Part 9

60 8 0
                                    

Happy Reading!!!

🍁🍁🍁

Akhir pekan memang hari yang paling ditunggu oleh setiap orang yang selalu disibukkan dengan berbagai pekerjaan.

Berbagai rutinitas pekerjaan yang membuat Ara selalu disibukkan dengan tumpukan pekerjaan yang membuat sakit mata serta masalah yang membuat Ara lelah.

Di akhir pekan ini saatnya Ara menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan. Dan pekan ini juga Ara berencana pergi ke mall bersama kedua sahabatnya yang memang sedari waktu itu sudah di tunggu-tunggu oleh mereka karena mereka sudah disibukkan dengan aktivitas masing-masing yang membuat mereka jarang kumpul bersama lagi.



Di sebuah kamar terdapat Ara yang baru saja bangun tidur, diliriknya jam weker yang berada di meja nakas. Jam menunjukkan pukul 4 pagi, Ara segera bergegas ke kamar mandi guna membersihkan diri.

Selepas dari kamar mandi tak lupa Ara melaksanakan shalat subuh. Setelahnya Ara memutuskan untuk tidur kembali karena memang hari ini tidak ada kegiatan hanya nanti siang dia pergi bersama sahabatnya.

2 jam kemudian Ara terbangun lagi dan jam menunjukkan pukul 7 pagi. Lalu dia memutuskan turun ke bawah melangkahkan kakinya menuju meja makan untuk sarapan.

"Non Ara udah bangun, sarapannya udah bisi siapin di meja makan" ucap bi Lastri.

"Iya bi makasih" balas Ara. Setelah itu dia melakukan sarapan sendirian.

Setelah sarapan Ara kembali menuju kamarnya dan dia akan menonton drama di laptop miliknya di temani dengan beberapa cemilan dan minuman sembari menunggu waktu siang untuk  bersiap-siap pergi dengan sahabatnya.

Ditengah sedang menonton tiba-tiba ponsel Ara berbunyi, lalu dia membukanya dan ternyata dari sahabatnya.

Trio ciwi cantik

Alea : Guys jadikan hari ini?

Zara : Jadi dong! Iya kan Ra?

Anda : Iya. Nanti kita ketemu di sana aja.

Alea : oke

Zara : sip

🍁🍁🍁

Tak terasa sudah siang, waktu menunjukkan pukul 11. Ara yang sudah siap pergi menuju mall pun mengabari sahabatnya terlebih dahulu.

Trio ciwi cantik

Anda : Kalian pada udah siap kah? Aku otw sekarang.

Alea : aku juga bentar lagi otw lagi manasin mobil.

Zara : oke aku otw.

Setelah itu Ara menutup ponselnya dan segera turun ke bawah. Di bawah Ara bertepatan dengan bibi yang sedang membersihkan lantai. Sekalian dia memberi tahu bahwa dia akan keluar.


"Bi, Ara mau keluar dulu ya kemungkinan pulang sore" ucap Ara memberi tahu.

"Iya non hati-hati" balas bibi. Setelahnya Ara pergi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sampailah dia di sebuah mall besar yang sering dia kunjungi bersama sahabatnya. Dia keluar dari mobil tak lama dia melihat kedua sahabatnya yang baru saja sampai. Setelah itu mereka masuk bersama kedalam mall tersebut.

Lamanya mereka berkeliling mall dan makan siang sambil mengobrol tentang banyak hal sampai tak terasa waktu sudah sore.

Dan mereka memutuskan untuk langsung pulang karena besok pagi mereka akan kembali disibukkan dengan segala aktivitas pekerjaan mereka masing-masing.

"Ara kita duluan ya" ucap Alea dengan Zara saat memasuki mobilnya masing-masing.

"Iya kalian hati-hati di jalan" balas Ara.

Tinggalah Ara seorang diri yang belum pulang. Dia memutuskan untuk singgah ke taman yang sering dia kunjungi sambil menikmati minuman yang dia beli selepas keluar mall. Sebenarnya tujuan dia ke taman ingin menikmati angin sore yang membuat hatinya terasa sedikit lega.

Tiba-tiba ketika akan melajukan mobilnya, ponsel Ara berbunyi menandakan ada yang menelponnya. Dan ternyata yang menelponnya adalah mamanya. Tumbenan sekali mama menelponnya karena jarang sekali mama menelponnya kalau bukan Ara yang dulu menelpon mamanya kecuali ada hal penting.

"Hallo Ara, gimana kabarnya? Maaf mama belum bisa pulang karena mama masih sangat sibuk sekali dengan butik mama" ucap mamanya di seberang sana.

"Kabar Ara baik ma. Kapan mama bisa pulang ke rumah? Ara kesepian ma di rumah, setiap hari sendirian" balas Ara.

"Maaf Ara, secepatnya mama luangin waktu untuk pulang. Kamu suruh papamu saja untuk pulang" ucap mamanya.

"Mama cuma mau bilang mama udah kirim uang bulan ini dan itu juga ada tambahan dari papamu kemarin" ucapnya lagi.

"Papa kemari pulang cuma ngambil berkas yang ketinggalan terus pergi lagi dan alasannya sama-sama sibuk. Kenapa kalian sibuk terus sih. Ara bingung sama mama papa kenapa selalu sibuk terus tiap hari sampai ga bisa luangin waktu buat Ara" ucap Ara sambil menahan tangis.

"Tolong ngertiin mama papa dulu Ara, kita benar-benar lagi sibuk banget sama pekerjaan" balas mama.

"Mama cuma  mau bilang itu aja, nanti mama telpon lagi. Mama sedang  sibuk mau ketemu klien sekarang, mama tutup ya" ucap mamanya lagi sambil menutup telponnya.

Selalu saja seperti itu. Mereka selalu bilang tolong ngertiin mereka tanpa ada yang mau melihat bagaimana rasanya di posisi ara. Ara lelah jika harus seperti ini terus.

Ara melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju taman, dia tak tahan ingin menumpahkan tangisnya di taman seorang diri.

Tiba di taman Ara berlari menuju bangku kosong dan suasana taman sudah sepi karena sudah sore. Dia menumpahkan tangis yang sedari tadi dia tahan di taman ini sambil menundukkan kepalanya.

Ada seorang yang hendak melangkahkan kakinya keluar taman. Namun dia mendengar suara isak tangis dari arah yang tak jauh darinya. Sejenak dia hanya diam berdiri sambil melihat gadis yang menangis tersebut.

Ya orang yang melihat Ara menangis adalah Arvin. Dia kebetulan sehabis dari taman dan hendak pulang namun melihat ada seorang gadis yang sedang menangis.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Arvin sangat penasaran dengan siapa yang menangis di bangku taman itu.

Dengan langkah pelan Arvin mendekati bangku itu dan suara tangis itu kian terdengar jelas. Pandangannya tak lepas dari sosok gadis yang sedang terduduk di bangku seraya menundukkan kepalanya.

Bahu gadis itu bergetar naik turun. Dan sepertinya belum menyadari jika ada kehadiran dirinya.

Sebenarnya sebelum Arvin mendekati gadis ini dia merasa mengenali postur tubuhnya. Arvin hanya melihatnya diam saja dan dengan ragu dia menyodorkan saputangannya ke hadapan wajah gadis itu yang sedang menunduk.

Disaat Ara menyadari ada yang menyodorkan saputangan didepan wajahnya, Ara pun segera mendongakkan kepalanya. Melihat siapa yang menyodorkan saputangan tersebut.

Terkejut.

Keduanya terkejut. Apalagi dengan Ara yang melihat siapa yang berada di depannya.

Wanita TangguhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang