PROLOG

83 6 0
                                    

"Ayo tetap hidup bulan! Ayo temenin semesta jelajah Seluruh semesta ini!" -Semesta Bumi Elemen.

Happy reading!!

🥀🥀🥀

Follow kiyuxta

" Bulan mau mati."

Kata itu terus tergiang-giang Di otak semesta yang sedang berjongkok sambil melamun di kamarnya.

Ucapan Rembulan Waktu itu terus saja tergiang-giang Di otak nya.

"Bulan ga boleh mati, masa' bulan mau ninggalin semesta sendirian?" Racaunya tak jelas hingga terdengar di telinga Ratna, bundanya.

Ratna dengan cepat menghampiri semesta di kamarnya, dengan pintunya yang terbuka.

Ratna berjongkok menyamakan anaknya. "Semesta kenapa?hm?" Tanya wanita paruh baya itu lembut.

"B-bulan bilang mau nyerah ma."

Ratna mengerti keadaan Rembulan dan semesta. Mereka Sama-sama berjuang. Semesta berjuang melawan penyakitnya dan rembulan berjuang mendapatkan kasih sayang lagi.

"K-kalau bulan pergi, siapa dong? yang nemenin semesta?"

Dengan cepat Ratna menutup mulut anaknya "semesta gak boleh negatif Thinking ya?"

Semesta mengangguk.

"Tuhan, sembuhkan lah anak ku."

🥀🥀🥀


"Dasar Anak Ga guna! Bisa-bisanya nilai kamu turun jadi 99! Dasar bodoh!" Pria yang sudah memasuki kepala tiga itu memaki maki putrinya Di hadapan seluruh keluarga besar nya. Sedangkan para keluarga nya yang lainnya hanya menetap puas dan Kebencian terhadap Sang gadis.

Gadis yang terus di maki-maki oleh sang ayah itu hanya terdiam menunduk serta menangis tersedu-sedu.

"Dasar gadis Cengeng! Di gituin aja nangis, emang bener kata papa, kamu itu Ga guna tau ga!" Ucap Angkasa Scorpio reggae, Sang Abang.

"Maafin bulan, belum bisa bangga in kalian semua." Ujar Rembulan Bersinar Sabita dengan tulus.

"Cih! Maaf tak ada gunanya, memang dasar Gadis goblok! Dan gadis pembunuh!" Farah, Sang nenek mengalihkan tatapannya ke arah lain, seakan muak melihat wajah Rembulan.

Tubuh Rembulan meremang mendengar ucapan neneknya. Ia bukan pembunuh! Ia bukan pembunuh!.

"Rembulan bukan pembunuh nek." Ujar bulan berusaha selembut mungkin, padahal hatinya hancur berkeping-keping.

"Mana ada pembunuh ngaku, kamu telah membunuh suami dan menantu saya!" Farah menunjuk dan menatap marah Gadis cantik itu.

"Gara-gara kamu, Suami dan menantu saya jadi kecelakaan!" Lanjutnya.

Rembulan menjambak rambutnya sendiri "REMBULAN BUKAN PEMBUNUH!" Teriaknya pilu.

Seketika seluruh keluarganya membuang mukanya.

"Dasar gadis gila!" Ujar Gara, papanya.

Dan seketika seluruh keluarganya meninggalkan Rembulan yang masih menangis histeris sambil menjambak rambutnya sendiri.

Dengan cepat rembulan mengambil handphone nya, yang ia butuhkan saat ini menelpon Sahabatnya, Semesta bumi elemen.

"Halo." Suara semesta terdengar dari seberang sana.

"Hiks..., Semesta."

"Bulan?! Bulan kenapa?" Tanya semesta panik.

"Aku mau nyerah."

Semesta tau apa yang di maksud bulannya itu.

"Jangan menyerah bulan! Ayo temenin semesta jelajah seluruh semesta ini!"

🥀🥀🥀

Gimana?!

Bagus ga? Ayo vote dan komen yah

Bagus ga? Ayo vote dan komen yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kejar bulan."

Rembulan bersinar Sabita

Rembulan bersinar Sabita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semesta bumi elemen

Semesta bumi elemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rembulan Dan semesta NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang