Mencari Kota Gaib (One Shot)

Mencari Kota Gaib

Banyak orang yang sudah mendengar tentang kota Saranjana, sebuah kota gaib tersembunyi yang memiliki peradaban lebih maju dan orang dengan fitur fisik yang berbeda dengan manusia biasa, di Indonesia juga memiliki beberapa kota gaib lainnya tapi yang memiliki potensi kekuatan lebih besar disebut kota Wentira, kota gaib yang disebut-sebut kekuatan prajuritnya bisa memenuhi lautan Indonesia, dan dijuluki peninggalan Atlantis. Seorang arkeolog muda, Doni adalah mahasiswa S2 yang sedang meneliti peninggalan-peninggalan sejarah dan ia tertarik untuk mengambil kota jin Wentira sebagai tema tugas akhirnya. Doni lelaki tegap yang berusia 28 tahun, tubuhnya sendiri tergolong berat berisi, namun terlatih karena sering hiking dan mendaki untuk melihat reruntuhan atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah, bisa dikategorikan sebagai tubuh bertipe musclegut, ia juga memiliki wajah yang lumayan tampan dengan brewok tipis menghiasi wajahnya, ia juga sering melakukan perawatan kulit yang rutin sehingga kulitnya tampak cerah dan berseri seperti iklan di TV itu.

Doni yang sudah memiliki inspirasi itu dengan segera terbang ke Palu, Sulawesi Tengah dengan segala macam peralatannya, konon kota gaib itu terletak di hutan belantara di antara kota Palu dan kabupaten Mutong. Doni sempat mewawancarai orang-orang setempat dan 70% nya tidak mengetahui apa itu kota Wentira, atau mereka pura-pura tidak tahu, sementara 30% lainnya hanya memberikan deskripsi pendek yang sama seperti "kota jin" atau kota gaib" tanpa informasi lebih lanjut lagi. Merasa buntu, ia mencoba mewawancarai orang-orang yang lebih tua karena orang tua memiliki lebih banyak pengalaman pikirnya, dan ia mendapat sebuah informasi berharga dari seorang bapak tua yang aneh saat dia menanyai orang-orang tua secara acak.

Namanya adalah kakek Helmi, beliau berusia sekitar 70-an akhir, namun postur tubuhnya tampak masih tegap dan dia masih kuat berjalan, tidak tampak seperti kakek berumur 70 tahun pada umumnya, beliau mengaku pernah tidak sengaja mengunjungi kota itu saat muda dan bertemu dengan jin baik yang membantunya saat ia tersesat di hutan ketika hendak menolong mencari anjingnya yang hilang. Kakek Helmi mengaku bahwa jin bangsa itu dapat mendeteksi niat dari manusia, baik atau jahat dan jin yang ia temui kebetulan adalah penyayang binatang, kakek Helmi ditolong jin baik hati itu untuk menemukan anjingnya dan mengundangnya ke rumahnya yang ada di kota besar serta memberinya sebuah minuman, ia mengaku sejak minum minuman itu, ia selalu merasa sehat dan tidak pernah sakit, fisiknya sangat bugar dan refleknya meningkat drastis, ia juga merasa lebih awet muda.

Tentu saja Doni tidak percaya dengan hal gaib itu dan hanya ingin tahu dimana lokasi kakek itu bertemu dengan jin, ia berpikir mungkin kakek itu tersesat dan lelah sehingga berhalusinasi bahwa rakyat asli di sana tampak seperti jin. Kakek itu bercerita bahwa sejak kejadian itu dia tidak pernah lagi menemukan sebuah kota di pedalaman itu mau berapa kali pun ia pergi. Kakek itu pun memberikan lokasi terakhir ia bertemu jin itu dan memperingatkan Doni bahwa jangan pergi dengan niat buruk, karena semua jin disana dapat membaca hati manusia dan jika memiliki niat buruk tidak akan berakhir dengan baik. Dan tentu saja hal itu juga diabaikan Doni yang lebih percaya pada logika.

Berbekal informasi, makanan dan alat-alat arkeologinya, Doni pun berangkat dengan berjalan kaki menyusuri hutan menuju tempat yang ditunjukkan kakek itu. Ia berputar-putar lama sekali dan tidak menemukan apapun, setelah lelah berjalan, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak dan meminum kopinya. Saat Doni asyuik menyeruput kopinya, ia tak sengaja menyenggol termosnya, dan bergelinding jauh. Doni sontak pergi untuk mengambilnya, tapi termos itu menggelinding sangat jauh sampai ia sampai pada sebuah tempat aneh, sebuah reruntuhan.

"Yess!! Keputusanku memang tepat percaya pada kakek aneh itu"

Doni dengan bersemangat berkemas dan membawa alat-alatnya kemudian menelusuri reruntuhan yang lumayan luas itu, reruntuhan itu masih tampak terjaga dengan baik, dengan ukiran-ukiran aneh yang menggambarkan orang dan hewan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya terukir indah diatas batu yang permukaannya sudah ditumbuhi lumut. Secara kebetulan, ia menemukan sebuah batu bulat, ia memperhatikan dan itu ternyata adalah sebuah mekanisme, Doni tentu saja tidak berpikir dua kali dan memutar mekanisme batu itu, sebuah pintu terbuka menuju ruang bawah tanah, Doni menyalakan senternya dan menyusuri ruang bawah tanah itu. Ia memperhatikan bahwa tangga ruang bawah tanah itu masih penuh dengan jejak-jejak yang masih baru, sebuah pertanda pernah dilalui oleh banyak orang. Doni dengan hati-hati menyusuri terowongan bawah tanah itu dan sampai pada tempat keluar, dan ia melihat sejauh mata memandang, sebuah tempat yang tidak ia kenali, sebuah hutan yang dipenuhi tanaman-tanaman aneh berbagai bentuk dan warna, dan dari kejauhan tampak sebuah kota yang memiliki banyak gedung tinggi.