Senja-nya Kiran

Prolog

Happy reading:)

Kapan aku boleh tiup lilin nya Yah?". Tanya seorang anak pada ayahnya yang baru keluar dari toko kue. "Nanti jam sepuluh ya sayang". jawab ayah dari anak itu. anak itu hanya mengangguk sambil tersenyum menampakkan gigi ompong nya itu.

13 Februari, seorang gadis cilik itu berulang tahun yang ke 8 tahun
tepat pukul sepuluh malam ini ia baru saja meniup kue berbentuk Doraemon itu. "Selamat ulang tahun Kiran anak ayah, semoga senantiasa jadi anak baik ya sayang". kata laki laki itu. "MAKASIHHHH AYAHHH-KUUU".Jawab anak itu dengan excited.

"Ayo buat harapan sayang" lanjut ibu nya. anak itu mulai berpikir. "Aku ingin di masa depan aku banggain ayah sama ibu, terus kita main kepantai bareng, te-terr. Kiran bicara tersendat-sendat. "Ngomong nya santai aja sayang" ucap ibunya sambil mencubit kecil pipi tembem Kiran. Kiran tersenyum kekeh.

"Intinya aku mau nanti aku besar ayah sm ibuk masih ada" lanjut Kiran. "Aamiin" Kata sepasang suami-istri itu serempak. "walaupun jika suatu saat nanti kami tidak bisa menemani masa masa dewasa mu, kamu harus tetap semangat buat jalanin hidup ya, kamu anak hebat" ucap ayah Kiran sambil mengecup kening putri nya itu. "Ya ayah..." lanjut Kiran

Apa maksud dari perkataan ayah nya itu? apakah Kiran bakal benar benar di tinggali oleh kedua orangtuanya? kenapa Kiran biasa saja? apa karena dia belum mengerti?

**

Tepat satu tahun tiga bulan setelah adegan tiup lilin itu. kejadian naas menimpa ayah Kiran. Kecelakaan maut yang terjadi di kapal perusahaan tempat ayah Kiran bekerja mengalami sebuah masalah, tidak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi, intinya dari kejadian itu, merenggut nyawa dari ayah Kiran.

Kala itu Kiran tengah berada di kampung halaman nya, di salah satu desa di provinsi Jambi. Untuk menghadiri pesta pernikahan dari adik bungsu ibunya Kiran. Belum lagi acara itu di mulai kabar duka sudah sampai ke keluarga yang berada di sana

Kiran yang waktu itu berada di ruang keluarga kaget mendengar suara teriak dari orang orang di dapur. Karena dia penasaran akhirnya ia menyusul ke dapur. Di dapur ia melihat ibunya yang menangis sesenggukan

Dan ia juga melihat Tante nya yang berada di sana. Waktu itu ia mengira bahwa Tante nya datang karena undangan tapi kenapa dia tidak menggunakan baju yang bagus. Pikir Kiran saat itu

Kiran pun bertanya tentang keadaan ricuh itu. Tak sadar ia juga meneteskan air mata, "Ini ada ap bang?" Tanya Kiran sambil menatap abangnya yang juga berada di sana. Tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan Kiran itu, mereka hanya menatap Kiran sedih.

Tak berapa lama kemudian Kiran kecil di gandong Abang nya menuju keluar rumah, Kiran yang menangis itu menjadi perhatian publik yang berada di sekitar, mereka bertanya tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam.

Terlebih lagi tangisan ibu Kiran yang merintih, keluarga me-natih ibu Kiran masuk menuju mobil. Harusnya hari itu Kiran bersenang senang di desa merayakan pernikahan bibi nya itu, tapi karena keadaan saat itu Kiran di bawa pulang ke rumahnya di kota.

                                                   
Tampak dari kejauhan lorong rumah Kiran terdapat bendera kuning. Ya bendera kuning. Melihat hal itu tangisan ibu Kiran yang tadi mulai mereda pecah kembali, begitu juga Kiran.

Kiran tak ingat banyak apa yang terjadi di hari itu. Yang dia ingat saat dia keluar dari mobil sudah ramai orang berada di halaman rumah nya, dengan tenda yang sudah berdiri itu, banyaknya orang yang menangis dihari itu, membuat Kiran mengerti tentang keadaan yang terjadi.

Ya, kiran telah kehilangan separuh dunia nya.

~

Bagaimana dengan prolog ny? Aku harap kalian ga bosen ya huhu
Di prolog ini full ngebahas masa lalu Karin di umur 9 tahun
Bantu aku kasih masukan? Kayanya bahasa yang aku gunain ini kurang menarik :(

Janlup vote n komen masukan, Ty!

Ig author @lstryptrr