13

60 3 0
                                    

Ketukan pintu membuyarakan fokus Kinara pada film yang dia tonton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketukan pintu membuyarakan fokus Kinara pada film yang dia tonton. Siapa orang gila yang datang bertamu malam malam begini, dengan enggan Kinara membuka pintu rumahnya. Netranya melihat laki laki tegap itu berdiri didepan pintunya dengan senyum kotak miliknya. Kinara hanya diam melihat Jevan yang kini sudah berdiri didepan pintu rumahnya. 

"Mau apa?"Tanya Kinar pada Jevan membuat Jevan paham, perempuannya sedang marah padanya mengingat sudah hampir 2 minggu dia menghilang.

"Tidak, hanya rindu"Ujar Jevan membuat Kinar memutar bola matanya malas.

"Masuklah, akan kubuatkan coklat hangat" Ujar perempuan itu mempersilahkan Jevan masuk, mengingat udara semakin dingin. Dengan senang Jevan melangkahkan kakinya memasuki rumah Kinar dan adiknya.

"adikku kemana?"tanya Jevan pada Kinar setelah bokong laki laki itu mendarat pada sofa ruang tengah rumah Kinar.

"Entah, masih ada pekerjaan mungkin"Ujar Kinar dari dapur masih sibuk dengan coklat panas untuk Jevan.

"Aku rindu Kin"Ucap laki laki itu dengan sengaja mendekati Kinar dan memeluk perempuan itu dari belakang. Entah bagaimana tapi Kinar sama sekali tidak merespon. Perempuan itu terdiam melihat lengan Jevan yang melingkar dipinggangnya membayangkan jika suaminya yang memeluknya saat ini. Segera Kinar tepis pikiran konyol tentang Jean, bagaimana bisa dia memikirkan bocah ingusan tak tahu diri itu.

Dielus pelan tangan Jevan "Aku juga"Ucapnya memberi jawaban atas peryataan kekeasihnya. Mendengar jawaban Kinar Jevan tersenyum dibalik pundak perempuan itu. laki laki itu memberikan kecupan ringan pada leher sang puan. Menyesapnya dengan pelan membuat Kinar melenguh. 

"Jangan seperti ini Jev"Ujar Kinar mencoba menghindari Jevan, perempuan itu tiba tiba saja merasa risih dan merasa bersalah padahal yang kini memeluk dan menciumnya kekasihnya sendiri. 

Dengan kesal Jevan melepaskan pelukannya dan kembali duduk pada sofa ruang tengah rumah Kinar. "Kenapa? apa kamu benar benar semarah itu pada ku?"Ucapnya membuat Kinar menoleh.

"Tidak"Jawab perempuan itu seadanya dan memberikan secangkir coklat panas pada Jevan.

"Minumlah, bagaimana hari ini? ada cerita apa?"Tanya Kinar pada Jevan membuat Jevan tersenyum lebar. Senyuman itu masih manis dimata Kinar tapi entah mengapa situasi ini terasa salah bagi Kinar. Tanpa sadar Kinara melamun ditengah perbincanganya dengan Jevan membuat Jevan terus menegurnya beberapa kali.

"Kamu sedari tadi tidak fokus kinara, ada apa?"Tanya laki laki itu membuat Kinar menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku rasa aku hanya rindu kamu"Ucap perempuan itu berbohong.

"Boleh aku mencium kamu sekarang?"Tanya Jevan hati hati, sepertinya laki laki itu tidak mau terburu buru seperti tadi. Kinar tertawa usai mendengar penturan laki lakinya. Lucu sekali seperti anak beruang yang meminta sesuatu pada induknya.

"Baiklah, cium aku semau mu"Ujar Kinar menangtang Jevan membuatnya tertawa dan dengan segera laki laki itu membawa Kinara pada pangkuannya. Memberikan tanda pada leher Kinara. Hingga tanpa sadar Kinara juga ikut dalam arus yang diciptakan Jevan, dia menikmati sensasi yang diberikan kakak suaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Fam(ILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang