Bab 7

2.4K 216 2
                                    

Setelah sampai di depan rumah Alisa. Gadis itu turun dari motor Jevano. Memberikan helmnya kepada pria itu.

"Makasih ya, Jev."

"Iya, gue juga makasih udah mau nemenin beliin kado adek gue."

Alisa tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.

"Lo gapapa kan?"

"Emang gue kenapa?"

"Jangan gitu, Al. Gue tau lo pasti sedih karena tadi."

"Ya gitu deh."

"Lo di rumah sama siapa?"

"Gue sendiri, kebetulan orangtua gue masih di rumah nenek. Kenapa gitu?"

"Enggak nanya aja. Gue balik dulu yah. Jangan sedih, tenangin dulu hati sama pikiran lo. Nanti kalau lo udah merasa baik, lo selesein masalahnya sama Pak Adji."

"Iya, Jev. Makasih yaa."

Jevano menganggukkan kepalanya, "yaudah gue balik ya."

Jevano berlalu meninggalkan halaman rumah Alisa.

Bohong jika ia baik-baik saja, ia hanya tidak ingin memperlihatkan kesedihannya di depan Jevano. Sudah cukup tadi ia menangis sepanjang jalan. Ia merasa pria itu tidak akan tahu jika Alisa menangis tadi di belakangnya. Karena ia sengaja menutupi wajahnya dengan kaca helm.

Alisa memasuki rumahnya dan berjalan ke kamarnya yang berada di lantai 2. Di sana ia mulai menumpahkan semua kesedihannya. Menangis tanpa henti.

Ia mengambil ponselnya yang sedari tadi berbunyi. Ternyata ada pesan masuk dari kekasihnya dan sahabatnya. Namun ia lebih memilih membuka chat grup yang sedari tadi ramai menandai dirinya.

 Namun ia lebih memilih membuka chat grup yang sedari tadi ramai menandai dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya sahabat yang satunya itu memang agak laen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya sahabat yang satunya itu memang agak laen. Tapi tetap saja mereka adalah yang paling mengerti keadaan dan selalu ada disaat-saat seperti ini.

Tak butuh waktu lama, ketiga sahabatnya telah sampai di rumahnya. Sekarang mereka tengah berada di kamar Alisa. Posisinya saat ini mereka berada di atas tempat tidur Alisa. Gadis itu berada di tengah mereka. Jennie menelungkupkan badannya tepat di sebelah kanan Alisa. Jisa duduk di sebelah kirinya sambil bersandar pada ranjang, sedangkan Rosie duduk bersila di depannya.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang