♥
│
│
│📖📖📖📖📖📖
Angin datang menerpa pepohonan membuatnya menari-nari mengikuti alunan arah angin yang pergi mengarah ke arah utara .
Burung-burung mengikuti arah angin itu terbang menemani sang angin yang berhembus menuju tempat tujuan nya dan sesekali bernyanyi menambah indahnya pagi hari yang sedang jena lalui.
Jena tersenyum melihatnya, di hirupnya udara segar ini membuat hidungnya menikmati setiap oksigen yang masuk kedalam nya, jena berjalan melangkahkan kakinya secara bergantian, sambil sesekali bersenandung menikmati terpaan angin yang datang menghampirinya seakan menyapanya.
Entah itu karena memang pagi ini yang terlihat indah atau hatinya yang sedang merasakan keindahan yang lain.
Jena tidak tau pasti yang mana sebenarnya yang ia rasakan namun keduanya dapat ia rasakan di dalam dirinya .
Ia memandang langit yang hari ini terlihat begitu cerah ditambah dengan awan yang berkumpul berbentuk sesuka hatinya di atas sana menambah rasa kagum di hati cewek berambut hitam yang berterbangan karena hembusan angin ketika melihatnya.
'Indah, seindah mataku memandang juan ' batinnya ia pun tersenyum dalam langkahnya.
Jena begitu bersemangat hari ini memulai paginya, ia sengaja cepat-cepat berangkat ke sekolah agar lebih cepat untuk bertemu dengan juan di sana, saat ini dia sudah sangat ingin melihat juan.
Karena hari ini sangat indah jena berharap dia bisa bertemu dengan juan untuk hari ini, entah kenapa sejak di rumah tadi hati nya sudah sangat ingin bertemu dengan juan, hatinya seakan menyuruhnya agar lebih cepat untuk berangkat ke sekolah, karena dia sudah sangat merindukan juan.
Mencintai pria itu secara diam-diam mungkin tak seindah jika mereka saling mencintai satu sama lain, namun apapun itu Jena tetap senang karena dia sudah mengenal juan dan mencintai juan.
Akhirnya ia sampai di sekolahnya, jena masuk ke area sekolah dan berjalan melewati lapangan jika ingin menuju kelasnya, setiap kali melewati lapangan ia akan mengingat pertama kali dia dan juan bertemu, pertama kali ia jatuh cinta pada cowok itu, ia hanya bisa tersenyum ketika mengingat kejadian itu, sambil terus berjalan menuju kelasnya Jena tidak akan pernah melupakan kenangan itu sampai kapan pun.
Namun ketika sedari tadi ia berada di sekolah jena sama sekali tidak bertemu dengan juan, Jena terus menanti kehadiran juan berharap jika juan masuk kedalam kelas.
Di pandangnya bangku juan di sampingnya, ' kamu dimana juan?? ' batin Jena hatinya sedih karena tidak bertemu dengan juan hari ini , ingin rasanya ia menangis sebab hatinya terasa sakit.
Jena menghela nafasnya dengan perasan sedih yang datang begitu saja ke dalam hatinya yang mulai rapuh itu, ia merasa sedih, entah di mana juan sekarang dia tidak tau, bahkan untuk pelajaran pun jena sampai tidak berkonsentrasi karena isi kepalanya hanya ada, juan. Juan. Juan dan juan!.
Bukannya menghibur diri, hatinya malah membuatnya semakin merindukan juan hatinya malah meminta supaya jena harus bertemu dengan juan hari ini , jena benar-benar sudah gila, karena terus memikirkan Juan entah dimana dia harus mencari juan dia pun tidak tau.
Dan tanpa ia sadari ia sudah masuk ke dalam rasa sakit karena mencintai.
Yang membuat jantung nya berdebar begitu kencang, Jena memegang dadanya dengan kuat, di gigit nya bibirnya hingga berdarah, wajah Jena berubah menjadi pucat matanya memerah menahan rasa sakit dari jantungnya .
Seisi kelas menjadi heboh sebab terkejut melihat kondisi Jena yang mengejutkan mereka.
Jena yang tak tahan pingsan dan tersungkur ke lantai.
Beberapa siswa di sana membopong tubuh Jena menuju ruang UKS, banyak yang bertanya-tanya apa yang terjadi pada Jena sehingga membuat cewek itu pingsan.
Tak ada yang tau jika Jena memiliki ganguan jantung yang dapat membuatnya meninggal jika detakan jantungnya tidak stabil seperti tadi .
KAMU SEDANG MEMBACA
˙Maaf˙ ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭ Revisi
Teen FictionMaaf Karena aku terlalu mencintaimu apakah ini salah?, Menyimpan rasa cinta pada seorang pria yang mungkin tidak akan pernah bisa bersama kita itu salah?. hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah meminta maaf pada diri kita sendiri. ...