22

1.6K 164 45
                                    

Namjoon memasukan ponsel ketika melihat Seokjin yang datang dari luar. Seperti biasa, ia menyapa dengan ramah.

“Hyung, dari mana?” tanyanya kepada Seokjin yang sudah mau masuk ke dalam.

“Jalan pagi saja,” jawab Seokjin, lalu duduk di bangku kosong di samping leader. “Kau tidak lari pagi?” tanyanya.

“Tidak, aku kesiangan.”

“Bukan karena sakit?”

“Bukan, aku akhir-akhir ini sering bangun siang. Makanya jarang olah raga,” sahut Namjoon dengan santai agar terlihat meyakinkan.

Seokjin mengangguk mendengar jawaban sang leader. “Bagaimana dengan matamu?” tanyanya sambil menatap leader Bangtan itu.

“Sudah lebih baik, bengkak sudah kempes, tinggal merah saja sedikit.”

Seokjin hanya mengangguk sembari memperhatikan Namjoon dengan lekat. 

“Kenapa melihatku seperti itu, Hyung?” tanya Namjoon yang tidak nyaman dengan tatapan member tertua tersebut.

“Tidak apa-apa,” jawab Seokjin singkat.

“Hyung, semalam kau tidur cepat?” Namjoon menoleh, menatap Seokjin menunggu jawaban.

“Iya. Aku tidur setelah minum obat. Kenapa?” Seokjin bertanya seraya menoleh ke Namjoon juga.

“Pantas aja tidak membalas pesan di grup. Semalam aku mengajak kalian main game, dan menawarkan untuk jalan-jalan atau makan di luar karena hari ini hari libur,” terang sang leader.

“Aku lihat pesanmu tadi pagi. Jadi aku tidak membalasnya. Hari ini mereka bilang mau latihan saja agar besok syuting MV sudah lebih siap untuk koreografinya,” kata Seokjin dengan menyampaikan rencana para member.

“Benarkah? Kalian akan tetap latihan sekalipun hari libur?” tanya Namjoon dan Seokjin hanya mengangguk saja. “Kenapa tidak memberitahuku?” akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

“Bukankah sekarang aku sedang mengatakannya padamu?” 

“Ya, kau benar,” hanya itu jawaban Namjoon. 

“Aku masuk dulu, nanti langsung bertemu saja di ruang latihan karena yang lain langsung ke sana setelah lari pagi. Aku pulang karena mau memberitahumu saja,” ujar Seokjin, lalu masuk ke dalam.

Namjoon tersenyum getir, menghela napas panjang sekaligus menggeleng kecil. Setelah itu, ia juga beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar untuk siap-siap menuju tempat latihan.

****

Di ruang latihan, musik mic drop telah diputar sebagai pengiring member yang tengah melakukan latihan. Mereka semua berlatih dengan serius, begitu juga dengan Namjoon yang berusaha untuk tidak melakukan kesalahan. Gerakan mereka juga sudah kompak, termasuk gerakan kaki Seokjin yang sudah  mengikuti yang lain. Tidak lambat seperti sebelumnya. Namun, sayangnya kacamata yang dipakai Namjoon lepas dan jatuh ke lantai sehingga membuat kesal yang lain. 

“Maaf,” ucap Namjoon yang dengan cepat mengambil kacamatanya.

Member berhenti menari.

“Joon, bukankah kemarin kau sudah ditegur karena kacamatamu jatuh? Kenapa kau masih saja menggunakan kacamata? Apa kau tidak bisa latihan tanpa kacamata?” tegur Seokjin sekaligus bertanya dengan nada biasa.

“Maaf  kalau kacamataku jatuh saat latihan, tapi aku harus memakainya,” sahut Namjoon dan kembali memakai kacamatanya.

Jawaban leader bangtan itu membuat maknae line mendengus kesal.

“Hyung, kau kan hanya minus, bukannya buta. Aku rasa tidak memakai kaca mata saat latihan tidak masalah, kecuali kau sedang membaca buku,” komentar Taehyung dengan bersungut.

“Kau ini bagaimana sih, Tae? Sudah jelas dia hanya minus, masih saja kau bicara seperti itu,” kekeh Hoseok.

“Seharusnya bisa membedakan saat membaca buku atau latihan. Lagian, kalau hanya minus pasti bisa latihan tanpa kacamata. Kecuali, buta,” tambah Jimin.

“Benar juga, ya? Memangnya ada idol yang buta saat menari?” tanya Jungkook sampai mengundang tawa Jimin, Hoseok, dan Taehyung.

“Tentu tidak ada, Kook. Bisa jadi masalah nanti,” sahut Taehyung.

“Kenapa?” Bukan Jimin, Jungkook, atau Hoseok yang bertanya, tetapi Namjoon yang bertanya karena sudah tidak tahan dengan sindiran mereka.

“Orang buta tidak seharusnya menari, apalagi sampai mengadakan konser. Bisa jadi beban grup nanti. Selain itu, mana ada orang yang mau menonton orang buta?” jawab Taehyung.

“Begitu, ya?” gumam Namjoon, lalu menarik napas panjang dengan raut sedih.

“Tae, jangan bicara seperti itu!” tegur Seokjin yang melihat ekspresi sedih Namjoon.

“Memangnya kenapa sih, Hyung? Aku juga hanya bercanda,” ucap Taehyung dan berdecak malas setelahnya.

“Bercanda tidak seperti itu, Tae. Apa yang kau ucapkan terkesan mengejek daripada bercanda,” Seokjin kembali menegur.

Maknae line hanya diam. Sementara Yoongi melihat Namjoon berusaha baik-baik saja walaupun terlihat sedih.

“Apa kau tidak bisa melihat kalau tidak pakai kacamata?” tanya Yoongi.

“Bisa, kok,” jawab Namjoon singkat.

“Kalau begitu letakkan dulu kacamatamu! Kecuali kau tidak bisa melihat tanpa kacamata,” perintah Yoongi.

Namjoon akhirnya menuruti perintah Yoongi untuk melepas kacamata dan meletakkan di atas tas. Setelah itu, mereka kembali latihan sampai gerakan benar-benar kompak. Selama latihan, Namjoon tidak banyak bicara karena rasanya membuka mulut pun sudah sangat malas.

BERSAMBUNG

I'm Okay.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang