2. End

428 20 6
                                    

Sudah lima bulan Keenan sekolah di SMA Namdita, ia merasa senang bisa sekolah di SMA-nya sekarang ini, terlebih teman-teman barunya di kelas XI IPA 2 menerimanya dengan sangat baik. Termasuk Naura, Dita, Killa, dan Miki. Kini, Keenan juga sudah menjadi sahabat Naura. Ia tak menyangka jika kecelakaan kecil yang tak disengaja waktu itu akan membuahkan persahabatan diantara mereka. Hampir setiap hari setelah pulang sekolah mereka berkumpul dirumah siapapun salah satu diantara mereka, entah untuk mengerjakan tugas, belajar bersama, atupun hanya sekedar berkumpul. Mereka juga sering menghabiskan waktu liburan bersama dan mengabadikan foto-foto bersama untuk disimpan sebagai kenangan jika mereka telah sibuk dengan kesibukannya masing-masing suatu saat nanti.

***

Pagi ini, seperti biasa, Naura berangkat kesekolah. Sesampainya disekolah ia langsung berjalan menuju kelasnya dilantai 3. Setelah memasuki kelasnya ia melihat ruang kelas masih lumayan sepi, hanya ada beberapa orang anak yang sedang asik dengan gadgetnya, dan ada satu anak yang sedang sibuk memperhatikan bukunya dengan muka masam. Miki? Yup dia Miki. Tumben sekali anak itu datang pagi? Pikir Naura.

"selamat pagi Mikimouse..." sapa Naura pada sahabatnya itu dengan panggilan meledek..

Miki yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya lantas berkata "duh, akhirnya lo dateng Ra"

"SELAMAT PAGI MIKI" sapa Naura lagi dengan sedikit penekanan.

"iya iya, selamat pagi Princess Naura..." jawab Miki dengan sedikit menggoda.

"tumben dateng pagi? Biasanya 10 menit sebelum masuk baru dateng. Haha" canda Naura.

"gapapa ah sekali-kali, mau ngerasain udara pagi. hehe" jawab Miki lagi dengan nyengir kuda.

"ah masa??? terus tadi ngapain ngeliatin buku sambil garuk-garuk kepala gitu?" tanya Naura masih dengan candaan.

"eh, hehe.. ini nanti kan mau ulangan fisika, tapi gue belum ngerti. Ajarinnnnn..." jawab Miki dengan nada merengek.

"ihh, apaan sih lo Mik, sok sok imut gitu, jelek tau. hahaha" tawa Naura. "oke sebentar ya.. duh, tempat pensil gue manaaaaa..." lanjut Naura sambil merogoh isi tasnya.

"ehh, kemaren katanya ketinggalan dikolong meja" ucap Miki mengingatkan Naura.

"oh iya iya" jawab Naura sambil membungkuk untuk melihat isi kolong mejanya.

Naura mendengus pelan lantas kembali pada posisi semulanya.

"ada?" tanya Miki memastikan.

Naura mengangkat tangannya yang memegang sebuah rangkain bunga dengan sebuah kartu ucapan.

"Bunga itu lagi? Hhh... Sebenernya siapa sih penggemar rahasia lo itu? Gue jadi penasaran" ucap Miki penuh selidik.

Lagi? Ya, Bunga ini memang bukan yang pertama Naura dapatkan. Sejak hampir sebulan ini Naura memang sering sekali mendapat kejutan-kejutan kecil seperti ini. Entah itu bunga, makanan, ataupun boneka-boneka mungil dengan karakter kesukaannya dan semua kejutan kecil itu selalu dilengkapi dengan sebuah kartu ucapan kecil yang isinya selalu sama: "Mencintaimu seperti bernafas, bagaimana mungkin aku berhenti? -Your secret admirer"

Tiba-tiba dari luar kelas masuk dua orang cewek, Yup itu Killa dan Dita, kadang mereka memang suka berangkat bareng karna rumah mereka yang tidak terlalu jauh.

"Selamat pagi.. Wah Miki udah dateng? Kok tumben? Hihi" sapa Killa dengan nyengir kuda.

Dita yang melihat rangkaian bunga ditangan Naura hanya bisa berdehem lantas berkata, "Ra, bunga itu lagi? Siapa sih sebenernya orang itu? Kenapa bisa bunga itu selalu ada tiap pagi? Kenapa bisa orang itu menaruh bunganya tanpa diketahui orang lain? Apa dia selalu dateng pagi banget biar bisa taruh bunga itu di meja lo tanpa diketahui orang lain? Hhh..."

Penggemar Rahasia NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang