“Siapa dia? Katakan saja, aku tak akan memarahimu. Kau tahu? Ayah dan ibuku selalu berkata jika ‘Kita berhak mendapat balasan yang sama atas segala perbuatannya’ sedangkan kau? Kau tak membalasku, aku heran” jawab Devi sembari duduk di halte bus.
“Sini.” ajak Devi kepada Mila. Mila pun menurut dan duduk di sebelah Devi.
“Apa yang orang tua mu katakan itu benar, hal itu berlaku saat di akhirat. Tentang idolaku, beliau adalah Muhammad. Kau mengenalnya juga.” ucap Mila sembari tersenyum.
“Nabiku?” ujar Devi seperti anak kecil.
“Iya Devi, nabi kita hahaha.” untuk pertama kalinya Mila berani tertawa di depan Devi dan berbicara santai di hadapannya. Devi terkesima untuk pertama kalinya juga ia melihat Mila tertawa.
Suasana hening menyelimuti keduanya. Namun, Mila memecah keheningan itu.
“Dalam suatu riwayat diceritakan. Ada seorang pengemis yahudi yang buta di sudut pasar Madinah. Pengemis tersebut tak suka bila mendengar orang-orang menyebut nama Muhammad. Ia juga menuduh Nabi Muhammad sebagai tukang sihir dan pembohong besar. Pengemis itu sering berkata bahwa semua orang harus waspada pada Nabi Muhammad. Sedangkan Nabi Muhammad sama sekali tak membenci dan dendam kepadanya. Beliau hanya tersenyum dan selalu bersikap lembut terhadapnya. Nabi juga rela meluangkan waktu setiap pagi untuk menyuapkan makanan kepada pengemis buta tersebut sampai Nabi wafat. Selang beberapa hari setelah beliau wafat, Abu bakar datang untuk menyuapinya namun si pengemis tahu itu bukan orang yang biasanya. Abu Bakar pun menjelaskan bahwa orang tersebut adalah Nabi Muhammad, orang yang selalu pengemis itu ejek. Aku hanya mencontoh sikap Rasulullah, jika kita sabar orang itu akan lelah mengganggu kita.”
“Kau memang hebat”
“Kau juga hebat, lagi pula kita sama saja di mata Allah.” ucap Mila.
“Maafkan perlakuanku selama ini. Terima kasih juga atas pelajaran yang telah kau beri. Aku beruntung bisa mengenalmu.” ucap Devi penuh rasa bersalah.
Mila sudah memaafkan perlakuan Devi kepadanya jauh sebelum hari ini. Devipun berjanji akan mengamalkan ajaran Nabi semampunya. Akhirnya Mila dan Devi berteman baik dan saling mengingatkan jika ada perlakuan yang salah.
~SELESAI~

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen
Short StoryKisahnya kisah anak-anak tapi mungkin ada yang pernah mengalami - - - - - cerpen ini, aku buat untuk tugas sekolah Tapi banyak yg hanya tersimpan di Microsoft Word jadi ku tulis saja disini