BAB 10

875 98 16
                                    

"Ibu memintamu bukan tanpa alasan, banyak hal yang menguntungkan jika kau menikahi Davika, karena dia Putri dari perdana menteri,"

"Tapi Bu...

"Tidak ada tapi-tapian Putraku,"

"Lalu apa kau juga setuju dengan Ibuku Nattawin?"

"Iya aku setuju, tenanglah Yang Mulia, semua baik-baik saja,"

"Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan,"

Nattawin dan Ibu Suri saling tatap, menimbulkan kecurigaan kian besar pada Mile.

"Kau akan segera mengetahuinya nanti pada waktu yang tepat, untuk saat ini ikuti permintaan Ibu Suri Yang Mulia,"

DISCLAIMER⚠️

semua karakter didalam cerita ini hanya FIKSI

semua dibuat untuk memudahkan kalian berimajinasi masuk kedalam cerita.

CERITA BERASAL DARI IMAJINASI PENULIS

cerita mengandung bxb
Mature Content (18+)
Legal age+Legal age
Dominan+Carrier
MPREG
Happy ending

bagi yang homophobic boleh skip

typo bertebaran
kritik dan saran dibutuhkan

jangan lupa vote
🥰happy reading 🥰

.
.
.
.
.

Markas Phoenix

Pagi berkabut mengelilingi bangunan besar ditengah hutan itu, Phoenix sedang menikmati sarapan paginya ditemani dengan Singa kesayangannya dan juga seorang pria bermata sipit berkulit tan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi berkabut mengelilingi bangunan besar ditengah hutan itu, Phoenix sedang menikmati sarapan paginya ditemani dengan Singa kesayangannya dan juga seorang pria bermata sipit berkulit tan.

"Aku sudah mendapatkan kuncinya phi, langkah awal berhasil, ya sebenarnya pasti berhasil, karena kau tau sendiri kan alasannya"

"Hahahahaha, ya aku jelas sangat tau hal itu, beliau sangat menyayangimu. Mengingat beliau aku jadi ingat kejadian saat kalian berebut mainan namun berakhir bocah itu kena jitak beliau dan ibu,"

"Hnnn, aku jadi rindu beliau,"

"Jangan lupa masih ada hal yang disembunyikan beliau hingga saat ini Phoenix, hal yang menyebabkan tua bangka itu sulit disingkirkan,"

"Ya, aku tau. Itulah mengapa langkahku sampai sejauh ini. Aku percaya beliau tapi aku takut menyakiti ibu, jujur saja aku bahkan lebih tak rela melihat ibu menangis daripada melihat mommy menangis, memang aku anak durhaka"

THE EMPRESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang