01 - PREPARATION

7.1K 49 0
                                    

Di sebuah kedai kopi terlihat Maya sedang duduk di bagian pojok ruangan berfokus pada laptop di depannya, tampak di sampingnya Miguel yang juga sedang sibuk dengan handphonenya. Maya tampak sedang kebingungan dan sesekali mengerutkan keningnya dan menggaruk rambutnya yang sebenarnya tak gatal itu, terlihat dia sedang pusing dengan yang dia kerjakan.

Tak lama datanglah seorang wanita yang menoleh kanan kiri matanya tampak sedang mencari seseorang, setelah menemukan yang dicari wanita tersebut langsung menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama datanglah seorang wanita yang menoleh kanan kiri matanya tampak sedang mencari seseorang, setelah menemukan yang dicari wanita tersebut langsung menghampirinya.

"Halo Bu Maya dan Pak Miguel sorry macet banget, sudah menunggu lama ya? Maaf maaf." ucap wanita tersebut meminta maaf.

"Haloo Mba, apa kabaar,  iya gapapa kok. Santaii. Mari Silahkan duduk." Maya mempersilahkan sang wanita untuk duduk di depan mereka. Wanita tersebut langsung mengeluarkan laptop dan beberapa folder berisi gambar dan file-file untuk bahan presentasi.

Wanita tersebut adalah salah satu Wedding Organizer (WO) mereka untuk acara pernikahan mereka. Hari pernikahan mereka tinggal satu bulan lagi, bisa dikatakan persiapannya sudah 80% rampung mulai dari venue, gaun, cake, catering, souvenir, dll serta undangan pun sudah jadi dan tinggal disebar. Mereka akan melangsungkan pernikahan di Bali. Tempat dimana penuh kenangan untuk mereka, tempat pertama kali mereka memulai kisah cinta mereka.

Mereka pun sangat detail tentang urusan pernikahan, terutama Maya. Dia mau semua harus berjalan dengan sangat sempurna sesuai dengan pernikahan impiannya. Sementara Miguel hanya mengikuti kemauan Maya saja, apa yang saja yang membuat Maya senang dan bahagia.

Tidak terasa waktu pun berlalu, hari sudah mulai malam. Setelah berdiskusi panjang lebar dan saling bertukar pendapat, Maya pun sepertinya cukup puas dengan hasil presentasi WO pilihan mereka tersebut.

"Oke Mba, sepertinya saya sudah cukup puas dengan persiapannya. Tinggal nanti kita ketemu lagi 1-2 minggu untuk last meeting di Bali ya."

"Oke baikk. Sampai bertemu kembali."

Setelah merapikan barang-barang, mereka pun bergegas keluar dan pamit pulang.

***

Tidak terasa pernikahan mereka pun hanya tinggal menghitung hari. Maya dan Miguel pun sudah berada di Bali untuk melakukan persiapan. Undangan sudah disebar. Mereka berdua pun mengecek lokasi venue mereka. Lokasinya sangat indah tepat berada di pinggir pantai.

"Bagus banget ya pemandangannya, Sayang.  Lautan luas ini akan menjadi saksi pernikahan kita. Aku ga sabar untuk segera menikahimu." ucap Miguel sambil merangkul Maya di pinggir pantai.

"Iyaa sayangg, tapi aku juga deg-deg an. Semoga semua berjalan lancar ya."

"Aminn. Kamu tau apa yang paling aku ga sabar?"

"apa tuh?"

" Aku juga ga sabar malam pertama kita. Aku berharap kita segera punya baby ya." goda Miguel pada Maya

"Ihh kamu mah mikirinnya malam pertama mulu." ucap Maya sambil memukul Miguel pelan.

"Kamu mau punya anak berapa?" tanya Maya pada Miguel

"Impian aku tuh pengen punya anak yang buaanyaak bangett. Tapi kan kamu yang ngelahirin jadi aku mau persetujuan kamu dulu."

"Sebagai istri aku ngikut aja kemauan suami aku mau punya anak berapa.  Kayaknya seru dan lucu sih punya anak banyak mumpung kita masih muda. Dari dulu aku tuh pengen banget punya anak di usia yang masih muda. Tapii aku ga bisa ngebayangin sakitnya melahirkan, takutt. Tapi apapun yang terjadi aku mau tetep lahiran normal.."

"Tenang sayang aku akan selalu mendampingi kamu saat lahiran nanti. Saat senang dan susah aku bersamamu... Jadi itu artinya kamu setuju nih kalau tiap tahun kamu hamil?" goda Miguel

"uhhmm, let's see... tangkap akuu kalau berhasil aku setuju hahaha" Jawab Maya tertawa sambil berlari di pinggir pantai.

Miguel pun mengejar Maya sambil memercikkan air Laut ke arah Maya. Miguel pun berhasil menangkap Maya dan mereka berdua terjatuh berguling bersama ombak yang membasahi mereka. Tertawa-tawa bersama sambil menikmati matahari yang sudah mulai terbenam.

 Tertawa-tawa bersama sambil menikmati matahari yang sudah mulai terbenam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari pun berlalu dengan cepat, H-1 sebelum pernikahan mereka. Maya pun memastikan semua berjalan dengan sempurna. Tidak boleh ada yang terlewatkan. Maya mengecek tempat venue mereka yang sudah mulai didekor. Bunga-bunga sudah disiapkan, meja dan kursi para tamu sudah pada posisi. Setelah merasa cukup puas Maya beralih kebagian wardrobe tempat gaun dan jas yang akan dikenakan. Mereka menggunakan 2 gaun untuk pagi hari dan untuk pesta di malam hari.

Kemudian Maya beralih ke bagian dapur untuk memastikan jenis makanan dan jumlah makanan yang akan disajikan besok untuk para tamu dan dia tidak mau sampai tamunya kekurangan makanan. Semua dicek oleh Maya tidak ada satu bagian pun yang terlewat. Tak terasa waktu pun sudah malam. Miguel pun menghampiri Maya.

"Sayang, udah yuk kamu balik ke kamar, udah malem lohh. nanti kamu kecapean gimana. Besok kan harus bangun pagi kan?"

"iya sayang sebentar ya, ini aku cek terakhir."

Setelah Maya merasa semua beres, mereka pun kembali ke hotel. Miguel pun mengantarkan Maya sampai depan kamar hotelnya.

"Aku ga sabar besok, mulai besok status kamu bakal jadi istri."

"iya aku juga ga sabar jadi istri kamu."

"Yauda Sekarang kamu masuk dan langsung tidur ya. I love you, My soon to be Wife. Good Night." ucap Miguel sambil mencium kening Maya

"i love you too, My soon to be husband. Goodnight."

Maya pun segera masuk ke kamar dan Miguel pun kembali ke kamarnya.


..........To Be Continued.........

The Journey of Us : Wedding & PregnancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang