7

77 15 0
                                    

Pagi ini terlihat Kinara yang sudah bersolek didepan kaca mempercantik diri sebelum dirinya berangkat ke butik, sedangkan Jean sibuk dengan pakaianya sendiri untuk berangkat ke kantornya. Tanganya sibuk memasang dasi sedangkan matanya sibuk memperhatikan tiap lekuk tubuh Kinar, sepertinya dia benar benar dibuat gila oleh istrinya. "Ada apa melihatku terus?" tanya kinar ketika dirinya sedari tadi menyadari bahwa Jean memperhatikanya. "Tidak, hanya melihat sesuatu yang menarik" ucapnya dibalas dengan kerlingan mata Kinar. "Oiya nanti malam ikut aku, mama papa ingin kita makan malam dirumah" Sahutnya. "Setiap hari bukan kah kita makan malam dirumah?" ucap Kinar. "Rumah mu"Ucap Jean singkat dan dibalas anggukan oleh Kinar. Setelah selesai dengan urusanya Jean segera berangkat ke kantornya. 

.

.

.

Jean tiba pada kediaman Nano pukul 20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jean tiba pada kediaman Nano pukul 20.30 segera dia memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk kedalam rumah, dilihatnya Nano sedang menonton siaran televisi dengan Hero yang duduk disampingnya. Jean segera menghampiri Nano "Maaf pa Jean terlambat ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan dulu tadi" Ucapnya. Nano yang melihat Jean tersenyum sebentar sebelum menjawab "Tidak apa aku tahu, Kinar sudah menjelaskan tadi" ucapnya dengan menepuk sebelah tempatnya yang kosong memerintahkan Jean untuk duduk. "KINAR SIAPKAN KEPERLUAN SUAMI MU, BIARKAN DIA MEMBERSIHKAN DIRINYA" teriak Nano membuat Kinar dan Ilen yang sedari tadi sibuk didapur menyiapkan bahan bahan menghentikan aktifitas mereka dan keluar dapur. "Tidak usah teriak ini sudah malam" ucap Ilen memperingati suaminya. Sedangkan, Nano hanya tertawa menerima omelan istri cantiknya. "Hero sana siapkan tempat bbqnya" ucap Ilen memerintahkan anak sulungnya,  dan dibalas anggukan oleh Hero.

"ayo" ucap Kinar mengajak Jean kelantai atas untuk membersihkan dirinya. Setelah sampai pada kamar kinar Jean menatap sekeliling kamar perempuan itu dan mencium wanginya. "Mandilah aku akan mengambilkan baju milik Kakak" ucapnya dan berlalu sedangkan kaki Jean melangkah melihat lihat sekitar dan tanganya mulai iseng membuka lemari istrinya. Bibirnya tersenyum ketika matanya tak sengaja melihat satu potong baju yang menurutnya akan pas dipakai Kinar malam ini. Ditutupnya lemari itu didudukannya patatnya pada kasur Kinar menunggu istrinya. Tak lama pintu kamar terbuka menampilkan Kinar dengan potongan baju ditanganya melihatnya "Kenapa belum mandi?" tanyanya sembari memberikan baju itu pada Jean. "Menunggu mu?" ucapnya yang hanya dibalas kerutan pada alis perempuan itu. "Mau mandi bersama" ucapnya membuat Kinar menghela nafas sebentar "aku sudah mandi, cepat semua orang menunggu" ucapnya dan berlalu turun. benar benar mesum batin Kinar.

.

.

.

Setelah dirinya selesai dengan segela urusnya Jean segera berjalan turun untuk bergabung dengan yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dirinya selesai dengan segela urusnya Jean segera berjalan turun untuk bergabung dengan yang lain. Tepat saat melewati dapur dia berpapasan dengan Kinar "Anak kecil tetap akan seperti anak kecil" Ucap Kinar dan melewati Jean. Dengan segera Jean mencekal tangan Kinar "Apa kamu yakin aku akan terlihat seperti anak kecil saat dikamar nanti" ucapnya tepat didepan wajah Kinar. "Kamu ini sedang naik naiknya ya? sedari tadi ucapan mu melantur" ucap Kinar dengan kesal sedangkan Jean hanya tersenyum dan bersiap untuk meraup bibir istrinya sebelum mereka berdua kepergok oleh Hero. "Masih ada Kamar dirumah ini" Ucapnya dan berjalan melewati mereka masuk ke dapur. "Ingin sekali aku berciuman setiap hari didepan mu, kamu tau!!!" Ucap Kinar dengan kesal dan ikut masuk kedapur menyusul kakaknya.

.

.

.

Kini Kinar duduk bersama papanya melihat Mamanya yang sibuk dengan bahan bahan makanan, Hero dan Jean yang sibuk dengan makanan mereka. "Bagaimana dengan Jean Kin?" tanyanya papanya membuat kepala Kinar menoleh. "Kamu bahagia kan dengan Jean?" Terus papanya "Jika aku tidak bahagia dengan Jean boleh aku bercerai denganya?" Ucapnya dengan tatapan polosnya melihat sang papa. Nano cukup kaget dengan penturan anaknya dan tertawa setelahnya "Kalian bahkan hampir berciuman didepan dapur Kinara"Ucap papanya dan segera bangkit dari duduknya mengusap kepala Kinara sebelum menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang. Kinara hanya tersenyum melihat itu dan beralih pada suaminya yang sibuk tertawa bersama Hero. Tiba tiba saja ingatanya berkelana saat dia pergi menghampiri Jevan diappartement laki laki itu, bagaimana Jevan dengan entengnya bilang bahwa dia bahkan tidak memikirkan pernihakan saat dia sudah menjadi istri adiknya, matanya menyendu mengingat itu. Tak ingin berlarut dengan pikiranya Kinara memutuskan untuk bergabung dengan Jean dan Hero dan menyantap beberapa daging didepan matanya.

Perfect Fam(ILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang