ah

310K 1.6K 7
                                    

*pov Rara

Fahmi melajukan motornya pulang. Aku langsung balik ke kamarku.
Lagi nyaman-nyamannya bareng malah Fahmi pulang. Sedikit kecewa. Tapi nggak mungkin juga kan aku larang dia pulang.

Bagian bawahku masih berkedut mengingat tadi Fahmi memelukku dari belakang, padahal niatnya cuma mau selfi. Sesekali kepalnya menyeruk ke dalam leherku, bikin aku geli, aku rasa dia juga mengecup leherku. Mengingatnya saja bikin aku tambah basah dibawah sini.

Setelah beberes aku mengirim pesan ke Fahmi

Rara : udah sampe?

Beberapa saat belum dibalas juga. Akhirnya aku memutuskan untuk mandi.
Setelah mandi aku memakai baju piyama tipis. Aku suka pakai piyama karena adem, kaya berasa gak pake apa apa. Aku liat ke cermin aku remas payudaraku yang menurutku seksi ini. Aku memang rajin mengurut dan meremas payudaraku, selain baik buat kesehatan, ternyata enak juga.

Sepertinya putingku masih tegang gara gara fahmi.
Aku mengecek pesan yang masuk. Ternyata ada balasan dari Fahmi

Fahmi : udah Ra, bagi foto dong

Rara : *pictures*
Aku kirim foto foto yang tadi barengan.

Fahmi : foto lo sekarang maksudnya

Aku kira minta foto tadi ternyata minta pap.
Aku miror selfi aja, aku kirimin ke dia. Untung aku udah mandi sebelumnya.
Aku mengambil beberapa foto, aku pilih satu yang menurutku paling seksi. Aku masih menimbang nimbang si mau aku kirim apa nggak, soalnya aku pakai piyama.
Aku memutuskan untuk mengirimnya pap.

Rara : *picture* jelek

Fahmi : cantik banget Ra, pengen meluk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fahmi : cantik banget Ra, pengen meluk

Padahal barusan juga abis pelukan, batinku. Kusimpulkan Fahmi emang suka meluk-meluk gitu.

Rara : haha sa ae

*pov fahmi

Gila, Rara ngirimin Aku foto seksi banget, pake piyama tipis, setengah paha, belahan dadanya keliatan, bodynya nyeplak.
Aku yang masih tegang pulang dari kosan Rara sekarang jadi tambah tegang lagi. Nyut nyutan, sepertinya harus aku tuntaskan.
Akhirnya aku bawa hp ku ke kamar mandi aku kocok juniorku sambil liatin foto Rara yang seksi.

"Ahhh Rara you're so sexy" bayangin Rara yang bantu aku buat ngocok ini pasti enak banget.

"Ahhh Raaaaa"
Andai mulutnya yang gantiin tanganku sekarang.

"Shittt Raa ahhhh"

Setelah tuntas aku langsung mandi.

..

Sekarang hari sabtu, aku masih ada libur 1 hari, Rara juga libur sekarang, pengen ngajak dia jalan si, tapi ragu.
Akhirnya aku chat Rara

Fahmi : lagi free gak Ra?

Rara : gue lagi di tempat sodara nih, kaka sepupu gue lahiran, ada apa Fahmi?

Gua kira dia lagi gak ada acara, yah ngga bisa ketemu Rara deh.

Fahmi : ga Ra, tadinya mau gue ajak makan siang. Takut lo terkapar di kosan kelaperan

Rara : sialan lo wkwk
ntar malem aja gimana

Fahmi : boleh tuh

Rara : ya udah ntar gue kabarin ya

Fahmi : ok Ra

Yesss ternyata dia bisa ngeluangin waktunya nih malem ini. Aku yang niatnya mau futsal ntar malem sepertinya harus ditunda dulu nih demi Rara.

Jam 6 sore Rara ngabarin katanya mau jam berapa, aku bilang jam 7 dan dia setuju.

Jam 7 aku udah di depan kosnya. Aku telpon dia.
"Ra gue udah di bawah"
"Oke bentar lagi gue turun"

Aku kira bakalan lama kaya cewe cewe lain ternyata gak sampe 2 menit Rara udah turun.
Rara pake kaos polos yang mencetak jelas bentuk badannya terutama di bagian dada yang potongannya agak rendah, payudaranya seperti akan nyembul ke luar.
Rara juga pakai celana jeans panjang dipadukan dengan sneakers. Tas slempang kecil di sampinnya. Good.

"Mau kemana Ra?" Kataku bercanda.
"Katanya mau makan " sambil cemberut. Haha gemesh deh.
"Hehe iya udah yuk naik"

Malam ini cuacanya cerah, nggak ada tanda tanda mau turun hujan. Rara juga langsung memelukku. Rasanya nyaman.

"Mau makan dimana Ra"
"Terserah lo deh"
"Mau nyobain ramen yang baru buka itu gak?"
"Oh yang punya influencer itu ya?
"Iya Ra kayanya enak"
"Boleh deh Fah"

Setelah beberapa menit kita sampai di tempatnya. Disini lumayan rame, parkirannya juga hampir penuh.
Kami berdua masuk, Rara memutuskan untuk duduk di lantai 2, di lantai 2 juga lumayan rame, kita bingung mau duduk dimana karena hampir semua meja terisi. Lalu kita keluar dan kebetulan meja yang di outdor baru aja di bersihkan. Dan kami akhirnya duduk di situ.

Setelah makan aku memutuskan untuk keliling dulu menikmati angin malam bareng Rara
"Masih mau jajan ga?"
"Udah kenyang si"
"Langsung balik aja nih ra?"
"Emm, gimana kalo mampir beli es dulu"
"Boleh"

Aku beli caramel maciato dan Rara beli greentea frapucino.
"Totalnya jadi 60rb kak"
Pas aku mau ngambil uangku, Rara menahannya.
"Pake uang gue aja nih"
"Gausah gue aja" kataku kekeh
Aku nggak mau gantian, aku sebagai cowo tetep mau aku yang bayar. Ya walaupun kita masih temenan.

"Take away aja mas" kata Rara. Aku kira mau di minum di situ, haha, gapapa deh berarti aku bisa mampir kos dia lagi dong.

...

"Duduk Fah"
Gua liat kamarnya ada balkonnya nih. gue berjalan menuju balkon
"Mau di luar?" Tanya Rara
"Boleh Ra"

Lalu Rara berjalan keluar, berjalan ke pinggiran balkon. Disitu juga ada 2 kursi buat nyantai.
Kami duduk berhadapan di bangku itu.
Bercerita sana sini, dari mulai ghibahin teman sampai tentang kerjaan.

Aku senang Rara tuh asik banget orangnya. Pantes banyak yang naksir dia. Sayang dia lagi gak mau pacaran. Katanya si masih belum move on, dan masih trauma gitu, dari mantan terakhirnya. Dia masih pengen bebas katanya.
Dia juga takut disakitin lagi katanya.

Rara berdiri ngliatin pemandangan. Melihat bokongnya yang sexy kencang dan berisi juniorku berkedut. Aku menyusulnya dan memeluknya dari belakang
Nggak ada perlawanan dari Rara.

Kita nyaman dalam keheningan. Aroma bunga dari badannya ditambah angin malam terasa menenangkan.

Aku menyerukkan kepalaku di leher Rara, sepertinya aku udah ketagihan sama pundak dan lehernya. Nyaman banget.

Aku kecup agak lama di leher sampingnya.
"Ahh" rara meleguh kecil
Dia mengusap tanganku yang memeluknya di depan, aku jadi lebih sering mengecupnya, sesekali menjilatnya, badan Rara juga terasa menegang dan sesekali mendesah kecil.

Takut kebablasan dan Rara jadi risih aku melepaskan pelukanku, aku gigit kecil pundaknya.
"Hyaaa, rese banget Fahmi" sambil berbalik memukul dadaku, yang menurutku sama sekali tidak sakit, aku hanya tertawa ngeliat Rara manyun. Huh gemes banget si.

Hot FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang