03. Alunan biola di panggung itu.

147 21 13
                                    

Terhitung empat hari berlalu. Yang artinya, semua Olimpiade dilakukan. Sekolah Alucard mengikuti total 7 Olimpiade yang masuk ke Kabupaten. Yaitu Olimpiade Matematika, Fisika. Olimpiade Lukis, Paskibraka, Debat, Olimpiade musik. Dan Pertandingan basket.

Semua lomba yang diikuti dilakukan dalam hari yang sama namun dalam tempat yang berbeda, Olimpiade matematika, Fisika, Lukis, Debat dan Musik ada di satu tempat yang sama. Namun dalam waktu yang berbeda, sedangkan Basket dan Paskibraka diadakan di gedung olahraga di kabupaten mereka.

Dan disinilah Alucard berada. Dia langsung turun dari mobil dan ngikutin Aamon dan Zilong yang memasuki gedung. Dia daftar terlebih dahulu. Baru setelahnya dia ikut duduk-duduk di sebelah Aamon dan Zilong.

Mereka ga ikut lomba apa-apa. Tapi kata Kak Estes mereka disuruh ikut, gapapa buat pengalaman. Ga nyambung sih.

Tapi masih mending gini daripada Alucard bosen gaada temen. Soalnya dia kurang akrab sama peserta lomba yang lain. Dia juga agak canggung kalo ngobrol sama guru, ga nyambung pasti.

Mana lombanya dia dimulai jam 1,dan sekarang masih jam 8. Alucard bosen banget sebenernya.

“Zil, Mon. Tadi perasaan gue liat ada cafe di depan. Kesana yuk, bosen gue”

“Bukannya lo harus belajar ya? ”

Alucars berdecak, “Aelah Zil, buat apa belajar? Fisika mah easy buat gue”

Zilong ngangguk-ngangguk, “Hmmm, yaudah yuk. Mon ikut gak?”

Zilong nengok kearah Aamon disamping nya, tapi Aamon cuma geleng-geleng kepala. Akhirnya mereka berdua keluar gedung dan masuk ke cafe yang ada di depan gedung ini.

Disana mereka berdua lumayan dilirik-lirik cewek, gaperlu heran juga. Soalnya kan mereka ganteng tiada tara. Wajar gitu loh mereka pada tertarik.

Alucard pesen Americano satu, soalnya lehernya udah seret banget. Zilong juga ikutan sih, tapi Zilong sekalian beli dua potong cheesecake gitu buat mereka.

Alucard langsung ambil handphone nya disaku, dia mau foto foto trus dibikin snapgram, soalnya cafe ini aesthetic bnget cuyy. Kan sayang gitu kalau tidak diabadikan.

Zilong ngeliat temannya yang sekarang lagi poto poto itu dengan tatapan heran. Soalnya ini Alucard lagi Olimpiade fisika tingkat SMA sekabupaten anjir. Kenapa gak ada gugup-gugup nya ini anak? Padahal kan bisa aja ada yang nilai fisikanya lebih tinggi dari dia.

“Alu, lo nggak nervous gitu? Nyante banget anjir lu” celetuk Zilong.

Alucard seketika berhenti pencet pencet handphone nya, terus giliran dia yang natap Zilong heran.

“Nervous? Ga ada tuh. Ini baru tingkat kabupaten kali, bukan provinsi. Santai aja Zil kuncinya kalau mau berhasil.”

Zilong memicing, “Serius lo? Kalo sampe kagak masuk tiga besar, gue tempeleng pala gede lo itu”

“Sip, kalem aja”

Zilong menyipitkan matanya bentar, lalu lanjut makan cheesecake yang ada di depannya.

Ting!

Mereka berdua berhenti langsung ketika ada suara notif yang keluar dari handphone nya Zilong. Zilong langsung buka handphone nya, dan ternyata itu notif dari Aamon.

“Apa tuh Zil?” tanya Alucard penasaran.

“Aamon ngechat.”

“Katanya kalo kita nyariin, dia lagi di ruang musik, lomba nya udah mulai kata Aamon, jadi Aamon disuruh guru buat ngawasin perwakilan sekolah kita.” lanjutnya.

Grab • AluNgerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang