♥
│
│
│📖📖📖📖📖
Jenahara Sheina dia adalah perempuan yang memiliki paras yang begitu cantik, kulit putih bersih , rambut lurus nan indah yang berwarna hitam pekat, dia begitu sempurna dengan kecantikan yang ia miliki namun kisah hidup nya tak secantik rupanya .
Semua nya berawal dari sini ia telah jatuh cinta pada seorang siswa tahun ajaran baru yang sama seperti dirinya namun dia hanya bisa diam-diam menyukai cowok itu.
juanda Bima putra pratama, itu adalah nama siswa itu yang dimana jena telah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cowok itu.
Selama masa ospek jena hanya bisa menadanginya dari kejauhan apapun yang cowok itu lakukan tidak akan pernah lepas dari perhatian jena.
Hingga Ospek selesai pembagian kelaspun di mulai, jena berlari menuju mading sekolah, cepat-cepat dia maju ke depan melewati kerumunan orang disana yang juga ingin melihat nama mereka di depan mading.
Ketika sampai didepan mading Jena tersenyum senang seakan dirinya telah mendapatkan medali emas dari usahanya menuju depan mading itu, matanya dengan lihai mencari-cari nama di ratusan nama yang tertera di depan mading, dia tidak putus asa mencarinya hingga matanya keluar pun Jena tidak akan mempermasalahkan nya.
Yang terpenting dia ingin tau apakah dia akan sekelas dengan juan atau tidak.
Dapat.
Juanda Bima Putra Pratama : kelas IPA 2
' astaga!!, kami satu kelas ' batin Jena hatinya begitu senang mengetahui hal itu, ia akan satu kelas dengan juan dan Jena juga akan setiap hari memandangi juan itupun dari jarak yang dekat Jena bakalan betah berada di dalam kelas selama nya jika terus bersama dengan juan.
Jena merasa sesak di dadanya karena himpitan dari orang-orang di samping nya yang berlomba-lomba ingin melihat nama mereka didepan mading ini, Jena yang merasa puas memilih untuk pergi dari sana dia sudah merasa senang karena tau dia dan juan berada dikelas yang sama selama tiga tahun kedepan.
Jena berjalan melewati lapangan sekolah namun langkahnya terhenti melihat juan yang berjalan berlawanan arah dengannya, ia terdiam memandangi wajah cowok itu dari jarak jauh dengan perasaan ingin memilikinya.
Jena sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada juan, apa yang harus ia lakukan sekarang, Jena masih berdiri di tengah lapangan masih memandangi tubuh juan yang pergi menjauh darinya , cewek itu terpaku pada posisi nya, matanya hanya fokus pada punggung juan sicinta pertama nya.
Cerita mereka pun di mulai dari masa sma, kisah cinta yang hanya di rasakan oleh sepihak hati.
Hari pertama masuk kelas, Jena datang terlambat, ia berlari menuju gerbang sekolah bertepatan pagar sekolah telah di tutup .
" ya ampun pak maaf saya telat, saya murid tahun ajaran baru pak " ucapnya merengek
" kamu ini, baru pertama masuk aja kamu udah telat gimana kalau seterusnya?? " ucap satpam itu sambil membukakan pagar nya kembali.
" makasih banyak pak "ucap Jena sambil tersenyum senang.
" kalau besok kamu telat lagi saya akan suruh kamu pulang "
" saya janji pak gak akan telat lagi, makasih banyak ya pak " ucap Jena berlari pelan menuju kelasnya sebelum guru masuk terlebih dahulu.
Jena berlari dan memasuki pintu kelas tanpa mengetuk terlebih dahulu, ketika dia masuk cewek itu menatap ke seluruh murid yang ada di dalam tak ada juan dari antara mereka, matanya pun menoleh ke arah pintu guna melihat kelas berapa yang ia masuki.
" aishhh..., maaf Pak saya salah kelas " ucapnya keluar dari kelas itu.
" dasar baru pertama masuk udah telat " ucap guru itu setelah Jena keluar dari kelasnya.
Jena berlari dan menemukan kelas sepuluh IPA 2 dibukanya pintu ruangan itu lalu masuk membuat semua mata tertuju padanya.
Dari silet matanya Jena dapat melihat juan dari antara murid yang ada dikelas yang ia masuki.
" maaf Bu saya telat "
Guru wanita yang ternyata adalah wali kelas Jena ia menatap Jena dengan tajam.
" kamu tau cara masuk ke ruangan yang baik? " tanya guru itu tegas
Jena terdiam dia tidak tau apa maksud wali kelas nya ini emangnya dia salah?
' astaga ' Jena lupa mengetuk pintu sebelum masuk.
" sudah ingat? " tanya nya seakan tau jika Jena mengingat kesalahan nya.
Jena tersenyum kecut, karena malu
" balik keluar, lalu ketuk pintunya baru kamu masuk ke dalam, atau kamu gak tau cara mengetuk pintu? " tanya guru itu
Sontak membuat seisi kelas tertawa jika saja Jena tidak tau cara mengetuk pintu.
" tau buk " balas Jena menundukkan kepalanya dengan rasa malu di hatinya, apalagi juan pasti melihat ke arahnya saat ini.
" ya sudah lakukan sekarang " ucap guru itu.
Jena menghela nafasnya, dia benar-benar sial hari ini padahal ketika di perjalanan menuju sekolah tadi Jena sudah membayangkan betapa bahagianya dia di hari pertamanya sekolah.
Jena kembali menutup pintu lalu mengetuk nya tiga kali dan membuka pintu itu lalu masuk.
" duduk kamu di bangku yang kosong " perintah guru itu
" baik buk " ucapnya lalu pergi menuju bangku yang kosong.
Mata Jena seketika melebar saat melihat kedepan ternyata bangku yang kosong adalah bangku dimana juan duduk di sebelah nya.
' aku dan juan satu bangku?? '
Ingin rasanya dia melompat, sambil menari-nari dan berteriak, sebab rasa senang di hatinya , tapi semuanya itu hanya bisa ia pendam karena jika ia lakukan sekarang bisa saja mereka menganggap Jena sudah gila bukan .
Jena duduk di samping juan, dia sedikit canggung akibat dari jantung nya yang berdetak begitu kencang di dalam tubuhnya, Jena takut jika juan mendengar detakan jantungnya.
Wajahnya seketika memerah, ya ampun Jena benar-benar malu saat ini bagaimana jika juan melihat nya?.
" ingat untuk kalian semua yang ada di sini sebelum memasuki sebuah ruangan di mana pun itu kita harus mengetuk pintu terlebih dahulu, termasuk di rumah kita , atau jangan-jangan kamu tidak pernah mengetuk pintu rumah kamu? " tanya guru itu pada Jena.
Jena terdiam dia benar-benar malu sekali, ingin rasanya Jena membunuh wali kelasnya itu, hanya masalah sepele mengapa dia harus membesar-besarkan nya.
" pokoknya kita harus biasakan mengetuk pintu, paham semua "
" paham buk " ucap mereka bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
˙Maaf˙ ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭ Revisi
Teen FictionMaaf Karena aku terlalu mencintaimu apakah ini salah?, Menyimpan rasa cinta pada seorang pria yang mungkin tidak akan pernah bisa bersama kita itu salah?. hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah meminta maaf pada diri kita sendiri. ...