Sabar! masih calon

33 18 17
                                    

Happy reading mantemann
Sorry for typing yg kurang jelass
Bantu support dengan follow dan juga vote yyap maacii
.
.

💖

"Nyalain speaker ahh,sholawatan kalau ga pakai salon kurang wahh,mumpung hari Jumat perbanyak sholawat," gumamku.

Tepat di samping kanan rumahku, terdapat masjid yang bernama As-sholihin, yang menjadi tempat bagi masyarakat Dusun Gendewati, untuk melaksanakan sholat Jumat.

Kulihat dari jendela kaca, orang-orang sudah mulai pulang ke rumah masing-masing.
Ada yang lagi ngobrol, ada yang lagi ketawa-ketawa.
MasyaAllah, pemandangan Jumat kali ini.

Namat A'yuni Yauma~
Namat walhaninu nama~
Rohat tahtanwini~
Ru'yak ya Rasulallah~
dung tak dung dung dung tak~~

"Assalamu'alaikumm,"

Samar-samar kudengar suara salam,dengan membuka pintu rumah.
Tanpa memastikan suara siapa itu,aku jawab."Wa'alaikumussalam," ucapku lirih.

"Liaaa, ini ayah nak," ucapnya lagi,yang ternyata Ayah.

"Ohh, Ayah udah pulang Jumatan? Ada yang bisa Lia bantu?" jawabku tanpa berdiri dan tidak mengecilkan volume salonnya. Maaf Ayah hihi.

Dung tak dung dung dung tak~~

"Udah pulang nih,kalau di panggil langsung di hampiri dong,masa anak gadis di panggil sampai 3x dulu." jawab ayah,kali ini dengan suara yang agak tinggi.

Posisiku di ruang tv,sedangkan Ayah di ruang tamu.
Yang hanya berbatasan dengan tembok.

Seketika aku menghentikan tanganku yang seolah-olah sedang memainkan hadroh padahal,ketok-ketok meja.

"Siap Ayahanda, laksanakan!" sahutku dengan berjalan menuju ke ruang tamu sambil benerin jilbabku yang berantakan.

"Ataghfirullah hal'adzimm," reflek istighfar keluar dari mulut begitu saja,setelah tau diruang tamu ternyata tidak cuma ayah.

"kayak liat apa aja,ini looh calon suami kamu" kata Ayah,sambil melirik kearahku.

Kulihat Bang Arsy dan Ayah yang duduk di sofa, dengan menatapku bingung.

"Eee maaf bang kaget soalnya,tak kira cuma Ayah hhe,"

"Segitu kagetnya ya?? Keliatannya tambah ganteng,apa gimana?" seru bang Arsy dengan wajah percaya dirinya.

"Halah halahhh,belum waktunya cinta-cintaan,bikinin kopi ya, buat Ayah sama Arsy," sahut ayah yang tidak ingin anaknya di goda orang lain.

Padahal kan calon suami, huffftt.
Salut banget sama Ayah yang selalu ngejaga putrinya dengan baik. Walaupun sudah tunangan juga tetep nggak boleh ngelewatin batas. MasyaAllah.
                                               ***
"Monggo Ayah, Bang Arsy,kopinya silahkan dinikmati," kataku sambil mengambil gelas dari nampan yang berisi kopi dan biskuit, kutaruh di depan Ayah dan Bang Arsy.

"Makasih nak,"

"Makasih Lia," ucap Ayah dan Bang Arsy bersamaan.

"kok tumben bang Arsy kesini?ada kepentingan sama Ayah?" tanyaku penasaran,karena Bang Arsy sejak kita tunangan, belum pernah kerumahku lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐑𝐒𝐘𝐈𝐋𝐈𝐀 [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang