"Arka, ya? Yang mau ngecek CCTV?" -tanya satpam begitu Raka dan Alesya sampai didepan Ruang CCTV.
"Iya Pak, Saya Arka. Boleh cek CCTV nya? Saya udah ijin sama Pak Firman kok," -ucap Arka.
"Iya tadi Pak Firman udah pesan sama Saya, sini masuk," -ucap Pak Satpam mempersilahkan keduanya masuk ke dalam Ruang CCTV.
"Pagi tadi ada yang nitip totebag ya, Pak? Kalo boleh tau orangnya cewe atau cowo?" -tanya Alesya.
"Oh yang warna merah itu, ya?" -tanya Satpam yang langsung diangguki Alesya. "Seinget Bapak sih Anaknya cewe, perawakannya putih, tinggi, lucu da mukanya," -Jelasnya.
Alesya melirik Arka begitupun sebaliknya. Keduanya berusaha menerka nerka siapa dalang dibalik semua ini.
"Pak coba setel ulang bagian tadi," -pinta Arka melihat rekaman CCTV saat pagi tadi.
Rekaman lalu diputar mundur 10 detik sebelumnya, kemudian Arka menekan tombol pause untuk menghentikan rekaman itu.
Terpampang jelas disana seorang gadis dengan perawakan tinggi, menggunakan hoodie abu dan masker menutupi wajahnya terlihat menyerahkan totebag merah pada Satpam yang berjaga.
Alesya memicingkan matanya, ia merasa tak asing dengan postur tubuh gadis itu.
"Ini Raline?" -tanya Arka pada Alesya.
Terlihat gadis itu mematung ditempatnya menatap layar komputer didepannya. Ia merasa tak memiliki masalah dengan teman sebangkunya itu. Mereka baru saja berteman selama satu bulan dan semuanya baik-baik saja. Apa motif Raline melakukan ini.
"Dia waktu pagi pake hoodie ini, Kan?" -Arka masih bertanya tanya.
"I-iya..."
"Yaudah ayo temuin Raline-"
"Jangan," -Alesya dengan cepat menahan lengan Arka yang akan pergi.
"Jangan gegabah, gue merasa ini bukan Raline," -ucap Alesya membuat Arka berdecak.
"Disitu udah jelas dia ngasih totebag yang lo terima pagi tadi, Sya," -kukuh Arka.
"Gak, jangan dulu. Masih ada yang harus gue cari," -tolak Alesya menatap yakin Arka.
Akhirnya Arka mengalah. Ia tak bisa memaksa Alesya sekarang.
"Lo mau simpen bukti ini?" -tanya Arka.
Alesya seketika mengangguk lantas mengeluarkan ponselnya untuk menyimpan bukti CCTV itu.
Saat sedang sibuk merekam, Alesya dikejutkan oleh sebuah panggilan suara.
'Kak Nevan bawel'
Ia berdecak kesal, lalu pamit untuk mengangkat telfon itu.
"Halo! Apa? Ish ganggu lo," -gerutu Alesya.