penampakan anak kecil
###
Pada tanggal 23 mei 2015 bertepatan pada hari Sabtu.aku dan teman-teman ku mengadakan acara di dekat rumah temanku.Saat berada di rumah temanku,aku dan teman-temanku duduk diruang tamu,disana juga ada mamanya,ya..nama teman aku itu susanti adila.
Sebelum kami berangkat,mama dila memberikan nasehat kepada dila.
"Nak nanti kalau disana hati-hati jangan sampai kejadian yang dulu terjadi lagi"
"Iya ma"
"Oia kamu nanti beneren tidak apa-apa disana nak?,soalnya disana ada desa yang mungkin tidak bisa kita lihat dengan kasat mata "
"Iya ngk p2 kok ma,lagian kan ada oom dila."
"Iya sih..tapi nanti kalau udh disana minta permisi sama penghuninya ya nak?"
"Iya ma,mama tenang aj,lagian ada teman-teman dila kok ma ?"
"Iya walaupun gitu kita harus berhati-hati juga nak ?"
"Iya mama... "Ini adalah waktunya kami berangkat ke bukit di belakang rumah dila,tempatnya lumayan jauh dari rumah dila,dan disanalah kami mengadakan acara makan-makan dan berfoto-foto disana,karena disana merupakan tempat yang bagus untuk berfoto.
####
Didalam perjalanan menuju bukit,kami melalui salah satu rumah dari kerabatnya dila,dan kerabat dila tersebut mempunyai banyak anjing yang selalu menggonggong di rumahnya.di perjalanan aku sedikit merasakan pusing saat mendekati bukit yang kami tuju,tetapi salah seorang temanku yang bernama Fahmi Pramulya merasakan sesuatu yang lain,sesuatu yang mengikutinya dari belakang,tetapi yang mengikutinya bukanlah satu orang saja melainkan banyak,saat itu dia berada di barisan paling belakang.Kami pun sampai di tempat tujuan,tanpa ditunggu-tunggu lagi kami pun langsung berfoto disana,tetapi aku sedikit merasa takut berada disana karena tempatnya yang sedikit luas dan memiliki jurang yang cukup dalam,membuat kesan dari tempat tersebut menjadi sedikit mengerika,tapi yang kubayangkan bukan hal seperti itu,aku hanya membayangkan bahwa di tempat kami berdiri ini adalah tempat dimana berdirinya suatu desa yang mungkin sudah lama berada disini.
Kami pun melanjutkan kembali berfotonya,setelah usai berfoto kami pun melanjutkannya dengan makan siang.Dan kami makan di bawah pohon yang cukup teduh.
"Teman bentangkan aja tikarnya di bawah pohon ini" kata dila
Lalu kami pun membentangkan tikar tersebut dibawah pohon itu
Tanpa di tunggu lagi kami pun membuka nasi bungkus yang sudah kami siapkan dari rumah tadi.
Setelah selesai makan kami pun berencana untuk melanjutkan foto-fotonya lagi.
"Dila kita lanjutin berfoto atau kita pulang lagi ni ?"
"Iya yan kita lanjutin foto-fotonya."
"Kalau gitu cepatlah sebelum sore pula hari lagi,soalnya kalau sudah sore kalian tau kan kalau sore tu suasana di tempat ini menjadi sedikit menyeramkan,dan kalian juga tidak inginkan kalau penunggunya menjadi marah atau mengganggu kita nanti ?"
"Iya juga ya,kalau begitu ayolah teman-teman kita foto-foto lagi!?"tanya dila keteman-teman.Kami pun berfoto lagi dan mendapatkan hasil foto yang sangat bagus,tapi saat kami berfoto dengan gaya meloncat salah seorang teman aku yang bernama fahmi,melihat salah seorang anak kecil dengan wajah orang tua,tingginya sekitar 4 kaki,dia berdiri tegak dibelakang temanku dan melihat dengan tatapan tajam,Pada saat itu juga temanku bertanya padaku..
"Rian ? Apa kamu melihat anak kecil di belakangku tadi ?"
"Fahmi kalau yang gituan nanti aj di tanya"Karena hal seperti itu terjadi akhirnya kami pun pulang,mungkin itu merupakan peringatan bagi kami,agar kami segera pulang,karena itu bukanlah waktu bagi kami lagi,itu adalah waktu bagi mereka untuk beraktivitas.
Susana ditempat tersebut menjadi sedikit mengerikan karena sudah jam 05.00.makanya kami di ganggu oleh penunggunya,dan kami pun kembali kerumah dila.
Diperjalanan pulang...
"Dila nanti coba tanya sama papa dila apa yang fahmi lihat tadi ?apakah itu bener-bener penunggu disana ?"
"Iya nantilah dila tanya,papa dila pasti tau apa yang dilihat tadi".
"Oo baguslah"Setibanya dirumah dila kami pun duduk sejenak sebelum pulang kerumah masing-masing,dan kami berbincang tentang yang tadi.
"Mi apa bener kamu melihat anak kecil tadi dibelakang kamu tadi ?" Tanyaku ke fahmi
"Iya yan,dia berdiri di belakangku menatap kepadaku dengan tatapan yang tajam."
"Bagaimana ciri-cirinya mi ?"
"Ciri-cirinya tu...dia anak-anak tapi wajahnya tu seperti orang dewasa dengan tinggi sekita 4 kaki."
"Kalian sudahlah jangan membahas itu lagi?" Kata dila
"Iya..iya..."Setelah berbincang-bincang kami pun pamit kepada dila dan kembali pulang ke rumah masing-masing.
Maaf sebelumnya,saya tidak bisa memberikan bentuk dari sosok anak kecil berwajah tua ini karena tidak tertangkap kamera
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah - Kisah Horor Nyata
RandomPenulis : Rian Agustian Pengarang : Rian Agustian