Fake Dating

03

Keesokan harinya jeno dan karina sudah sampai di seoul,manager menghampiri mereka di bandara yang ramai supaya mereka tidak diganggu sesaeng. Wartawan yang menunggu sedari tadi berlomba-lomba memotret mereka. Mereka terlihat seperti pasangan pada umumnya bergandengan tangan menuju mobil mereka.
"Jeno-ya aku takut,fansmu terlalu galak" karina memulai percakapan setelah sampai di mobil. Jeno yang mendengarpun tertawa kecil.
"Beri tau aku kalau mereka menggangumu jimini" jeno memberikan tatapan yang teduh dan senyum manisnya "gomawo jeno-ya"

Akhirnya mereka sampai di dorm aespa terlebih dahulu "bebereslah dulu,setelah itu istirahat ya sayang" perlakuan jeno seperti ini yang membuat karina semakin mencintai lelaki tampan ini. Jeno mendekat dan membisik
"lihatlah kesamping bahkan para wartawan mengikuti kita" bisik jeno dan mengusap rambut karina. Karina yang mendengar itu terkejut,jadi jeno mengatakan sayang karna ada wartawan saja?
"Baiklah,kamu juga istirahat ya sayang" jawab karina dengan sigap mencium pipi jeno dan berlalu masuk ke dorm. Jeno yang mendapat serangan mendadak pun diam seperti patung.

Tanpa sengaja jeno melihat giselle melihat itu semua. Giselle segera berlari menjauh, jeno ingin mengejarnya tapi dia sadar masih ada wartawan disini, jeno pun segera masuk ke mobil dan pulang ke dorm dengan perasaan gelisah.
Tinggg bunyi ponsel jeno

Jimini

"Mian jeno-ya tentang masalah tadi,waktu aku refleks menciummu"😭

"Gak masalah,jalja"

Jeno segera menaruh ponselnya lagi dan segera pulang ke dorm

Di dorm aespa,setelah karina pulang giselletidak keluar kamar walaupun sudah menjelang petang. Sedangkan ketiga sahabatnya sedang mengobrol di ruang tamu. "Jimin unni beneran berita itu?" Tanya ningning yang sangat kepo

"Iya memang benar, aku dan jeno sudah lama saling mencintai dan jeno berani menyatakannya setelah kita comeback savage. Awalnya kita sepakat menyembunyikan ini karena aku yang baru saja debut dan rokiee ini, aku takut karier kita yang akan hancur."

Winter langsung memotong perkataan karina "tapi unni kan tidak akrab dengan jeno oppa, mengapa secara tiba-tiba pacaran?" Tanya winter dengan penasaran. Karina terdiam cukup lama dan untung saja ide cemerlang terlintas di otaknya.

"Kami menjadi dekat waktu aku kehilangan gelangku di ruang latihan. Kau ingatkan dulu gelang ini sangat berharga bagiku dan aku menghilangkannya?" Winter dan ningning kompak mengangguk

"Dan entah kebetulan atau apa gelang ini jeno yang menemukannya, dia melihat aku yang menjatuhkannya saat keluar ruang latihan dan terlambat memanggilku karena dia juga tidak tau siapa namaku. Nah sejak itu aku terus mencari gelang ini ke setiap sudut ruang latihan dan saat itu jeno dan mark oppa masuk ke ruang latihan. Saat itulah setelah jeno mengembalikan gelang ini aku diam-diam mengaguminya dulu memang hanya sebatas kagum tapi lama-lama kita saling mengenal aku merasa nyaman dan cinta sama jeno" jelas karina panjang lebar dan karina tidak sepenuhnya berbohong dia mengatakan perasaannya dengan jujur.
"Dan gak tau mengapa sejak akh debut jeno selalu mengirimi aku pesan entah ucapan selamat,fighting dan masih banyak lagi. Dan setelah itu jeno menyatakan perasaannya kepadaku,kita melanjutkan hubungan ini menjadi hubungan yang lebih serius"

"Wahhh daebak ternyata unni mencintai jeno oppa sudah lama ternyata" goda ningning, karina tersipu malu mendengar ucapan ningning. Karina tersadar giselle tidak ada diantara mereka

"Aeri dimana? Kenapa dari tadi aku tidak melihatnya?" Tanya karina kepada 2 adiknya "aeri unni tadi tidak enak badan dan sekarang sedang beristirahat di kamarnya unni" jawab winter

"Aku akan menyusulnya kalau begitu"

Giselle sedari tadi mendengarkan cerita karina, dadanya semakin sesak mendengar itu. Dialah yang salah telah hadir diantara mereka begitulah pikiran giselle saat ini. Dia sudah memutuskan untuk menyelesaikan secepatnya dengan jeno supaya tidak ada yang tersakiti. Perasaan jimin sahabatnya lebih penting sekarang, giselle akan merelakan cintanya untuk sahabatnya.