
Dan terjadi lagi...
Malam itu, Johnny menyentuh Jaehyun di koridor ruang tengah. Saat suasana sepi mencekam mulai menyergap udara rumah mereka.
Takut anak-anaknya atau bahkan para pembantu rumahnya terbangun, Jaehyun memelankan suaranya. Berusaha keras agar desahan-desahan tidak terlontar keras dari mulutnya.
Johnny menyentuh Jaehyun tanpa sadar, begitu kasar. Kalau sudah seperti ini, Jaehyun sudah selayaknya berperan jadi istri yang baik. Bahkan dia rela melayani nafsu Johnny yang belakangan ini sulit dikontrol.
Jaehyun merasa... benar-benar "dipakai" oleh suaminya untuk melampiaskan gairah liar yang sudah tidak mampu ditahan.
Puas mencium bibir Jaehyun secara brutal bahkan sampai menggigit, menyesap, seluruh isi di dalam mulut ranumnya. Jaehyun yang kewalahan sampai memukul-mukul dada Johnny yang sebenarnya adalah Julian itu agar segera dilepaskan karena dia benar-benar sulit bernafas. Jaehyun kehabisan oksigen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impersonate
Fanfiction10 tahun Julian menyembunyikan identitasnya dan menggantikan peran Johnny, saudara kembarnya yang telah tiada. Berpura-pura mencintai Jaehyun, kekasih Johnny, dan menikahinya hingga memiliki anak. ** "Aku bisa jelasin kekeliruan ini, Jae." - Julian...