Prolog

140 17 10
                                    

"Gimana, enak kan di cuekin sama pacar sendiri? makanya jadi orang tuh gak usah belagu, minimal sadar diri lo itu gak pantes buat Ervan yang jauh ada di atas lo__"

"IRI LO SAMA GUE, HAH? KENAPA SEMUA YANG GUE PUNYA MAU LO REBUT?___" Ada jeda bagi Ayyara untuk mengatur nafasnya sejenak kemudian melanjutkan ucapannya.


"KENAPA LO MALAH MAU NGEREBUT PACAR GUE JUGA? Seharusnya selama ini udah cukup lo ngambil apa yang gue punya, lo sendiri juga tahu yang gue punya cuman Ervan, hanya Ervan yang bisa gue jadiin penyemangat gue__" Ucap Ayyara berbicara kian memelan, bahkan air matanya sudah turun membasahi pipi mulusnya.

Ucapannya pun seketika terhenti saat teringat sesuatu, Ia sadar jika apapun yang ia katakan tidak akan berguna sama sekali, apapun yang ia lakukan tidak akan ada gunanya, dan pada akhirnya ia tetap lah orang yang paling bersalah.

Salah karena memilih di lahirkan

"Gue enggak akan pernah puas sebelum ngelihat lo hancur sampai saat di mana lo lebih memilih mati dari pada hidup" ucap gadis yang di ketahui bernama Kinara itu dengan senyum meremehkan yang terpampang jelas di wajahnya.

"KENAPA? KENAPA LO LAKUIN ITU KE GUE? APA SALAH GUE SAMA LO? APA SALAH GUE BANGSAT?" ucap Ayyara menggebu-gebu dengan perasaan kesal, sedih, dan emosi yang bercampur aduk menjadi satu, ia pun langsung menjambak rambut saudara tirinya itu kuat.

"Lo...." Ucap Nara sembari melihat tangannya yang terdapat noda darah yang berasal dari kepalanya, mata gadis itu mulai menggelap, sesaat setelah itu ia pun tak sadarkan diri.

"NARA....." panggil seorang wanita paru baya yang baru saja memasuki rumahnya di ikuti oleh sang sunami.

"ADA APA INI??" Tanya seorang pria paru baya itu

"Pah....Nara pah, Nara bangun sayang, bangun!" Ucap seorang wanita paru baya, yang sedang memangku kepala sang putri.

"Pasti kamu kan yang sudah buat dia jadi begini? IYA?" Ucap pria itu yang diakhiri dengan nada membentak.

"EMANG KENAPA KALAU YARA YANG BUAT DIA KAYAK GITU? DIA PANTAS DAPATIN ITU BIAR MATI SEKALIPUN, DIA PANTAS !!" balas Ayyara dengan suara tinggi, yang membuat rahang pria paru baya itu mengeras.

"JAGA NADA BICARA KAMU YARA, PAPA ENGGAK PERNAH NGAJARIN KAMU BERBICARA SEPERTI ITU!!"

"Papa emang gak pernah ngajarin Yara apapun, PAPAH ITU PILIH KASIH PAPAH CUMAN SAYANG SAMA JALANG KAYAK DIA" ucap Ayyara yang ia tujukan untuk Riani__Mama tirinya.

PLAK...

Huhhhhhh gajenyee😭😭 doain manteman biar bisa tamatin cerita ini😭💔

Saya nerima krisar kok dengan senang hati, jangankan krisar duit pun saya terima kalau ada yang mau tf, info² aja yah 😘

Bagi dulu 100 🌚

Kalau ada typo atau kata² yg kurang tepat tandain aja nanti ku ubah🤗

Jangan lupa vote dan komen yah !
Ini adalah cerita pertama saya, jadi mohon dukungannya.

Semisal kalau ada kesamaan nama tokoh atau alur ceritanya, itu hanya unsur ketidak sengajaan. Tapi kalau alur ceritanya itu aku ambil dari kehidupan nyata, cuman di tambah sedikit bumbu penyedap aja.

Semoga suka🙂
Terima kasih

#typo bersebaran
#dibutuhkan saran🙏

ALAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang