{END} Not wanting to be left behind, Cecilia abandoned everyone

Ch 19 - 20

⭐Bab 19

    Itu hanya bisa dilakukan oleh Cecilia sendiri untuk mengusir putri asli dari akademi.

    Satu-satunya orang yang dapat dia andalkan adalah ayahnya, kakak laki-lakinya, dan Dean, tetapi tidak peduli siapa mereka, dia tidak ingin mereka menyadari keberadaan putri yang sebenarnya, jadi... dia hanya bisa bertarung sendirian.

    Sekarang, sudah terlambat untuk menyelesaikan semuanya dengan membunuh putri asli.

    Anthony sudah mengetahui keberadaan Isabella, jika yang terakhir meninggal, Anthony pasti akan menyelidiki secara ketat dan mencurigainya.

    Ini akan menjadi neraka di dalam neraka jika semuanya terungkap setelah Isabella meninggal.

    Bahkan lebih tidak mungkin menggunakan kekuatan sang putri untuk memaksa akademi mengeluarkan Isabella.

    Kepala sekolah bahkan tidak mau mencabut hukumannya karena mengulang kelas, apalagi mengeluarkan siswa yang mendaftar melalui jalur formal, jika ada masalah besar, dia tetap akan tamat.

    Jadi solusi terakhirnya adalah...

    Biarkan Isabella memutuskan untuk meninggalkan akademi sendirian.

    "Lihat ... tsk, pakaian lusuh ini, jika kamu tidak tahu bahwa kamu adalah wanita dari keluarga baron, kamu benar-benar mengira kamu adalah orang biasa yang kehabisan daerah kumuh." —— Sudah seminggu sejak sekolah dimulai, dan ini hampir menjadi rutinitas sehari-hari

    Adegan yang tetap akan dimainkan di kelas Cecilia.

    "Mengenakan pakaian bertambal, tetapi diterima di akademi bangsawan, itu benar-benar membuat orang bertanya-tanya dari mana uang sekolah itu berasal." "Bagaimana rasanya

    berguling di tempat tidur tuan yang mulia?" "

    Mengapa kamu tidak membaginya dengan kami hati-hati ?" Benar, Isabella?"

    Ya, Isabella diisolasi.

    Tapi awalnya bukan disebabkan oleh Cecilia.

    Untuk Isabella... Atau, di seluruh perguruan tinggi, sekalipun perguruan tinggi berusaha menciptakan suasana "semua orang sama", fenomena isolasi dan pengucilan akan selalu ada.

    Rakyat jelata dengan gelar rendah, atau bahkan tanpa status bangsawan, adalah yang terlemah di antara mereka.

    Isabella yang luar biasa dan bersinar adalah duri di mata para wanita bangsawan yang lebih rendah darinya.

    Cecilia-lah yang mempercepat semuanya.

    Dia tidak dapat menggunakan kekuatan keluarga kerajaan untuk mengubah kepala sekolah netral akademi, tetapi dia dapat dengan mudah memengaruhi mantan bangsawan yang ingin mengikutinya tetapi tidak punya tujuan.

    Dia hanya dengan santai memberi sedikit petunjuk, dan kebencian yang lebih gila pun menyerbu ke Isabella.

    Bahkan Cecilia merasa tidak enak, tetapi Isabella selalu memiliki ekspresi yang tenang dan tenang, pinggangnya yang lurus tidak akan pernah membungkuk ke dalam kegelapan, dan dia akan selalu menghadapi semua kesulitan dengan tenang.Cecilia tidak dapat mengejar sikap murah hati seperti itu.

    Seperti... Putra Mahkota Harun.

    Benar saja, Isabella adalah putri sejati yang diharapkan semua orang.

    Kesadaran seperti ini membuat Cecilia merasa menjadi kecil, kotor, dan tidak berarti di depan Isabella, dia tidak bisa lagi terus melihat betapa hina cara yang dia gunakan untuk menindas orang yang benar-benar mulia, tetapi melarikan diri dari kelas.