I wish I never responded to all those texts
It'd be better if we had just never met
— Never Met.
By Cmten feat Glitch Gum....
"Adisya? Bisa bantu bapak? Tolong keruangan saya sekarang juga ya, Saya tunggu." Pinta seorang laki laki yang kita ketahui berjenis kelamin laki-laki di seberang sana.
Adisya mengerutkan keningnya, heran.
"Bisa pak, ada yang perlu saya bawain untuk bapak? Biar sekalian hehe" jawab Adisya sembari menawarkan bantuan
"Tidak ada, kamu ke ruangan saya aja langsung." Tutt..
Adisya yang mendengar suara telepon dimatiin hanya bisa menghela nafas, "Huh, okay Disya semangat ngadepin tuh guru killer!" Batinnya
"Gua doain pak Ujang lama dapet jodohnya! Kalo perlu gausa ada yang mau sama dia! Nyebelin banget sih jadi guru." Gerutuan gerutuan itu hanya mampu Disya pendam dalam hati, siapa juga yang mau kena omelan pagi pagi buta. Mending turutin aja deh.
Ruang Pembina Osis.
(Gabrielle Ujang)Disya menatap pintu didepannya sembari menghela nafas panjang, "Huh, Tuhan tolong sertai hamba Tuhan. Si Ujang itu kalo ngomel kaga kelar kelar"
Tok tok..
Adisya perlahan membuka pintu itu dan mulai menyembulkan kepalanya untuk mengintip, "Permisi pak? Saya izin masuk ya?"
Tak lama terdengar suara deheman dari dalam baru lah Adisya berani masuk.
"Ada apa pak?"
Pak Ujang yang lagi fokus baca tugas para muridnya pun mendongak, menyampirkan bukunya dan mulai menatap Adisya dengan pandangan yang err— susah diartikan(?)
"Begini Adis.." Baru mulai ngomong aja udah ketar ketir aku cok!
"— Tanggal 14 Maret kan ulang tahun sekolah kita, kamu sebagai Osis ada ide apa untuk memeriahkan acara itu?" Oh ternyata dia mau bahas itu toh!
Okay Adisya, perhatikan ucapanmu sendiri dan bersikap lugas lah agar Pak Ujang terkesima!
"Oh baik pak, sebelumnya saya dan teman saya se— organisasi sepakat untuk memeriahkan acara tersebut dengan lomba lomba pak,"
"Dari Osis sendiri, kami berencana untuk membuat lomba e-sports antar kelas, lomba unjuk kreativitas dalam bidang seni serta lomba menyanyi pak."
"Untuk itu, kami semua membutuhkan persetujuan bapak serta kepala sekolah untuk ikut menggerakkan ide ini. Bagaimana Pak Ujang?" Selesai! Ucapan itu semua mengalir seperti air, tidak ada keraguan dan penuh dengan cekatan!
"Bangga dikit dah ah gue." Batinku merasa diatas awan.
Pak Ujang terlihat terdiam selama beberapa detik sebelum menjawab, "Baik, saya akan coba koordinasikan ini kepada Pak Hendra. Adisya, terimakasih kerjasamanya."
Aku melebarkan senyumku dan mengangguk beberapa kali, aku puas sama respon dia!
"Terimakasih pak, kalo begitu saya izin pamit." Ujar Adisya sebelum melangkah keluar
"Huh, untung aja gue udah diskusi sama osis lain pekan lalu. Coba kalo nggak? Bisa ngomel tuh duda." batin Adisya merasa sedikit kesal
"Dis," panggil seorang laki laki bertubuh tegap dengan tinggi ya kurang lebih 182 cm.
Dia Bernard Immanuel.
Orang orang manggil dia sih Manu, tapi khusus aku kata Manu aku boleh panggil dia Bernard! Lucu kan hehe.
Adisya mendongak karna tinggi dia tuh cuma 158 cm, garis bawahi deh mendongak super dongak karna benar benar tingginya tuh jomplang gengs!
"Kenapa, Nard?"
Bernard tiba tiba merangkul pundakku, "Lu ngapain disini? Oh gue tau, lu ada main sama pak Ujang ya?" Selidiknya tiba tiba
Note : Oh ya posisi kita masih ada tepat di depan kantor Osis ya.
What? Kesel banget digituin.
Aku melepas paksa rangkulan Bernard di pundak, beralih menatap matanya dengan emosi yang sudah bersungut-sungut!
"Apasih Nard, gue kesini tuh karna project Osis! Lu kalo gatau apa apa diem aja."
"Duh maaf deh ya Nard kalo lu ngerasa sakit hati, abisnya lu ngeselin sih!" Batinku lagi, gaenak aku cok!
Nanard ku terlihat bersalah, "Ya maaf Disa, gue kan cuma kepo sama apa yang lu lakuin didalem situ.."
Damn! He knows that I can't stay mad at him.
Huft, Okay!
"It's okay Nard, sekarang udah tau kan gue abis ngapain sama pak bos? Yuk kita balik ke kelas." Kulihat kepalanya mengangguk angguk lucu, sebelum ia menautkan kelima jarinya ke jariku.
Ber—genggaman. Ya seperti itu lah orang menyebutnya.
*TO BE CONTINUE*
NEW CAST :
Gabrielle Ujang as sports teacher.
Bernard Immanuel as Adisya's friend.
...
Gimana new character nya? Jelek atau ga jelas kah?
Vote dan komen kalo kalian tertarik dengan cerita ini dan ingin cerita ini update cepat.
— ありがとう.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADISYA [21+]
Short Story[21+] be aware- Short story about Disya and David. Dua insan yang sedang dimabuk cinta sehingga tidak memikirkan akibat dari apa yang mereka lakukan. ... don't copyright n happy reading, fams.