pria itu ternyata putra mahkota

161 27 18
                                    

Malam benar-benar terasa sepi, tidak seperti di dunianya kebisingan kendaraan dan musik selalu memenuhi telinga jimin setiap waktu, tapi di sini ia hanya mendengar suara nyamuk dan katak, lalu suara langkahan kaki yang jarang terdengar.

Rasanya bosan, tapi jimin ingin coba melihat suasana malam di sekitar sini.

"Shin-a.. " gadis itu langsung datang dengan bingung.

"Temani aku keluar untuk jalan-jalan aku sangat bosan kalo hanya duduk di sini. " jimin melangkahkan kakinya untuk pergi.

"Tapi nona harus meminta ijin dulu pada duke jeon. " biasanya juga ga ijin kok, lagian seharusnya dia senang karena jimin sudah tidak mengejar nya lagi.

"Kenapa harus minta ijin padanya keluar saja seperti biasa. " ucapan jimin membuat shin-a takut, bagaimana bisa nona nya setenang itu, padahal ini di kediaman duke, duke jeon yang di kenal kejam.

"Tentu saja nona, karena kita sekarang ada di kediaman duke maka sebagai sopan santun harus ijin pada duke. " hmm ada benar nya juga.

'Yaudah lah cuman ijin doang. 'Batin jimin .

"Aku ingin bertemu dengan duke. " kata jimin pada pengawal jungkook yang berjaga di luar kamar.

Pengawal itu tidak menjawab tapi langsung masuk dan meminta ijin pada duke jeon, beberapa kemudian jimin di perbolehkan masuk. Nampak disana jungkook tengah sibuk dengan tinta dan kertas gulung di mejanya.

"Aku ingin keluar. " jungkook tak me gubris nya membuat jimin kesal.

"Apa kau tidak mendengarkan aku.. " nada bicara jimin naik beberapa oktaf sampai pengawal jungkook mungkin mendengar nya.

"Apa kau lihat aku sedang bekerja sekarang. " terus apa urusannya sama jimin, toh tinggal bilang silahkan atau boleh kalo ga y doang.

Jimin yang sudah di buat kesal dari tadi menggebrak meja jungkook hingga tinta di meja tumpah ke baju yang jungkook kenakan.

'Kesabaran setipis tisu di bagi dua' author.

"Apa yang kau inginkan"jungkook memandang jimin dengan serius.

" Hah tenyata kau selain bodoh juga tuli rupanya. "Sial lady jimin yang dulu selalu memujanya sekarang hanya maki-maki yang keluar dari bibir itu.

"Pergi saja. " singkat jungkook

Tanpa menjawab apapun lagi jimin langsung keluar dari sana, dari pada menambah kekesalan nya pada jungkook.

'Awasi dia 'ucap duke pada beberapa pengawal.

"Wah ternyata ada pasar malam. " banyak lampion yang tergantung di atas bangunan di sana, kebisingan dari penduduk dalam hingga luar membuat suasana terasa menyenangkan.

"Ayo shin-a kita kesana. " jimin berlari sambil menggandeng tangan shin-a.

"Wah banyak wanita cantik disini, " jimin berhenti di salahkan satu rumah singgah yang menyediakan beberapa teater lokal.

"Nona suka teater..? " tanya shin-a, tapi bukan teater yang jimin suka melainkan para wanita di sana, sangat cantik dan seksi, andai saja jimin melakukan perjalanan waktu dengan baik mungkin jimin tak akan mendarat di tubuh yang salah ini.

"Aku ingin menikmati nya.. "Oh hanya ingin menikmati nya pikir shin-a.

'Hemm menikmati tubuhnya maksud ku shin-a' ucap jimin dalam hati, gini-gini jimin masih normal number one.

" mereka sangat hebat memamerkan tubuhnya. "Shin-a setuju dengan menganggukkan kepala nya, seperti nya nona nya sangat menyukai pertunjukan.

Tentu tak hanya jimin dan shin-a yang menikmati pertunjukan teater, beberapa penduduk dan juga pengawal yang di utus duke jeon juga menikmati nya, ya wajar saja naluri pria pasti akan tergoda dengan wanita seksi dan cantik.

"Nona tidak bosan..? " tanya shin-a.

"Kamu bosan shin-a, baiklah kita akan ketempat lain, aku tak tega melihat mu bosan dan menekuk wajahmu seperti itu. " goda jimin pada shin-a, yang di goda pun tersipu malu.

Di sepanjang perjalanan jimin maupun shin-a hanya melihat apa yang membuat lady jimin tertarik, selain itu shin-a menyadari sesuatu, yaitu perubahan jimin, dari sikap, barang kesukaan, dan cara bicara nya yang menurut shin-a sangat aneh.

Awuu..

"Hati-hati tuan, anda hampir menyelakai  lady saya. " ucap shin-a.

"Kita bertemu lagi Lady. " jawaban pria itu membuat jimin bingung, apakah jimin mengenali pria di depannya, ah entah lah toh pria di depan nya memakai jubah yang besar hingga menutupi kepalanya.

"Sok kenal. " jimin tak perduli siapa itu, ia hanya ingin jalan-jalan tanpa di ganggu.

"Ini saya orang yang anda tolong kemarin. " pria itu membuka jubahnya, 'ah jadi dia pria yang ku panah kemarin, kenapa ga mati aja. 'Batin jimin.

Kenapa dia bilang menolong padahal jimin hampir membunuh nya.

"Oh tidak nona, dia adalah pangeran mahkota Min Yoongi saya baru menyadarinya setelah dua kali melihat nya. " bisik shin-a membuat jimin ter bengong.

"Memang kenapa kalo dia putra mahkota..? " bisik jimin kepada shin-a, tanpa menghiraukan orang yang sedang bingung menatap mereka secara bergantian.

"Ingat lah apa yang nona perbuat kemarin, anda bisa saja di adili dan di hukum mati oleh pihak kerajaan. "Mereka asik berbisik sedari tadi.

"Ehem, sebagai ucapan terimakasih saya akan mengajak lady jalan-jalan. " bagaimana bisa wajahnya bisa berubah seperti itu, padahal terakhir kali jimin melihat pria itu hanya menatap nya datar dan dingin.

Meskipun begitu jimin juga ngeri membayangkan kalo kalo kepala nya di penggal gara-gara percobaan pembunuhan terhadap putra mahkota.

"Apa yang harus ku lakukan shin-a" tanya jimin berbisik..

"Ikut saja lady sekaligus meminta maaf atas kejadian kemarin. " jimin mengangguk menyetujui saran shin-a.

"Bagaimana..? "

"Ehem ternyata kau cukup bersenang-senang disini. " suara itu terdengar dari arah belakang putra mahkota, jaraknya cukup dekat membuat jimin sadar bahwa suara itu milik tunangan nya duke jeon.

"Kau kenapa ada di sini.? " tanya jimin, tidak mungkinkan duke jeon mengikutinya sedari tadi.

"Apa aku tidak boleh ada disini. "

"Oh ada yang mulia pangeran di sini rupanya, " sebenarnya jungkook sudah mengikuti jimin cukup lama, tapi karena kedatangan pangeran mahkota membuat jungkook sedikit kesal apalagi mendengar tawaran yang Yoongi ajukan pada tunangan nya.

"Maaf yang mulia sepertinya saya harus membawa calon istri saya kembali. " tanpa babibu Jungkook langsung saja merangkul pinggang jimin untuk menjauh dari sana.

Padahal jimin masih ingin  jalan-jalan, tapi kenapa jadi seperti ini endingnya, menyebalkan.. Dan lagi bagaimana nasibnya putra mahkota yang di abaikan apa tak masalah, takut nya nanti ia punya dendam pada jimin karena kejadian waktu itu.

"Kau pasti menguntit ku kan..? "Tak ada jawaban, jungkook sepertinya dalam mood yang kurang baik sekarang.

"Aku masih ingin jalan jalan. " jimin mencoba untuk lepas dari tangan jungkook yang masih setia di pinggangnya tapi sayangnya tidak ada niatan untuk di lepaskan malah semakin erat tangan itu melingkar di sana.

"Menurut lah. "
..

(Kayaknya gue bakal slow update deh, menurut kalian di antara ke 4 cerita gue yang mana nih yang kalian tunggu-tunggu banget buat up. DanSorry belum bisa end cerita My destiny with you [KM]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destined To Unite •[KM]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang