*pov Rara
Rese banget Fahmi, lagi enak-enak tiba-tiba menggigit dan ketawa nggak jelas. Tapi itu bikin cair suasana si, aku juga bingung mau gimana, malu juga kan, dipeluk begitu, aku juga merasa ada yang bangun di belakang sana saat aku di peluk. Sepertinya junior Fahmi bangun. Terasa banget di pantatku.
Fahmi duduk dan masih ketawa lihat ekspresiku, aku jadi tambah kesel. Tiba-tiba dia menarikku ke pangkuannya.
"Udah jangan manyun-manyun ntar cantiknya ilang " katanya sambil cengengesan
"Ih apa sih" tanganku kutekuk di depan dada, kesal.Tangannya menuntunku untuk merangkul lehernya. Lalu tangannya merangkul pinggangku posesif.
"Lo lucu ya kalo dijailin"
"Hmm jangan gitu dong" kataku"Maunya gimana?" Matanya sendu dan intens menatapku. Aku jadi salting nggak jelas. Lalu matanya tertuju ke bibirku, aku jadi gagal fokus, aku juga melihat bibirnya.
Dia mencium bibirku. Lembut, sangat lembut, sampai aku kehilangan akal, dia menuntut memperdalam ciumannya, dan aku pun membalasnya.Dia menarikku lebih dekat dengannya. Otomatis aku duduk lebih maju, aku merasa ada yang mengganjal di bawah sana. Sepertinya aku menduduki juniornya
"Ahh" Fahmi kaget dengan pergerakanku. Padahal dia yang menarikku dulu.
Ciumannya menjadi semakin dalam dan intens, badanku juga udah nggak bisa berkompromi.
Ciuman Fahmi turun ke leherku
"Ahhh" aku nggak kuat menahan desahan dari mulutku.Dadaku membusung dan di bawah juga masih berkedut. Sentuhan Fahmi membuat pantatku nggak bisa diam. Ditambah sensasi bergesekan dengan juniornya.
"Ahh fahmiii"
"Ahh please"
Aku menggigit bibit bawahku, rasanya nggak karuan, sepertinya ciuman Fahmi lebih turun ke bagian belahan payudaraku.Tanganku refleks mendorong kepala Fahmi lebih dalam lagi.
"Fahmi ahhhh""Kita masuk yuk" katanya membopongku, masih dengan posisi yang sama.
Di kamar Fahmi mendudukkan aku di meja depan pantri.
Dia membuka kaosku. Setelah terbuka dia menelan ludah. Aku jadi malu, refleks aku silangkan tanganku di dadaku
"Malu Fahmi""Nggak perlu malu Ra, indah banget" katanya masih menatapku yang hanya pakai bra.
Dia kembali menciumku. Menciumku lebih dalam.
Tangan kanannya meremas payudaraku yang kanan.
Tangan kirinya mengelus elus paha kiriku yang masih terbalut celana.Kini tangannya berganti meremas payudara kiriku.
"Ahh Fahmi"Sekarang tangannya ke belakang membuka kaitan bra, dan membuangnya ke sembarang arah.
Baju Fahmi juga sudah dibuka entah kapan."Kamu cantik banget Ra" aku tambah malu dia memujiku.
"Ahhhh shitt Fahmii"
Fahmi mencium payudara kananku dan tangan kirinya meremas payudara kiriku, tanganku menjambak rambutnya dan menekannya untuk lebih dalam. Mulut dan tangannya bermain di puncak payudaraku.
"Ahh"
Geli geli enak"Ahhhh" lidahnya memainkan putingku yg sudah mengeras ini.
"Ahhhh oohh" hisapan mulut Fahmi membuatku melayang.
Dadaku semakin membusung."Fahm mmmmhhh"
Mulutku tidak berhenti untuk mendesah.
Sesekali Fahmi mencium kembali bibirku dan melanjutkannya ke payudara yang satunya lagi.Tangannya turun untuk menggesekkannya ke intiku dari luar celana.
“Emmhh”
Lalu dia bergegas membuka celanaku menyisakan celana dalam.Mulutnya turun untuk mengecup intiku dari luar
"Ahhhhhh"Fahmi kembali mencium bibirku sambil melepaskan cd yang aku pakai.