0.4 •Pulang bareng?•

93 13 4
                                    

-DITTO-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-DITTO-

Sekolah berakhir jam 22.00 malam para siswa maupun siswi berhamburan keluar gerbang sekolah untuk pulang ke rumah maupun ke tempat belajar tambahan. Begitupun dengan minji dia lebih memilih pulang ke rumah di bandingkan ke tempat belajar tambahan.

Jarak dari rumah minji ke sekolah tidak begitu jauh jadi minji lebih memilih berjalan kaki daripada di jemput sang kakak. Awalnya sang kakak memaksa ingin menjemput minji saat pulang sekolah karna khawatir jika minji pulang sendirian. Namun minji menepis ke khawatiran sang kakak dengan mengatakan kalau dia akan baik-baik saja jika pulang sendirian dan dengan bodohnya minji mengatakan bahwa ia tidak akan pulang sendirian melainkan akan pulang dengan teman barunya yang searah.

Minji merutuki dirinya saat ini bisa bisanya ia berbicara begitu kepada sang kakak. Bagaimana jika sang kakak ingin bertemu dengan teman ghoib nya saat perjalanan pulang. Alias tidak ada yg menemaninya.

"Aisss! Kenapa seperti ini? Udah tau gaada temen! Minji bodoh!" minji merutuki dirinya sendiri dengan kebodohan yang ia buat.

Minji tersentak ketika ada yang menepuk pelan pundak nya saat ia tengah berjalan sendiri. Minji yang parnoan langsung berteriak sambil berlari, meninggalkan orang yang menatapnya kebingungan.

"AAAAAAAAAA!!" Teriak minji dengan berlarian sekuat tenaga.

"Minji!" teriak orang yang menepuk minji tadi.

Minji yang mendengar namanya di panggil pun berhenti mendadak dan hampir menabrak mobil yang terparkir di pinggir jalan.

"Huhh huhh huhh" minji bernafas tak karuan dan dengan cepat ia menoleh ke orang yang memanggil namanya tadi.

"Jungwon?" minji kaget pasalnya yang menepuk bahu serta meneriaki namanya tadi itu jungwon. Ia kira hantu penunggu jalan yang mengisenginya.

"Kenapa teriak sama lari?" tanya jungwon yang berhasil menyusul minji yang masih keliatan mengatur nafasnya.

"Maaf jungwon? Aku kira kamu hantu. Maaf banget" ucap minji yang di hadiahi tatapan heran jungwon.

"Gapapa gausah minta maaf. Kamu gak salah" balas jungwon.

"Ehm oke" balas minji. Setelahnya minji lanjut berjalan meninggalkan jungwon yang menatapnya kemudian mulai melangkahkan kakinya mengikuti minji dari jauh.

Minji yang merasa diikuti pun mempercepat langkahnya menuju rumah. Tinggal sedikit lagi setelah melewati tikungan di ujung jalan ia sudah bisa melihat rumahnya.

Serasa yang mengikutinya tidak pergi juga minji dengan pelan menoleh ke arah kaca mobil terparkir dan menyerngit bingung saat melihat jungwon masih mengikutinya dari belakang.

Setelah melewati tikungan dan tinggal beberapa langkah lagi mencapai pagar rumahnya minji hendak berbalik untuk menanyakan kenapa jungwon masih mengikutinya sampai ke rumah seperti ini.

DITTO || NewjeansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang