(S2) CH10. Who's The Real Boss?

59 5 0
                                    

19 Februari 2020

Ribuan manusia meneriaki nama mereka satu persatu, menyapa para fans dan melihat kelip lighstick bernama ARMY BOMB. Mereka menari, menyanyi dengan riangnya, menyapa para penggemar yang dengan setia mendukung mereka. No name terbangun dari tidurnya

"Ah sial, aku muak dengan mimpi itu"

Gumamnya, jujur ia sangat frustasi, sudah sejak saat itu ia terus di hantui mimpi tersebut.

"Kau sudah bangun hyungie?"

"Ah,,Jimin"

Jimin, code name 'Liar mochi'. Sejak dulu ia setia berada disamping Suga tanpa mengeluh sedikitpun.

"Aku bermimpi hal yang sama lagi"

"Lagi?? sudah berapa tahun sejak saat itu hyungie"

"Ntah lah, aku sudah muak"

"Hahh,, bangun lah, angkat bokongmu, jin hyung sudah menyiapkan sarapan"

"Mana yang lain?"

"Bersiap sarapan, cepatlah"

Jimin meninggalkan kamar, bersiap untuk sarapan.

.

"KAU KALAH KOOK HAHAHAHA" Ucap V meledek sang termuda

"Kau curang!! aku tidak bisa terima" Jawab sang ter muda tak terima

"Haha akui saja kalau kau memang payah, aku ingin teopokki ya~"

"Aish,, baiklah, pesan sesukamu hyung"

"Aw~ my baby jeon sudah besar ya" ucap V sambil mengusak rambut Jungkook lalu pergi memesan teopokkinya.

*Ting*

Suara pesan masuk dari ponsel setiap member, sang ketua mengirim pesan, begini sekiranya

'Berkumpul di meeting room pukul 10.30, jika terlambat akan ku hukum kalian.'

Ya, perintah sang ketua adalah mutlak.

"YA!! Berhenti bermain main dan cek ponsel kalian, cepat habiskan sarapan kalian, lalu bersiaplah." Ucap sang ter tua, Kim Seokjin.

Mereka serentak menuju meja makan dan mulai sarapan.

"Apa yang akan dibicarakannya kali ini?" Ucap Jin bertanya tanya

"Kembalinya kita ke muka publik" Jawab Suga santai

*BRAK!!*

Seokjin menggebrak meja, seluruh member kaget dan terdiam, kecuali Suga.

"Ini semua karena bajingan itu" ucap Seokjin emosi.

"Tenang lah kim, lanjutkan makan mu, masih pagi jangan membuat keributan, atau aku akan membunuhmu"

Yang disebut sontak menutup mulutnya.

"H-hyung, lebih baik kita bersiap, sudah mau waktunya" ucap Jungkook melerai para ter tua

Suga mengangkat tubuhnya, meninggalkan meja makan di ikuti oleh 4 lainnya, kecuali seokjin.
.

Mereka memasuki meeting room, terlihat RM sedang menunggu mereka.

"Namjoon, apa yang ingin kau bicarakan" ujar Suga yang langsung menruh tubuhnya di kursi tengah.

"Tunggu, mana seorang lagi?" Tanya RM

"Sudahla, mulai saja." ucap Suga

"Baiklah, akan aku mulai, duduk di tempat kalian"

Yang lain menurut, dan duduk di tempatnya, kecuali Suga yang sudah sejak awal mengambil seat nya.

Suga membuka suara "Namjoon, apa yang ingin kau bicarakan?"

"Hyung, sudah dua tahun berlalu, bukan kah sudah cukup untuk beristirahat?"

"Untuk apa kembali ke muka publik jika kau dan Seokjin saja masih seperti ini?"

"Ah,,aku akan memperbaikinya hyung"

"Kau pemimpin kami, jangan bertingkah seperti anak kecil."

"Namjoon" Hoseok membuka suara sambil mengangkat tangannya "memang apa masalah kalian?"

"hah..ntah lah" jawab namjoon bingung, ia menatap Suga yang sedang fokus ke ponsel nya.

*cklek*

Pintu terbuka, seokjin memasuki ruangan "aku terlambat, apa yang akan kau lakukan, RM?"

"Hyung kau-" ucapnya emosi, tetapi tertahan melihat Suga yang menatap mereka seolah enggan ada keributan "Ah duduklah" lanjutnya

"Aku akan memimpin rapat kali ini, Suga, code name no name" Suga menatap seluruh member satu persatu "Apa kalian siap kembali?"

Mereka saling menatap

"Jika siap, maka selesaikanlah masalah individu kalian, aku tidak perduli dengan cara apapun"

"Hyungie" Jimin membuka suara "Apa kau sudah benar benar yakin?"

Suga menundukkan kepalanya, menarik nafas dan menatap ke enam member, terutama Jimin. Ia mengangguk dan berkata "Aku sudah yakin, sudah muak juga aku di hantui mimpi itu selama 2 tahun"

Jimin tersenyum "Kami sudah lama meyakinkan diri hyung, kami hanya menunggu kau siap" ucapnya.

Suga menatap Jimin dengan tatapan lembut, kemudian kembali menatap RM dan Jin dengan tajam "Selesaikan. Masalah. Individu. Kalian. Setelah itu baru kita bicarakan ini lagi kepada PDnim" ucap Suga tegas.

Kalian pasti bertanya, mengapa Suga memimpin rapat mereka, yah ntahlah.

"Aku lelah, lanjutkan perbincangan kalian, biarkan aku tidur, jangan mengusikku atau kalian akan mati" Ujar Suga lalu pergi meninggalkan meeting room.

*BRAK*

Mereka serentak menghembuskan nafas lega

"Jin hyung, Namjoon hyung, sampai kapan?" tanya Jimin kepada kedua hyungnya itu.

"Sampai bajingan itu tertangkap" ucap RM.

"Jungkook, lakukan tugasmu" Ucap Jin

"Baik hyung" jawab Jungkook

"V, bekerjalah sebagai Darkline, dan kau Hoseok, cari bajingan itu" Ucap RM

"Baik" jawab mereka serentak, lalu pergi meninggalkan meeting room dan bergegas melakukan tugasnya

RM dan Jin tau persis kalau Suga enggan berurusan dengan bajingan itu, jadi mereka yang akan mengurusnya.

"Ah Jimin ssi, urus Suga" ucap Jin, Jimin hanya mengangguk dan keluar menuju kamarnya.

.

Dikamarnya, Suga tak tidur, sebenarnya ia tau apa yang membernya lakukan dibelakang nya, ia hanya memberikan membernya kesempatan untuk 'bermain main'

*Cklek*

"Hyungie" Jimin memasuki kamar, melihat Suga yang 'tertidur' "Hyungie, bersabarlah sebantar lagi ya, jika kau siap, maka kami siap, kami tau betul bahwa kaulah yang paling tersakiti diantara kami semua" lanjut Jimin lalu keluar meninggalkan kamar.

Tau Jimin sudah pergi, Suga membuka matanya, mengubah posisinya menjadi terlentang, menatap langit langit sambil membayangkan hal hal menyenangkan dimasalalu.

"Terimakasih, Jiminnie" gumamnya pelan.

'Aku akan membunuh mu jika memberku berhasil menemukanmu, brengsek.' batin Suga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAFIA?! - BTS, TXT, GFRIEND [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang