- Happy Reading -
••
"Permisi.." suara lembut seorang wanita cantik mengintruksi telinga Jaemin yang tengah membereskan mejanya. Ia tersenyum, sosok perempuan yang ia nantikan. Joy datang seperti biasanya, cantik dan anggun.
"Kau datang?"
"Aku langsung datang saat kau bilang kau punya filmnya. Aku penasaran bagaimana bisa kau mendapatkannya."
Jaemin terkekeh. "Itu mudah, aku bertanya pada dosenku dan ternyata beliau punya. Jadi aku meminjamnya."
"Benarkah? Bolehkah kita menontonnya sekarang?"
"Tentu. Kak Jungwoo, aku harus ke dalam bioskop, jaga cafenya sebentar ya?" Jaemin keluar dari bilik.
Berjalan mendahului Joy, menuntunnya pada sebuah ruang private dimana orang-orang biasa menyewa.
"Aku tidak tahu jika dibalik cafe ini ada bioskop pribadi." Joy duduk di sofa yang sudah tersedia. Menatap layar lebar di depannya yang mulai memutarkan sebuah film.
"Wah.. Ini benar-benar filmnya. Kau hebat Jaemin,"
Jaemin duduk disamping Joy, ia tersenyum. Kesempatan kedua memang tidak pernah mengecewakan.
"Kau suka?"
"Tentu, aku sangat menyukainya." jawab Joy masih menatap film.
"Aku juga menyukaimu." lirih Jaemin sedikit berbisik.
••
Hari yang cerah, mata kuliah yang tidak terlalu melelahkan, siang ini, selesai kuliah mereka berempat hanya duduk-duduk di taman. Sambil berdiam-diam diri. Baik Jaemin maupun Mark tidak mau memulai percakapan. Itu membuat suasana mereka sedikit lebih canggung daripada biasanya.
"Teman-teman.." Jaemin berucap, memandang ke arah Jisung, lalu Mark kemudian Chenle. "Aku merasa pertemanan kita sedikit lebih renggang."
"Eyyy.. Apa yang kau katakan?" sahut Mark merengkuh bahu Jaemin juga Chenle. "Kita sama saja, iyakan Chenle?" Chenle hanya mengangguk.
"Kalau begitu, bagaimana jika kita makan siang di restoran tempat biasanya?" seru Jaemin. Namun, hal itu tidak membuat Chenle maupun Jisung tertarik. Mereka tetap diam.
"Aku tidak bisa. Aku harus mengurus sesuatu." Chenle berdiri, kemudian ia bergegas pergi begitu saja.
"Aku juga. Aku harus pergi." Jisung pergi tanpa sepatah katapun setelahnya.
"Ada sih dengan mereka?" tanya Jaemin yang hanya dijawab kendikan bahu oleh Mark.
"Aku tak tahu, tanya saja sendiri. Aku juga harus pergi, jadi kau makan saja sendiri." Mark meninggalkan Jaemin sendiri.
"Jahat sekali.."
"Terserahlah.." Mark acuh tak acuh. Ia juga cukup pusing sekarang. Apalagi mendengar Haechan bertengkar hebat dengan Mingyu. Hal itu cukup mengejutkannya.
Bukan apa-apa, hanya saja ia merasa khawatir jika lelaki manis itu terlalu bersedih. Mark memutuskan untuk pergi ke kelas Haechan. Berharap bertemu dengan lelaki itu guna memastikan dia baik-baik saja.
Namun, bukannya bertemu Haechan, dia malah melihat Mingyu yang tengah berdiri di samping pintu kelas. Sudah ia duga, lelaki tegap itu pasti menunggu Haechan keluar kelas. Dan benar saja, tak lama setelahnya Haechan keluar dan disambut hangat oleh Mingyu.
![](https://img.wattpad.com/cover/334567418-288-k753067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Theory of Love ( JiChen )
Fanfiction( FUNFICTION ) - JiChen "Alasan utama kenapa rasanya sulit untuk mengungkapkan cinta kepada teman kita sendiri, yaitu karena takut akan penolakan." "Setidaknya lebih baik menjadi teman daripada tidak sama sekali." ⚠️⚠️ (BXB) (BL) ChenJi - JiChen