Chapter 2

2 1 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading🫡

Raya yang tidak ingin menikah di usia muda, menolak mentah-mentah permintaan mamanya untuk menjodohkannya dengan anak teman almarhum papanya, Raya masih ingin bebas, Raya masih ingin menikmati masa mudanya.

"Rayaaa buka pintunya sayang, mama tau kamu pasti berat nerima permintaan mama barusan, tapi ini semua demi kebaikan kamu nak, mama tau yang terbaik buat kamu",Ucap mamanya di balik pintu kamar raya.

Saat ini Raya sedang menangis di dalam kamarnya, untuk sekarang Raya tidak ingin menemui mamanya dulu, ia ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu

Setelah menangis berjam-jam, Raya sudah merasa sedikit tenang dan sudah memilih keputusannya.
Raya sudah memikirkannya dengan matang-matang dan Raya yakin dengan keputusannya, semoga ia tidak mengambil keputusan yang salah.

"Maa Raya udah pikirin dengan matang-matang, Raya akan meneriman perjodohan itu"

"Alhamdulillah",Ucapnya bersyukur sambil memeluk Raya "makasih nak, kamu udah mau ngabulin permintaan mama, mama yakin dengan laki-laki yang mama dan almarhum papa kamu pilihkan, dia anaknya baik dan tampan kamu pasti suka",Ucap Santi (mamanya) berusaha meyakinkan Raya

"Tapi aku belum pernah lihat orangnya maa, gimana kalau aslinya tuh brewokan atau mungkin rambutnya udah putih",rengek Riya.

"Ngga akan sayang, mama udah pernah ketemu kok orangnya, umurnya masih 25, dia ganteng, putih, idungnya mancung, anaknya juga baik dan dia itu CEO perusahaan Champion, mama yakin banget kamu bakalan klepek-klepek, ngga jauh beda kok sama kegantengannya sih tehgayung itu"

"25?? Yang bener aja deh ma, aku masih 18 tahun masa nikahnya sama om-om tua bangka",Ceplos Raya

"Raya mulutnya ih, mana ada tua bangka, cuma beda 7 tahun kok. Nanti malam kita bakalan ketemu sama orang tuanya dan juga calon kamu, jadi kamu harus siap-siap dan dandan yang cantik, oke"

"Apasih ma pake acara ketemu segala, males ah",

"Rayaaa!", Santi menatap tajam Raya.

"Oke-oke",Raya pun melenggang pergi ke kamarnya.

***

"Pake baju apa ya? Apa gue pake baju tidur aja kali ya biar dianya ilfiel, kayaknya itu ide bagus",Raya mendapatkan ide jenius.

"Rayaaa udah belumm?"Teriak mamanya dari arah ruang tamu

"Bentar lagi maaa",Balas Raya

Setelah merasa sudah siap dengan sedikit polesan bedak dan lipstik, jangan lupa dengan baju tidurnya,
Raya pun keluar kamar menuju ruang tamu.

"Ya Allah Rayaa, kamu kira kita mau pergi beli sayur? Ganti baju sekarang atau mama bakalan sita hp kamu!",Omel mamanya

"Yaelah ma palingan juga ketemunya di alun-alun depan sana ngapain pake dress segala"

"Ini kita mau ketemu calon kamu Raya, bukan ketemu mas-mas tukang bakso",Ucap mamanya kesal melihat anak tunggalnya.

"Oke fine",Ucap Raya pasrah

Setelah mengganti pakaiannya dengan dress warna hitam yang sangat cantik dengan sedikit bolongan sehingga menampakkan punggung mulusnya, akhirnya mereka pergi menuju lokasi.

Setelah mengganti pakaiannya dengan dress warna hitam yang sangat cantik dengan sedikit bolongan sehingga menampakkan punggung mulusnya, akhirnya mereka pergi menuju lokasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti inilah kira-kira

***

"Hai Ran apa kabar, lama loh kita nggak ketemu",Sapa Santi (mamanya Raya)

"Alhamdulillah baik, kangen banget akutuh"Ucapnya sambil berpelukan. "Ini anak kamu San?
Cantik banget ih, udah gede aja terakhir liat masih main lari-larian"

"Iya ini Raya anak aku,",Ucapnya tersenyum "sapa tante Rani dong Raya"

"H-halo tante" sapanya sedikit kaku

"Halo sayang, gimana kabar kamu?

"Baik tan"

"Sekarang kamu kelas berapa?"

"Kelas 12 tante, bentar lagi lulus",Ucap Raya cengesan

"Ohh gitu, yaudah kalian pesan makan aja dulu sekalian nunggu Agam datang, maaf anaknya datang telat soalnya masih ada sedikit kerjaan yang belum dia selesaikan di kantor",Ucap Rani sedikit tidak enak

"Gapapa Ran, santai aja"

Karena orang yang di tunggu-tunggu belum datang, akhirnya meraka sedikit ngobrol mengenai Agam dan juga masalah perjodohan.

"Nah itu Agam udah datang",Ucap Rani menatap ke arah pintu

"Maaf bun agak telat",Ucapnya memohon maaf karena dirinya, bundanya jadi menunggu

"Gapapa sayang, duduk sini" menepuk-nepuk kursi di sampingnya

Jadi ini laki-laki yang mau di jodohin sama gue, ganteng sih tapi kok cuek gitu ya, dia bahkan nggak ngelirik gue dasar om-om tua bangka, batin Raya

"Agam sapa dong Raya nya masa di diemin aja",Ucap bunda Agam

"Ekhem, Agam",Ucapnya sambil mengulurkan tangannya

"Raya Adeline",Balas Raya menerima uluran tangan Agam dengan senyum terpaksa

"Oke, kalian sudah taukan tujuan utamanya, jadi kami akan menjodohkan kalian, dan dalam waktu dekat ini kalian akan menikah",Ucap Rani (Bunda Agam)

"Ma kok langsung nikah aja sih, kenapa nggak deket aja dulu, pacaran gitu",Bisik Raya pada mamanya.

"Ga baik Raya pacaran lama-lama, mending langsung nikah, udah halal enak bisa berduaan terus"

"Apasih ma, siapa juga yang berduaan",Ucap Raya dengan memajukan sedikit bibirnya

"Jadi gimana? Kalian berdua maukan nerima perjodohan ini?",Tanya Rani memastikan.

"Ya",Jawab Agam singkat padat dan jelas

"Kalau Raya gimana?

"Ha? Oh i-ya Raya mau kok tan"

"Alhamdulillah, pernikahan kalian akan di adakan satu minggu kedepan"

"What?!",Kaget Raya

"Kenapa Raya? Terlalu lama ya? Apa mau di majukan jadi besok?,Ucap Rani malah membuat Raya semakin kaget mendengarnya.

"Ngga tante hehe, minggu depan aja",Ucapnya cengesan

Ya Allah kok cepet banget sih, si tua bangka juga diem aja dari tadi, pengen gue tonjok mukanya, batin Raya

Setelah pembicaraan mengenai perjodohan Agam dan Raya selesai meraka bergegas pulang ke rumah masing-masing.

Okey segitu aja dulu gess
Semoga kalian suka
Papay👋🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang