"Kakak ngapain?"
Seorang pemuda terlonjak kaget kala suara seorang gadis menyapa pendengarannya.
"Itu sakit gak kak?" -gadis itu mendekati pemuda yang kini terdiam kaku ditempat.
"Jangan."
Pemuda itu segera menjauhkan cutter digenggamannya.
"Kenapa?"
Pertanyaan itu sontak membuat suasana disana membeku.
Melihat pemuda didepannya tak merespon, gadis tadi pun langsung mengeluarkan sapu tangannya yang berada didalam sakunya. Ia langsung mengusap cairan merah yang keluar dari pergelangan tangan pemuda itu.
"Sakit ya, Kak?"
Tak ada jawaban. Pemuda itu hanya mengangguk singkat sembari menatap gadis didepannya.
Bajunya yang terlihat berantakan dan ada beberapa luka dibagian wajahnya membuat pemuda itu meringis. "Sakit?" -tanyanya seraya memegang luka dipipi kiri gadis itu.
"Iyalah, ini cekit cekit tau rasanya," -sahut gadis itu menggerutu, "Tapi ya Kak, aku lebih sakit lagi kalo ada orang yang nyakitin dirinya sendiri kaya gini."
Ucapan gadis itu kontan membuat pemuda didepannya tertampar.
"Aku tau dunia jahat Kak, tapi Kakak gak boleh ikutan jahat juga apalagi sama diri sendiri," -sambungnya masih dengan tangannya yang membersihkan bercak bercak darah.
"Perjalanan Kakak itu masih panjang. Dan masih banyak hal hal yang belum Kakak coba. Contohnya mie ayam yang deket SD 5 itu, Kakak belum pernah coba, Kan? Nahhh Kakak harus cobain dulu!! Disana mie nya enak banget!! Terus ya, martabak mini yang deket alun itu enak banget soalnya topingnya banyak. Kakak harus coba tau!!!"
Gadis itu lantas mengusap goresan ditangan kurus didepannya. Mengusapnya pelan dengan hati-hati seolah itu kaca tipis yang bisa retak kapan saja.
"Jadi, Kakak harus bertahan ya. Masih banyak yang sayang sama Kakak tau. Contohnya Ayah sama Ibu, mereka pasti sedih kalo liat Kakak kaya gini."
Pemuda itu terdiam, ia merasa tak enak hati. Ia malu mendengar ucapan gadis didepannya yang terdengar sangat dewasa.
"Apa yang buat kamu bertahan sampai sekarang?" -tanyanya menatap luka disekujur wajah gadis itu.
"Ibun. Aku gak mau liat Ibun nangis untuk kedua kalinya. Kalo aku pergi juga nanti siapa yang jaga Ibun? Aku gak mau ninggalin Ibun sendirian didunia yang jahat ini."
"Tap-"
"Abian!!"
"Aku pergi ya, Kak. Nice to meet you!"