Bab 10

2.4K 216 3
                                    

Jevano memarkirkan mobilnya di area club dance milik Handra. Ia segera masuk ke dalam untuk mencari seseorang. Kemudian ia berpapasan dengan Handra.

Handra mengerutkan keningnya melihat kedatangan Jevano. Tidak biasanya pria itu datang ke sini.

"Jev, tumben ke sini."

"Mau nyari cewek gue, Bang."

"Siapa? Emang lo punya cewek?"

"Punya."

"Lo deket sama anak murid gue yah?"

"So tau. Gue mau cari dulu orangnya."

Handra menatap bingung Jevano yang sudah menjauhinya. Daripada ia bertanya-tanya lebih baik ia ikuti aja pria itu kemana. Ia juga penasaran siapa kekasihnya.

Jevano masuk ke ruang dance. Di sana ada Alisa yang sedang berbincang dengan Vino.  Jevano geram, bisa-bisanya itu cowok sudah ada di sini.

"Loh Jev, tumben ke sini?" Tanya Vino

"Lo juga ngapain di sini?" Sinis Jevano

"Mau main aja, sekalian liat yang lagi latihan dance."

"Liat yang latihan atau yang ngelatihnya?"

"Hehehe dua-duanya."

Sedangkan Alisa terkejut dengan kedatangan Jevano ke sini. Sudah dapat dipastikan pria itu marah padanya.

"Je, kok bisa ada di sini?"

Alisa menghampiri Jevano yang kini malah menatap tajam Vino yang sedari tadi pandangannya tidak lepas dari Alisa.

"Mau jemput kamu."

"Aku lagi ngelatih anak-anak."

"Ngelatih anak-anak atau mau berduaan sama Vino."

"Apa sih Je."

Handra yang berada di belakangnya terkejut melihat Jevano yang menghampiri Alisa.

"Jev, jadi cewek lo tuh Alisa?"

Vino menolehkan pandangannya ke arah Handra. "Hah? Alisa cewek lo, Jev?"

"Iya."

Alisa melototkan matanya ke arah Jevano. Ia ingin bicara tapi langsung di potong oleh Jevano.

"Bang, gue bawa Alisa pulang."

"Ih apaan sih Je, aku lagi ngajarin anak-anak buat ikut lomba nanti."

Jevano tidak menanggapinya. "Boleh Bang?"

"Ah iya gapapa, lain kali aja Lis latihannya lagian masih banyak waktu juga kok."

"Sebelum Jevano ngamuk di sini." Lanjutnya sambil berbisik di samping Alisa.

Alisa hanya mengerucutkan bibirnya sebal.

Sedangkan Vino, ia masih kaget ternyata gadis yang selama ini ia bicarakan di grup chat adalah kekasih Jevano. Kenapa pria itu tidak bilang padanya. Kalau tau gini ia lebih baik cari aman saja daripada berakhir kena sasaran.

Jevano masih menatap tajam ke arah Vino. Handra yang paham situasi, apalagi melihat Vino yang terlihat gelisah. Menyenggol Alisa untuk segera membawa pria itu. Dan dengan berat hati, Alisa menurutinya dan membereskan barang-barangnya.

"Ayo Je, tapi aku bawa motor sendiri."

"Mana kuncinya?"

Alisa memberikan kunci motornya.

"Nanti biar suruhan aku yang ambil ke sini. Kamu pulang sama aku."

Alisa hanya mengangguk pasrah. Kemudian menolehkan pandangannya ke arah Handra dan juga Vino. Ia jadi merasa bersalah pada mereka.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang