"Hai sayangg, tumben Dateng pagi banget".tanya Fia pada Rei dengan senyuman
Rei tidak menjawab pertanyaan Fia, ia hanya memasang wajah masam nya tepat di hadapan Fia
hal ini membuat Fia bingung,"kamu kenapa sayang?".tanya Fia
"Gue mo Dateng cepet, Dateng lama. itu bukan urusan Lo".bentak Rei dengan wajah masam pada Fia
melihat Rei yang tidak sama seperti biasanya, membuat Fia terkejut. jantung nya berdetak kencang. pertama kali bagi nya di bentak oleh Rei.
biasanya Rei berbicara lembut dan halus pada nya. Kini sekarang tidak.
Reinan segera melangkah ingin pergi meninggalkan Fia yang berada tepat di hadapan nya.
namun hal itu di hentikan oleh Fia, Fia menarik tangan Rei dan bertanya apa yang terjadi pada nya.
"Rei?,Marah yaa gara² aku sering ninggalin kamu tidur?"
Reinan langsung menepis kan genggaman tangan Fia, yang terkepal di tangan nya.
Tampa berkata apapun. Reinan langsung pergi meninggal kan Fia.
Fia yang melihat tinggah Rei Seperti itu membuat nya sedih, ia meneteskan air. Pertama kali baginya melihat Reinan kasar pada nya.
"Fi?,Lo gapapa".Hesti datang dari belakang merangkul Fia yang sedang meteskan air mata.
"Hah,eh iya gue gapapaa".Fia langsung mengusap air mata yang berada di pipinya.
"Lo yakin?".tanya Hesti lagi
"Iyah,Ayo ke kelass".Fia mengajak Hesti ke kelas untuk mengelak pertanyaan dari Hesti
****
bel istirahat berbunyi..
Reinan segera beranjak dari tempat duduk nya dan pergi begitu saja, saat mendengar suara bel.
hal ini membuat Fia khawatir, ia biasa nya di ajak Rei untuk ke kantin bersama.
kali ini Rei meninggalkan dirinya begitu saja.
tidak ada yang bisa Fia lakukan, dia hanya bisa diam dan menahan kesedihan nya. dan segera pergi menuju kantin untuk membeli makanan
"Eh Lo ga sama Reinan Fi?"
"iya nih, Gue ga liat Reinan Ngomong sama Lo hari ini"
tanya siswa yang bingung, melihat Fia hanya pergi sendirian ke kantin
Fia hanya menjawab dengan lembut pertanyaan dari mereka tersebut
"gapapa kok, lagi ga bareng aja".jawab Fia tersenyum
Fia langsung meninggalkan siswa yang bertanya pada nya, dan membeli makanan yang ada di kantin
Namun ia tidak melihat Reinan yang berada di sana, ia merasa bingung lalu ia bertemu dengan Riko.
"Lo nyariin Reinan?".tanya Riko pada Fia
"Eh iyaaa"
"Reinan di halaman belakang sekolah,Lo ga usah khawatirin dia. gue yang jagain dia".ucap Riko menatap Fia
"mmmm okee, Makasih ya koo".Fia tersenyum
"Duh, Rikoo cuyy nama gue RIKOOO. stop manggil gue ko ko Koo". keluh Riko kesal jika di panggil dengan panggilan Ko. Bagi nya itu sangat lah anehh
"eh iya Sory, Makasih ya Riko"
"Nah gitu dong, sama² haha".ucap Riko senang..
Fia segera melangkah kan kaki meninggalkan Riko di kantin. Namun Riko mengucapkan suatu hal yang membuat Fia berhenti melangkah.
"Semangat Buat Lo Fi."
Mendengar Riko mengatakan itu membuat nya menghentikan langkah nya., ia langsung menoleh ke arah Riko.
namun Riko sudah tidak ada di belakang nya lagi, Riko sudah pergi meninggal kan Fia saat dia mengatakan hal itu tadi.
Fia lalu menatap makanan nya dan pergi kembali ke kelas.
Bel masuk sudah berbunyi, Fia minat Reinan sudah kembali ke kelas.
namun dengan wajah yang sama, wajah yang penuh tidak biasa nya.
sangat suram dan masam.Pelajaran berlanjut seperti biasanya tampa hambatan dan ocehan guru.
****
semua siswa segera pulang, bel pulang sudah berbunyi
Reinan langsung mengambil tas nya dan pergi menuju parkiran motor, untuk bergegas pulang
Reinan sudah tidak bisa menahan emosi nya lagi. saat melihat wajah Fia ia selalu ter ingat pada kejadian hari Minggu kemarin.
Fia langsung mengejar Rei, ia ingin pulang bersama Rei kali ini.., ia menyusul Rei untuk pulang bareng
"Reii, ayo pulang barenggg".ucap Fia tersenyum
"Lo ada kaki kan?,Gue sibuk. pulang sendiri ajaa".jwab Rei dengan wajah yang masi sama seperti istirahat tadi
"Rei kok gituu,Aku ada salah yaa"
Reinan Tidak mempedulikan pertanyaan Fia, ia langsung pergi meninggalkan Fia begitu sajaa
"REIII REIII TUNGGUUU...".teriak Fia mengejar Rei.
Reinan mengehentikan langkah nya.
"Mau Lo apa sih?".bentak Rei pada Fia
"Rei kok gituu, kok pakek Lo gue gituu. aku ga sukaa, kamu tau kan ituu??".ucap Fia dengan wajah menahan air mata yang akan jatuh
"Gue ga peduli!".jawab Rei tegas.
"Cewe kayak Lo ituu, emg ga pantes dapet kasih sayang dari siapunn!!. Sekalipun itu dari ayah Lo. Lo emang ga pantes!.".tegas Reinan pada Fia
"REIII!!!,Cukupp!! Gue diemm bukan berarti gue ga sakit ati Lo bilang gitu."
lirih Fia menangis mendengar Ucapan dari Reinan."Hahha,Kenapa??. Lo ga sukaa?.. kan kenyataan nya emang gituu. gue kalo ga kasian sama Lo ajaa gue gamau Nerima Lo!!. Gue kesian sama Lo yang ayah nya yang udah jadi milik ibu gue.!!, gue cuman kasian sama Lo!, gue gatega liat Lo, guee cuman ngasih Lo kasih sayang sebagai tanda maaf karna ibu gue udah ngerebut ayah Lo.!".Bentak reinan yang begitu kasar
membuat Fia jatuh dengan air mata yang menetes begitu deras, kini pipinya sudah di basahi oleh air.
Reinan langsung meninggalkan Fia dan pergi menaiki motornya, lalu keluar gerbang untuk pulang kerumah.
Fia menangisi nasib nya, ia prustasi
"Guee??,Kenapa gue di takdirin kayak giniii tuhannnn!!!".keluh Fia dengan rintihan tangisan yang dalam.Mendengar suara tangisan dari arah depan kelas, membuat pak satpam ingin mengecek apa yang terjadi.
pak satpam melihat Fia menangis di depan kelas, dengan berteriak
"GUE EMANG GA COCOK DAPET KASIH SAYANGG DARI SIAPA PUN. GUE GA PANTESSSS!!".teriakan yang di padukan dengan jeritan tangisan membuat pak satpam khawatir dengan kondisi anak itupak satpam menghampiri Fia, namun saat Pak satpam hampir sampai.
Fia sudah jatuh pingsan tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGGANTI(05.01)
Teen Fictionterkadang , cinta yang lama tidak menjamin akan hidup bersama... orang baru akan hadir,dan menggantikan posisi nya bukan tentang siapa yang menang , tapi tentang siapa yang bisa bertahan sampai ajal memisahkan. ALIFIA ZAHRA, siswa dari SMA candiana...