Xiao Zhan akhirnya bertekad mendatangi rumah Wang Yibo. Berbekal keyakinan bahwa Yibolah yang waktu itu tidur dengannya.
Ditemani oleh Zehan dan Gongjun Xiao Zhan pergi ke rumah yang besar itu.
"Han, Jun. Terima kasih sudah mengantarkan aku. Dari sini biar aku saja yang masuk, " ucap Zhan dengan lembut.
"Apa kau tidak apa-apa masuk sendiri? Biar kami temani jika kamu takut." Zehan menatap wajah Xiao Zhan dengan prihatin.
"Sungguh, aku bisa sendiri. Aku tidak ingin menyusahkan kalian lagi," sahut Zhan jelas.
"Baiklah kalau begitu maumu. Aku pergi ya, hati-hati jaga baik-baik kandunganmu jika ada apa-apa hubungin kita," tutur Gongjun seraya menyalakan mesin mobilnya.
"Emm."
Akhirnya Gongjun dan Zehan pergi meninggalkan Xiao Zhan sendiri. Dari sini Xiao Zhan harus berusaha sendiri meyakinkan kalau anak di dalam perutnya adalah berasal dari keluarga ini.
"Tenang Nak, mama akan lakukan apapun demi kamu hidup enak," gumam Xiao Zhan sambil mengelus perutnya.
Setelah Xiao Zhan datang, ternyata rumah itu cukup sepi. Walaupun ada penjaga di luar, Xiao Zhan dipersilahkan masuk dengan mudah. Xiao Zhan berpikir 'masa sih dirinya sangat mudah masuk kerumah gedongan seperti ini'. Apalagi dia tidak mengenal satupun orang dari keluarga ini.
Xiao Zhan dipersilahkan masuk dan disuruh menunggu di ruang tamu.
Ruangan itu cukup besar terdapat sofa, televisi, bahkan tempat tidur.
Xiao Zhan menjadi sedikit ngeri melihat keanehan ini. Apakah dia beruntung atau apa pikirnya.Setelah beberapa saat datang seorang pelayan membawakan secangkir teh dan kue. "Silahkan dimakan Tuan."
"Terima kasih, ngomong-ngomong sampai berapa lama aku akan menunggu di sini?" tanya Zhan penasaran.
"Sebentar lagi Tuan, karena Tuan Yibo sedang sibuk Anda disuruh menunggu terlebih dahulu," ucap pelayan itu.
"Oh, begitu. Terima kasih."
Xiao Zhan bosan akhirnya dia memutuskan untuk tidur sebentar. Bukannya sebentar Xiao Zhan akhirnya pulas tertidur sampai larut malam.
Xiao Zhan terbangun dan mengucek matanya," jam berapa ini?"
"Jam sepuluh," ucap seseorang yang duduk di kursi depan tempat tidurnya.
Xiao Zhan langsung terbangun karena kaget ada suara seseorang.
"Kau, kenapa tidak membangunkan aku. Oh, maaf aku ketiduran." Xiao Zhan berdiri dan memberi salam.
"Tidak apa-apa, duduklah. Jadi apa yang membuatmu ke sini. Bukankah aku sudah bilang kalau kita sudah tidak punya urusan lagi," ucap Yibo dengan nada datar.
"Aku hamil." Xiao Zhan menundukkan kepalanya.
"A-apa! hamil?" Yibo yang duduk langsung berdiri karena kaget.
"Benar, ini anakmu. Aku juga tidak ingin anak ini. Tetapi bagaimanapun sudah teelanjur aku harus berbuat apa? Aku hanya melakukannya dengan dirimu semenjak hari itu. Jadi aku sangat yakin bahwa ini adalah anakmu." Xiao Zhan menunjuk-nunjuk perutnya yang mulai buncit.
"Oke, jika itu anakku. Aku akan bertanggung jawab. Tetapi kau harus tetap di sini sampai anak itu lahir." Yibo pergi meninggalkan Xiao Zhan.
"Hey, aku belum selesai bicara kau mau kemana?!" Xiao Zhan kesal Yibo pergi begitu saja.
"Cih, apa yang harus aku lakukan? Biarpun dia tampan aku juga tidak mau jika harus terkurung di sini terus. Sialan!" decak Xiao Zhan kesal.
Berhubung hari sudah malam, Xiao Zhan lelah untuk memikirkan semua hal ini. Dia memutuskan untuk bermalam di sini seperti yang di katakan Yibo, Xiao Zhan akhirnya tidur di kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Omega (END PDF) ✓
De TodoKarena heatnya Xiao Zhan berakhir bercinta dengan seorang alpha (Wang Yibo). Dua bulan kemudian dia mengetahui bahwa dirinya hamil. Karena tidak mau menanggung beban sendirian Xiao Zhan meminta pertanggung jawaban. Akankah Wang Yibo mau bertanggun...