2. perjalanan pulang

465 2 0
                                    

"Haduh jalan pulang lewat mana ya?,aku gak tahu lagi jalanan disini, kalau ke rumah Joanna katanya tinggal belok tapi kalau nyasar gimana?" kata Netha bingung.

"jalan balik ke sekolah aja deh" ucap Netha pada dirinya sendiri.

Netha berjalan terus melewati jalan yang dia anggap benar.

"haduh kok enggak sampai-sampai ke sekolah sih,jangan-jangan aku nyasar,enggak-enggak kata abang gak boleh negatif thingking" kata Netha pada dirinya sendiri lagi.

"lapar...beli roti dulu deh,nanti tanya sama penjual di warung" ucap Netha.

"Bu, beli roti satu sama air mineral satu jadi berapa ya Bu?" Tanya Netha.

"5.000 Dek" jawab penjual warung.

"ini uang nya Bu,owh iya Bu kalau jalan ke perumahan bumi indah itu lewat mana ya Bu?" tanya Netha berubah pikiran,akhirnya ia menanyakan alamat rumahnya.

"aduh, Ibu tanyakan dulu ya, Eh Jamal.....Jamal....ngerti perumahan bumi indah ora le?" tanya penjual tersebut kepada anaknya.

"waduh, tebih niku Bu" teriak anak Sang Penjual dari dalam,yang membuat Netha takut karena jawabannya.

"kalo jalan ke SD Cempaka lewat mana Bu?" tanya Netha akhirnya.

"dekat dari sini nduk, kamu tinggal lurus belok kanan terus kiri terus kanan lagi nanti sampai" jawab penjual itu.

"owh,trimakasih bu,Netha permisi dulu" jawab Netha.

---

"tadi katanya lurus belok kanan,kiri terus kanan lagi,hmmm....tapi....owh iya katanya mama kalau pakai jam selalu di sebelah kiri berarti ini kanan ini kiri" ucap Netha bahagia sambil memandangi ke dua tangannya.

Saat dalam perjalanan "Ih...ada angsa Netha takut..."ucap Netha was-was.

Walaupun begitu,mau tak mau Netha harus berani melewati angsa-angsa itu.
Netha melewati angsa-angsa itu sambil berlari. Sayang sekali nasib baik tak berpihak pada Netha, Si Angssa berpikir bahwa Netha mengajak nya bermain. Sampai, terjadilah adegan kejar-kejaran antara Netha dan Si Angsa. Netha berlari terus tanpa mempedulikan arah sampai akhirnya ia menemukan tempat persembunyian.

"huff...akhirnya angsanya pergi" ucap Netha lega.

"tapi ini dimana?" ucap Netha keluar dari tempat persembunyian.

Netha meneruskan jalannya mengandalkan arah jalan yang diberikan ibu penjual,walaupun ia tau bahwa jalannya sudah tidak sama dengan ucapan Si Penjual, ia juga mengamati dan mengikuti dari mana arah orang-orang berlalu lalang.

"Capek...sebentar lagi sore...kalo gak sampe ke sekolah gimana....kalo mama nyariin aku gimana....hiks....hiks...hiks..."ucap Netha menunduk.

Entah benar atau tidak tetapi,Netha merasa ada yang memanggil namanya,Netha mempercepat langkangnya karena dia berpikir siapa yang akan mengenalnya di daerah yang bahkan Netha tidak pernah tinggal disana.

"itu pasti orang jahat"pikir Netha dalam hati.

Netha terus berjalan sampai ia menemukan jalan raya. Netha sangat senang karena ia tahu bahwa sekolahnya ada di dekat jalan raya, itu artinya Netha sudah hampir sampai di sekolahnya . Namun, tanpa Netha sadari truk dengan kecepatan tinggi melaju sangat dekat dengan tikungan tempat Netha berdiri.

"DEK AWAS....!!!"

Netha melihat ke arah belakang ia melihat truk yang melaju semakin dekat ke arahnya. Saat Netha akan berteriak, tanpa Netha sadari ada seseorang yang menariknya, refleks ia memejamkan matanya.

-
-
-
-
-

Bersambung.....

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang