"Narazha Alvina? Namanya kedengeran ga asing"Ujar fauzan
"Yap benar, dia anak sulung dari keluarga Wijaya"Kata Azzam
"Lalu kenapa di nama belakanganya tidak memakai nama Wijaya? "pertanyaan itu muncul begitu saja dari mulut Fauzan
"Gue juga gatau"jawab Azzam sambil mengedikkan bahunya
"Yaudah lah gausah dipikirin kali"Ucap Habib
"Udah bel juga ayo masuk"lanjutnya
Mereka pun pergi menuju kelas saat tinggal beberapa langkah lagi seseorang memanggil Fauzan
"Zan tunggu dulu"panggil orang tersebut
"Kenapa?"
"Lu gapapa kan soalnya kan kemaren-"
"Gue gapapa dan lu gausah sok peduli sama gue karena lu,ayah sama ibu ga pernah peduli sama gue"potong fauzan
"kenapa si lu selalu nyalahin gue? "tanyanya
"Yah karena emang salah lu yang selalu ngerebut perhatian ayah sama ibu,muak gue liatnya selalu lu dan lu yang diperhatiin terus gue gimana Arya? Gue juga anak mereka tapi gue ga pernah dapet perhatian yang lebih kayak yang lu dapet"ucapnya lirih
"Lu enak ibu masih mau nampung lu ayah juga pasti dengan senang hati biarin lu tinggal dirumahnya sedangkan gue gimana? Gue rasa kalau gue mati pun mereka ga peduli"lanjutnya
"Lu salah zan lu salah,ayah sama ibu peduli sama lu"ucap Arya
"Peduli? Lu bilang peduli? Sekarang lihat gue dimana aja mereka gatau gada nyari gue itu yang namanya peduli? Cihh gausah belagu lu sementang anak kesayangan terus lu mau belain orang tua lu gitu"
"Orang tua gue orang tua lu juga Zan"ucap Arya penuh penekanan
"Udah anjir ga malu lu pada dilihatin banyak orang kelas juga udah masuk dan lu Bang Arya silahkan kembali kehabitat lu"Ucap Fajar lalu membawa Fauzan untuk masuk ke dalam kelas
Semenjak kejadian beberapa menit yang lalu fauzan kini hanya diam saja sampai guru masuk pun dia tidak mempedulikannya
"Selamat pagi anak anak"sapa bu Nila
"Pagi buk"
"Hari ini kalian kedatangan teman baru, ayo silahkan masuk"Ucap bu Nila dan siswi tersebut pun masuk kedalam kelas
"Silahkan perkenalkan diri kamu"Suruhnya
"Kenalin nama gue Narazha Alvina, Gue siswi pindahan dari sekolah Permata Bangsa,kalian bisa panggil gue Nara ataupun Vina"ucapnya
Halo Naraa
Nara lu cantik bangett tutor dong
Nar sini duduk deket gue"Baik baik sudah sekarang Nara kamu duduk disamping Qila, Qila tunjuk tangan"ucap bu Nila
"Sayaaa"Ucap Qila yang duduk didepan Fauzan.Saat hendak duduk disamping Qila, Nara dikegutkan dengan suara seseorang
"Ngapain lu duduk didepan gue"ucap Fauzan
"Lu tuli? Bu Nila yang nyuruh gue duduk disini"Jawabnya
"Kursi lain masih banyak, harus banget didepan gue? Oh atau jangan jangan emang lu sengaja biar lu bisa lihatin gue terus gitu? "Ucap tengil Fauzan
"Ha? Apa lu bilang? Hahaha anjir selain suka marah marah ga jelas seperti orang gila ternyata tingkat kepedean lu tinggi juga"Ucapnya sambil tertawa dan Fauzan hanya menunjukkan wajah datar
"Pergi masih banyak kursi, sakit mata gue lihat lu"
"Lu aja gih pantat gue udah nempel sama ni kursi jadi kagak bisa gerak"
"Lanjut aja gapapa biar kalian ibu bawa ke ruang bk"Ucap bu Nila mengancam mereka.Walaupun sudah diancam mereka tidak diam saja ada saja kelakuan mereka seperti sekarang fauzan sedang mendang nendang kursi Nara,sedangkan Nara mendorong dorong meja Fauzan dengan tangannya.
~~~~~~~~~~~~~~~•~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halo lagi, gimana ni kabarnya?
Seperti biasa masih kaku dan maaf kalau ada kesalahan
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA FAUZAN
Teen FictionFauzan Abraham laki laki yang memiliki banyak rahasia yang dia sembunyikan, baik dengan teman dekatnya sendiri. Lelaki yang harus kuat dengan keadaan yang selalu menimpanya, namun dalam kerja kerasnya itu dia bertemu dengan Gadis yang Baik dan juga...