07 - Baby No 1

16.2K 66 0
                                    

BYARR

Air keruh  mengalir deras keluar dari vagina Maya, air ketubannya pecah. Maya pun panik  dan merasakan kontraksi yang berkali-kali lipat dari sebelumnya. Maya merasakan rasa nyeri dari pinggang menjalar ke panggul, dia bisa merasakan bayi nya sudah mendorong dan memaksa untuk segera keluar. Maya pun  tidak sanggup untuk berdiri, dia terkulai lemas dan terduduk di lantai sambil memegang perutnya.

"AAAAKKHHH  SAKKIITT TOLLOONGGGG SAAYANNGGG. MMMPPHHH AAKKHHH." Suara teriakan Maya membuat semua yang ada disana menoleh ke arah suara tersebut dan kaget melihat Maya yang sudah terduduk di lantai di pojok ruangan sambil memegangi perutnya. Maya sudah meringis dan menangis menahan rasa sakit. Sementara dari ujung sana dengan sigap Miguel langsung  berlari dengan cepat ke arah Maya meninggalkan teman yang sedang diajak mengobrol.

"Sayaanggg.." Miguel menghampiri Maya dan memegang tangannya.

"AAAAKKKHHH SAKKIIT BANGETTT NNGGGHHHHH MMPPPPHH  AAKKHHH HUUHUUUHUUU." Maya menangis kesakitan. Hasrat ingin mengejan Maya sudah sangat kuat.

"Sayaangg coba lihat pem buu kaa ann ku. Maa sukkann jarimu." Unar Maya terengah-engah sambil menurunkan celana dalamnya.

Dengan ragu Miguel pun memasukkan jarinya mengecek pembukaan. Maya meringis merasakan perih. miguel berhasil memasukkan kesepuluh jarinya, tanda Maya pembukaan Maya sudah lengkap dan sang bayi sudah siap untuk keluar.

Maya pun bisa merasakan kepala bayinya sudah memberontak sudah siap untuk melihat dunia. Vaginanya semakin terasa panas dan perih, Maya pun mengangkang lebar untuk memberi ruang pada bayinya. Miguel pun terlihat sangat panik dan bingung harus melakukan apa.

"MIGUEL CEPAT BAWA KE RUMAHH SAKIT." teriakan salah satu kerabatnya membuatnya tersadar.

Miguel pun segera mengendong Maya dan segera membawanya keluar untuk ke rumah sakit. Namun baru saja Miguel berjalan beberapa langkah Maya berteriak kesakitan.

"AAAAKKHHHH AAAHH SAAYAAANGG KEE PA LAA BAYINYAA SUDAAH MAU KELUARR. TURUNNKANN AKUU AAAKKHHH." Maya berteriak kesakitan.

"AAKKKHH SAAYANGG SAKITTT HUUHHH HUU HUUU HUUU " Maya menangis histeris, kontraksinya semakin kuat dia pun tidak tahan untuk mengejan. Miguel pun segera menuruni Maya dan benar saja kepala bayinya langsung keluar.

PLOP

Miguel pun mengangkat gaun Maya dan langsung terlihat kepala bayi yang sudah menggantung diantara kedua paha. Miguel segera menduduki Maya dan membuat posisi Maya menjadi senyaman mungkin. Kontraksi Maya pun kembali terjadi dan semakin kuat.

Miguel mengelus perut Maya dan berusaha menyemangati Maya, menggenggam tangannya dengan kuat dan menciumnya. Tak lupa Miguel mengelus punggung Maya berharap bisa membantu mengurangi rasa sakitnya.

"HUU HUUU HUUU AAAHHHH AAAKKKHHH NNNNGGGHHHHHH NNNNNGGG." Maya pun berusaha sekuat tenaga untuk mengejan hingga tubuhnya bergetar.

"Ayo sayangg kamu pasti bisaaa." Ucap Miguel

"Ayoo Maayyaa sedikit lagii."

"Ayoo naakk kamu bisaa"

"Semangatt kak Mayaa"

Semua keluarga dan kerabat pun turut memberikan semangat. Maya terus berteriak, menangis, meringis kesakitan. Maya pun sudah sangat kelelahan, dia pun menarik satu tarikan nafas panjang dan kembali mengejan sekuat yang dia bisa.

"NNNNNNNGGGHHHHH NNNNNGGGHHHHH MMMMMPPPHHHH AAAAAAKKKHHHH SAAKKITTTTT"

"Sekali lagii sayanggg, aku bantu tarik kepala anak kitaa. Siaapp sayangg 1... 2... 3.... pushhhh!!"

"NNNNGGGHHHHH NNNGGHH MMMPPPHHHHH AAAKKKKGHHHHHHH HUHH HUHHH AHHH HUHHH SAKKITTT."

Masih belum berhasil juga, Maya pun sudah mulai terkulai lemas. Tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk tetap tersadar demi sang buah hati mereka. Maya kembali menarik nafas panjang dan kembali mengejan.

"NNGGHHHHH MMMMPPPHHHH NNNNGGHHH EEUNHGGHHH AAAAKKHHHHH NNNGGHHHH MMMPPHHHH"

" AYOO NAKKK KELUARR NNNGGGHHHHHHH HUHHH HUHHH HUHHH AAAAAAAKKKHHH NNNNGGGGHHHH" Maya mengejan dengan sisa tenaga yang miliki dibantu oleh sang suami yang menarik kepala bayinya. Akhirnya Maya berhasil mengeluarkan sang bayi. Bayinya pun meluncur keluar yang langsung ditangkap oleh Miguel.

OEEKKK OEEKKK OEKKKK

Tangisan nyaring bayi menggema di ruangan tersebut. Bayi berjenis kelamin laki-laki lahir dengan selamat tanpa kekurangan apapun. Maya pun menarik nafas lega, dan langsung terlukai lemas dan menangis haru. Dia tidak menyangka akan melahirkan seperti ini di sebuah hotel dengan banyak orang. Sangat berbanding terbalik dengan persalinan impian yang sudah disiapkannya. Namun baginya saat ini yang terpenting adalah kondisi sang bayi.

Miguel pun segera menggendong sang bayi dan menyelimuti dengan selimut yang sudah disiapkan oleh petugas hotel. Lalu menaruhnya di atas dada Maya. Sang bayi pun langsung mencari puting sang ibu dan mulai menyedot ASI yang sudah keluar.

Miguel pun mencium kening istrinya sambil menangis terharu dan memeluknya.

" Terima Kasih sayangg, sudah berjuang melahirkan putra pertama kita. Ini adalah hadiah ulang tahun terindah yang pernah aku dapatkan selama hidupku"

Kemudian Miguel membawa sang istri dan bayinya segera ke rumah sakit untuk memastikan keadaan mereka.

***

Setibanya di rumah sakit Maya dimasukan keruang pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan begitu pula bayinya. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, Maya dan bayinya sudah bisa memasuki kamar perawatan.

Manuel Alexander Nicholas nama yang diberikan untuk putra pertama mereka.

Miguel pun memandangi putra dan istrinya yang sedang tertidur dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak menyangka impiannya untuk memiliki anak sudah terwujud, dan terjadi tepat di hari ulang tahunnya. Maya pun kemudian tebangun, tubuhnya masih lemas dan butuh istirahat.

"Sayang maafin aku buat kamu khawatir."

"Ga sayang, yang terpenting kondisi kamu dan bayi kita sehat. Maaf ya persalinan impian kamu jadi tidak terwujud. Untuk anak kedua kita aja ya nanti. Tapi kamu ga kapok untuk hamil lagi kan sayang?" Miguel menggoda Maya

"Kamuu mah baru juga keluar anaknya. Nanti yaa lagian juga kamu harus sabar beberapa bulan belom bisa dapet jatahh."  Maya balas meledek Miguel.

"Iyaa aku sabar kok.. Terima kasih ya sayang, i love you mommy."

"Love you too daddy."

Setelah beberapa hari di rumah sakit, akhirnya mereka pun diizinkan untuk pulang ke rumah. Maya, Miguel dan Baby Manuel pun pulang ke rumah disambut oleh para keluarga besar, yang sudah berkumpul di rumah mereka.



................... To Be Continued .................

The Journey of Us : Wedding & PregnancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang