Chapter 9

691 54 9
                                    

2 hari kemudian

Freen kembali ke rumah milik marga Chankimha bersama Jane, Vina dan Becky. Mereka masuk bersama, dan terlihat ada Jackson dan Bian sedang mengobrol.

"hai Freen, itu temen-temen kamu ya?.." tanya Jackson sambil tersenyum

"iya, dan salah satunya pacar gua."

"huh? pacar? sejak kapan kamu mempunyai pacar, Freen?.." tanya Bian

Freen menggapai tangan Becky maju. Bian membulatkan matanya, syok. Bian bangun lalu melangkahkan kakinya, sekarang beliau berada tepat dihadapan Freen dan Becky.

Plak!!

"saya tidak mengajari anda seperti ini Freen! saya mendidik anda dengan baik!" bentak Bian

"lalu? bagaimana dengan putramu, Win yang bisa menikahi seorang pria, hah!" ucap Freen dengan nada tinggi

"Freen, anda satu-satunya anak saya.. please, turuti apa yang saya inginkan.." kata Bian

"ck, kau pikir dengan rayuanmu itu saya bisa berubah? pfftt.. tidak"

Becky berada di belakang Freen, bersama Jane dan Vina yang mencoba menenangkannya.

Freen dan Bian terus berdebat.

"Pak Bian!!" dan benar sahaja.. Bian jatuh pingsan

Freen menarik tangan Becky untuk pergi dari rumah itu.

_________

setelah kejadian perdebatan antara Freen dan Bian, Freen tidak lagi mendengar kabar tentang papanya. Freen bersusah untuk tidak memikirkan Bian.

tiba-tiba handphonenya berdering. Panggilan dari Win. Win memberitahu Freen kalau Bian berada di RS, tidak seperti biasanya.. Freen langsung melajukan mobilnya ke lokasi rumah sakit yang diberikan Win.

~~~

"kenapa?? papa kenapa, Win??" tanya Freen dengan nada khawatir

"tadi papa tiba-tiba kejang-kejang terus pingsan, mama nyuruh gua nelfon lu.. kalo mau liat papa masuk aja.." ucap Win

Freen masuk ke ruangan yang ditepati Bian. Dia berdiri disebelah ranjang Bian. Lalu Freen mengelus tangan Bian, tanpa disadari satu tetes air matanya mengalir.

"Freen.." panggil Bian

"ya?"

"tolong.. turuti keinginan papa.. kamu harus menikah dengan Jackson.."

dengan perasaan tidak rela meninggalkan Becky, Freen mengiyakan Bian.

_________

Hari demi hari pun berlalu, Freen menjalani hidupnya dengan perasaan sedih. Dia akhir-akhir ini memilih untuk meluangkan waktu sendiri di apartmentnya. Dia juga tidak memberi kabar apapun ke Becky dan teman-temannya.

Ting!

Notif dari handphonenya, notif dari Becky. Freen sengaja hanya memberi centang biru tanpa menjawab pesan itu. Freen akhirnya memblokir nomor Becky, dia hanya menerima pesan daripada Jackson, Win, Bian dan Natcha.

~~~

JA ( Jackson Alan )
Freen, mau jalan keluar ga?

FSI ( Freen Sarocha Iamkajorn )
T

idak.

JA
Ayo lah.. mahu sampai kapan kamu mengurung diri?

FSI
Biarkan aku sendiri

JA
Baik, jika itu mahumu. Aku tidak akan mengganggumu..

FSI
Ya

~~~

Freen melihat cutter kecil di mejanya. Dia mengambil cutter itu.. lalu tanpa ragu dia menggores tangan kirinya menggunakan cutter itu, dengan air mata yang terus menetes.

Freen menyakiti dirinya agar bisa tenang. Dia meletakkan kembali cutter itu, lalu mengambil tisu untuk mengelap darahnya.

"huftt.. cape sama idup, gua mau nyerah.." ucap Freen dengan nada bergetar

Freen memukul tembok kamarnya, sehingga tangannya terluka akibat terlalu keras memukul tembok. Temboknya juga membekas sedikit darah-darah.

Setelah puas menyakiti dirinya, Freen membaringkan tubuhnya di ranjang lalu melelapkan matanya.

_________

Becky

Becky tak berhenti menangis, Jane dan Vina yang memang berada di rumah Becky pun mencoba menenangkannya. Becky curhat tentang Freen, dia sangat khawatir dengan Freen karena tidak ada kabar ditambah nomernya diblokir. Becky bingung salahnya dimana.

"yang sabar Bec.. mungkin Freen lagi mau sendiri.." kata Vina

"iya, mending kamu move on aja Bec.." sambung Jane

"hiks.. Freen, aku salah apa.. h- hiks.."

Ting!

Bunyi dari handphone Becky. Notif dari Win.

~~~

WMOI ( Win Metawin Opas-Iamkajorn )
Becca, kamu lagi bersama Freen?

RPA ( Rebecca Patricia Armstrong )
engga..

WMOI
ouh.. ada kabar apa-apa dari Freen?

RPA
ga ada

WMOI
oh, kalau gitu.. terimakasih ya

RPA
iya

~~~
btw, kayak agak ga penting yak 🗿

~~~

"hm.. apa kita samperin aja ke apartmentnya?" ucap Jane

"ah!! iyaa ide bagus, gimana Bec?" tanya Vina

"ikut kalian aja.."

"yaudahh kalau gitu kita"

_________

TBC

tebak-tebakan ending dulu yukk wkwkwk, ini ta gantung dulu.. maaf yaa alurnya ga nyambung atau pendek, kalian baca aja di penerangan cerita ' mini story ' jadi wajar pendek, btw 2 chapter lagi menuju ENDING. ditunggu aja update dari author xixi

Pacar KakelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang