Part 3

145 4 0
                                    

Tok tok tok

"Iya sebentar" kata orang dari dalam rumah yang ku yakin itu pasti Tiur. Oke, aku berhasil kabur dari rumah beberapa menit yang lalu

"Astaga ngapain kau bel bawa koper bes... Hmphhhh" kata Tiur yang sengaja ku tutup mulutnya karena teriakan nya tadi

Setelah kami masuk Tiur pun memasang wajah cemberut nya

"Kau ngapain kesini? Kok bawa koper segala?" tanya Tiur heran

"Aku kabur" kata ku singkat dan ku lihat Tiur membelalakkan mata nya

"Haah?? Kok gitu?"

"Aku nginap disini dulu ya sebelum aku dapat tiket" kata ku ke Tiur

"Kau mau pergi kemana mak? Study mu gimana? Orang dirumah opung mu gimana? Terus calon su.."

"Gak usah berlebihan" kata ku datar

"Tapi kan..."

"Udah deh pokok nya aku nginap sini" kata ku tak terbantahkan

"Terserah! Aku gak tanggung kalo ada apa-apa dengan mu" kata nya sambil meninggalkan ku

"Oke. Kamar ku dimana?" tanya ku

"Tuh" kata Tiur sambil menunjuk dengan dagu nya dan aku pun langsung pergi kesana dan mengistirahatkan badan ku sejenak

------------------------------

Aku terbangun saat hari sudah gelap dan aku baru sadar bahwa aku tidur cukup lama. Aku pun keluar dari kamar dan menemukan Tiur sedang menyiapkan makanan di atas meja makan

"Pas banget" kata ku langsung duduk

"Bukan mau bantuin juga padahal kau juga sering masak" kata Tiur

"Yaudah lah biarkan aku senang malam ini" kata ku

"Hmm"

Kami pun makan dalam diam karena sibuk dengan pikiran masing-masing dan ku lihat Tiur sudah siap dengan makanan nya

"Biar aku aja yang nyuci" kata ku merasa tidak enak hati sudah numpang disini

"Emang aku mau nyuruh nya gitu tadi" kata Tiur cuek

"Sial" kata ku dan mendapati Tiur yang tertawa kencang

Setelah selesai mencuci piring, aku memutuskan untuk menonton tv di ruang tamu. Kenapa hanya ada aku dan Tiur dirumah ini? Jawaban nya simple karena opung nya Tiur lagi ke Medan jadi ya kami bebas disini dan juga opung Tiur tidak tau kalau aku disini sekarang. Aku jadi kepikiran orang rumah saat ini. Sedang apakah mereka? Apa mereka mencari ku? Ya pasti begitu. Bagaimana dengan calon suamiku? Ehh apa-apaan aku ini?!

"Tiket mu besok berangkat pagi jam 8 ya bel" kata Tiur sambil duduk di sebelah ku membawa cemilan

"Oh oke makasih ya"

"Ho'o" kata nya sambil mengunyah

--------------------------------

Author POV

Berbeda dengan Bella yang sedang menenangkan pikiran nya, Berto sedang panik saat ini mengetahi bahwa calon istrinya itu kabur dari rumah. Sudah 7 jam dia berkeliling kota ini tapi tidak menemukan sosok yang ia cari. Dia juga sudah menyuruh orang-orang kepercayaan nya untuk mencari sosok yang ia cintai itu. Ya, Berto mencintai Bella sejak pertama kali bertemu tepat nya saat di rumah sakit yang di yakini Berto bahwa saat itu Bella sedang dinas. Berto tau tentang Bella dari orang kepercayaan nya juga. Saat itu, Berto kerumah sakit untuk menjenguk sahabat nya yang baru saja melahirkan. Pada saat didaerah rumah sakit itu, Berto tidak sengaja menabrak Bella dan membuat Berto meminta maaf kepadanya. Berto terkejut saat melihat reaksi yang di keluarkan oleh Bella, datar. Itu lah dia. Berto adalah seseorang yang sukses di usia nya yang masih terbilang muda. Dia juga tampan. Tetapi hanya Bella yang menatap nya seperti itu, tidak seperti wanita-wanita kencan nya. Dari situ Berto tertarik pada Bella dan langsung ingin menjadikan Bella sebagai istrinya

Drttt..drtttt

Handphone Berto bergetar dan saat di lihat, Berto melihat orang kepercayaan nya menelepon nya

"Bagaimana?" tanya Berto tak sabaran

"Besok dia akan pergi ke Pontianak saat jam 8 di bandara **** pak"

"Makasih"

"Baik pak" dan sambungan terputus

"Oke baby, we will meet tommorow" kata Berto dalam hati

-----------------------

Keesokan hari nya, Bella sudah bersiap-siap untuk menuju kota yang akan di tuju nya

"Udah siap?" kata Tiur sambil menyenderkan tubuh nya di daun pintu kamar tempat di mana Bella tidur

"Udah. Yuk" kata Bella dan akhirnya mereka pun pergi ke bandara tersebut

Saat sudah sampai di bandara, Bella langsung cepat-cepat ke bagian pemeriksaaan karena dia sedikit terlambat karena jalan macet. Bella juga tak lupa untuk pamit kepada sahabat nya itu terlebih dahulu tadi walaupun terkesan buru-buru. Bella masuk kedalam pesawat dan langsung melihat tiket nya akan duduk di mana ia di dalam pesawat ini. Pandangan nya jatuh pada sosok lelaki dengan jaket tertutup rapat pada tubuh nya dengan topi jaket tersebut, masker yang menutupi mulutnya dan juga kacamata yang bertengger di hidung nya.

"Permisi" kata Bella yang hanya di angguki oleh lelaki tersebut

"Aneh" gumam Bella dan akhirnya Bella tidak mempedulikan nya

Bella melihat ke arah jendela dan melihat ke arah bawah, merasa di perhatikan Bella akhirnya melihat ke samping nya dan betapa terkejut nya ia saat melihat siapa lelaki yang ada di sampingnya sejak tadi

"Kaa..ka..kamu" kata Bella tergugup

"Iya. Ini aku" kata Berto tenang

Bella ingin berteriak dan langsung di tutup mulut nya Bella dengan tangan lebar Berto

"Sssstt.... Aku ikut kemanapun kau pergi. Tenang lah, aku tidak akan membiarkan mu pergi sendirian" kata Berto

"Mengerti?" tanya Berto dan di angguki Bella. Akhirnya mulut Bella pun bisa berbicara lagi

"Dari siapa kau tau?" tanya Bella datar

"Hey bisa kah berbicara kepadaku dengan ekspresi?" kata Berto sambil menatap Bella

"Terserah aku" kata Bella

"Oh ya? Gimana kalo aku buat kau biar lebih mengekspresikan sesuatu yang ada di sekitar mu?" kata Berto sambil menyeringai

"Kau takkan bisa" kata Bella cuek dan dagu Bella di tarik oleh Berto yang langsung membuat kedua mata Bella melebar dan terkejut saat Berto mendekatkan wajah nya ke wajah Bella

Deg

Deg

Deg

Deg

Itulah yang di rasakan Bella dan Berto saat ini. Bella bingung dengan jantung nya, sedangkan Berto sudah tau jawaban nya

"Hmmpphh hahahahahahaha" kata Berto yang tertawa sepelan mungkin tetapi terdengar renyah dan membuat Bella mengerucutkan bibirnya. Tidak biasanya!

"Kalau begitu terus kau tetap cantik" kata Berto saat sudah menyelesaikan tawa nya dan membuat Bella merona. Padahal Bella tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini sebelum nya

Apakah itu artinya dia??? Oh ya dia harus berkonsultasi pada Tiur secepatnya saat ia pulang ke Siantar nanti

Flat WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang