10. panti

0 1 0
                                    


~.......................~

Ketemu lagiii huaaa🥰
Masih setia sama garingnya author yaa kalian🤣💗
Maaciw cintaaaa.
Gas lanjut baca!
Typo tandain yaaa readers yuhuuu

~.....................~


Kemudian ia memilih melewati gadis itu dan meninggalkannya sendirian.

Bel masuk pun berbunyi sebagai tanda bahwa jam istirahat sudah selesai, semua siswa siswi kembali masuk kedalam kelasnya untuk melanjutkan pelajaran.

Waktu sekolah sudah selesai, tepat pada pukul 14.20 tadi bel pulang sudah berbunyi.

"Mau kemana?" Ucap Zein yang melihat Reyfan keluar kelas tanpa membawa tasnya, padahal kan sudah waktunya pulang.

"Kantor" jawabnya kemudian langsung berlenggang pergi.

"Ngapain ye kulkas ke kantor? Mana ini kan udah jam pulang" monolog Zein.

"Gue ikut deh" putusnya.

"Fannn! Tungguin!" Teriak Zein yang melihat Reyfan sudah berjalan jauh.

Zein pun berlari untuk membuntuti teman barunya itu. Zein memang sok akrab, sikapnya yang hangat itu membuatnya mudah diterima oleh orang lain termasuk Reyfan yang baru beberapa hari saja ia temui.

"Ngapain" tanya Reyfan yang melihat Zein berdiri di sampingnya dengan nafas ter engah engah.

Yang ditanya justru malah nyengir kikuk, memperhatikan deretan gigi putihnya.

( Kalian gatau nyengir kikuk ya?🤣)

"Gue ikut lu" ucapnya.

Tak memperdulikan jawaban Zein Reyfan langsung memasuki kantor.

"Cari siapa?" Ucap pak Jafar

"Loh, kamu juga ngapain?" Ucapnya lagi, karena melihat si rusuh Zein yang dengan lancangnya sudah duduk di kursi empuk khusus tamu.

Zein tidak memperdulikan ucapan pak Jafar, ia lebih memilih menikmati sejuknya kipas angin di hadapannya.

"Bu Nova launcher. Ada pak?" Ucap Reyfan.

"Oh, ada, bu Nova sedang menghadap kepala sekolah sebentar" jelas pak Jafar.

Reyfan hanya mengangguk kan kepalanya sebagai isyarat mengerti, dan memilih berdiri di samping pintu dengan memainkan ponselnya.

Lima menit berlalu, Nova launcher sudah keluar dari ruang kepala sekolah. Ia mendapati Reyfan yang berdiri di samping pintu.

"Sudah menggu lama ya?" Tanya Nova

Reyfan yang sadar diberi pertanyaan lantas mematikan ponselnya dan memasukkan nya kedalam saku.

"Tidak bu" jawab Reyfan.

"Saya ingin menemui ibu untuk menjawab perihal kemarin. Setelah saya berfikir, saya rasa, saya tertarik untuk menjalankan Amal sosial itu". Jelasnya kepada Nova.

Zein hanya terdiam mendengarkan apa yang baru saja Reyfan ucapkan. Oh ayolah! amal sosial? Selama ini tidak ada yang berhasil menjalankan nya.

Nova tersenyum bangga "Baik, saya akan memberitahu kepala sekolah untuk ini" ucapnya.

"Saya pamit bu" ucap Reyfan.

Melihat Reyfan pergi meninggalkan kantor, Zein pun mengikutinya. Benar benar buntut Reyfan.

"Lu beneran mau jalanin amal sosial fan?" Zein bertanya.

"Iya. Kenapa?" jawab Reyfan

"Dari dulu gaada  yang bisa ngejalanin amal  sosial sampe selesai fan, karena terlalu beresiko, itu juga yang ngebuat amal sosial jadi vakum" Zein menjelaskan.

Cerita Dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang