-00_

82 7 0
                                    


Gaya menulis saya akan berubah drastis disini, mungkin akan banyak kata-kata kasar, ooc alias out of character, kalau ada yang kelewat ooc maaf saja. Tapi ini sudut pandang saya sebagai pembaca bagaimana mereka terlihat di sini, so. it's no problem right?

And happy Reading all~
▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pov??

Okay... Jadi sekarang gue dimana?

Gue bangun di sebuah kelas, bahkan ini bukan kelas gue....

Gue ngeliat kearah seragam yang lagi gue pake, ini seragam SMA, tapi sekolah gue gak pernah make rompi kek gini dah...

Mari kita ingat ingat lagi...

Flashback:

"Allan! Gue cariin juga lu dari tadi, taunya lu disini setan emang."

Anak itu, Allan. Menatap jengah pada teman sebangku nya itu.

"Salahin aja gue, lu yg dari tadi sibuk teleponan sama kakak lu. Gue keburu laper ya bangsat kalau nungguin lu, yang ada udah kiamat baru selesai tuh telepon. "

"Gak selama itu ya anjir, cuman... Setengah jam? "

"ITU LAMA ANJ-! " emosi Allan memuncak.

"Istirahat sekolah kita tuh cuman 40 menit, lu pikir 10 menit kurang cukup buat abisin bakso di kantin? Kagak! "

Ucanya sambil lanjut makan bakso yg dia pesan tadi.

"Yaelah, yaudah maapin ya. Hehe"

"Y."

Mereka duduk bersama disana, sambil nunggu bell masuk bunyi.

Tapi sebelum bell nyala, ada sebuah pengumuman.

"Allan Arashi, di mohon untuk datang ke ruang guru sekarang "

Allan yang mendengar itu berharap bisa kabur ke liang kubur, males ketemu guru dia. Ujung ujungnya pasti bakal disuruh ini itu,. Udah mah di suruh gak di bayar lagi, rugi gak rugi lah! Menurut Allan gitu sih.

"Tai lah.. Kenapa harus gue sih, kan murid di sekolah ini banyak. "

Meski gitu dia tetep bangun dan berjalan keluar kantin.

"ikot."

"Yaudah ayok, jangan diem doang."

Mereka berdua berjalan menuju ke ruang guru, tapi mereka harus turun ke lantai satu untuk itu. Ya, mereka ada di lantai tiga sekarang.

Dan...

BRUK! DUAGH! PRANG! GDUBAK!

"ANJING! ALLAN!? "

Allan terjatuh dari tangga karena menginjak tali sepatunya sendiri, idiot emang...

DRAP! DRAP! DRAP!

"ANJING, BANGSAT BERDARAH COK!? "

Dia memangku kepala Allan, sambil nepuk pelan pipi Allan.

"HEH! LO JANGAN MATI DULU PLEASE LAH, GUE GAK MAU JADI TERSANGKA!"

"Panggil guru bego, lo pengen gue mati beneran? Setan emang lo San.. " ucap lemas Allan, kepalanya sedang pendarahan dan temannya yang gak punya Akhlak ini malah teriak teriak...

Drastic change.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang