lepas

984 139 29
                                    

-Candyz







"Helena cuma bawa pengaruh buruk buat lo."


"Helena itu nggak baik."





"Helena emang nggak cinta sama lo."







"Orang yang nggak tau terima kasih kayak Helena nggak pantes dicintai sama orang tulus kayak lo."






























"Gua, sebagai temennya juga ngaku kalo dia begajul. Apa-apa selalu diselesain dengan kasar. Dia nggak pernah bisa nyelesain masalahnya tanpa berantem. Dia juga udah terbiasa buat lari dari masalah." Kak Maya dengan tangan penuh keripik singkong menatapku prihatin.

Ia membeberkan setiap hal yang memang tumbuh sejak lama di dalam tubuh Helena. Entah kepribadiannya, masalah kesehatannya, atau bahkan masalah hidupnya.

Apa yang kak Maya bilang, benar-benar sama dengan apa yang Helena lakukan selama ini.

Sebagai manusia, seharusnya aku sudah lama pergi meninggalkan Helena sendirian, tapi kakiku mengatakan untuk tetap tinggal.

Hatiku mengatakan untuk tetap mencintainya, pikiranku mengatakan untuk tetap membimbingnya, bahkan relung jiwaku mengatakan selalu merindukan dekapan hangat khas miliknya. Milik Helena.

"Ini pertama kalinya aku pacaran kak. Aku beneran sayang sama Helena."

Kak Maya mengangguk cepat, setelahnya memakan keripik singkong miliknya lagi.

"Tapi tahu sendiri kan akibatnya? Dikatain sama dia. Dibilang yang nggak-nggak. Walaupun dia nggak main tangan sama lo, udah banyak cewek di luaran sana yang dipake sama dia, Di."

Mendengar itu, sebenernya aku merasa ada rasa perih yang menjalar begitu menyakitkan di hatiku.

Dipake... sama Helena...

"Terus kenapa Helena nggak pake aku juga?"

"Lo gila?!" Kak Maya berteriak tepat di depan wajahku. Membuatku sedikit terkejut mendengarnya.

"Yaiya... kalo Helena emang nunjukin rasa sayangnya dengan 'make' kenapa  sama aku nggak?"

Kak Maya menggeleng-gelengkan kepala. Terkejut bukan main dengan ucapanku yang memang terdengar begitu menggelikan.

Aku yang mengatakannya pun juga geli.

"Jangan ngomong gitu! Lo perempuan baik-baik. Kalo sampe Helena ngajak begitu sama lo, gue nggak bakal tinggal diam!" Katanya. Aku terdiam sejenak.

"Orang yang tulus sama lo banyak kok di dunia ini. Lepasin Helena, dia jahat buat lo." Aku hanya diam. Benar-benar diam karena merasakan ada sebuah benda berat yang menggumpal semakin besar di dalam dadaku.

Kemudian aku menganggukan kepala. Ini akan menjadi hal panjang. Apalagi kalau aku terus menetap untuk melindungi Helena yang sebenarnya memang brengsek.

Cuak Cuek | Daerin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang