Cukup Cantik

187 29 9
                                    

Akhirnya keinginan jimin memiliki busur panah pun tercapai, tapi setelahnya jimin tidak kembali di kediaman Duke jeon, jimin lebih memilih melatih dirinya agr lebih mahir dari sebelum nya.

Dan latihan itu di lakukan di hutan yang tak jauh dari kediaman Duke, tapi tetap saja hari mulai gelap tapi jimin masih melatih dirinya, bahkan meninggalkan beberapa luka di tangan nya membuat shin-a khawatir pada jimin.

"Tuan lady jimin masih belum kembali. " jungkook mencoba tak perduli dengan itu, mau jimin pergi dari kediaman nya pun Jungkook tak keberatan.

"Lihat shin-a aku membawa beberapa buruan, ternyata keahlian ku masih sangat baik. " jimin tengah menenteng hewan buruannya yang masih segar.

Tatapan shin-a semakin khawatir melihat nona nya yang berantakan, dengan luka kecil di wajah dan tangan nya di tambah lagi ada bekas noda darah di gaun nya.

Menurut jimin luka ini adalah bukti betapa tangguh nya pria itu, itu artinya jimin cukup tangguh di depan Shin-a.

"Nona lebih baik kita pulang, tangan nona harus segera di obati. " jimin melihat tubuh nya yang kotor dan bau darah itu.

"Ayo kita pulang, aku akan melanjutkannya besok " jimin akhirnya memutuskan kembali di kediaman Duke jeon.

Sesampainya di kediaman jimin di sambut oleh jungkook yang entah mau kemana dengan menaiki kuda nya, Duke memandang jimin dari kaki hingga ujung kepala, entah apa yang lady jimin lakukan di luar sana, pikir jungkook.

"Tidak perlu mencari ku Duke jeon. " tanpa memperdulikan jungkook, jimin melangkah pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.

"Apa yang membuat lady mu berantakan " tanya jungkook pada pelayan jimin, shin a.

"Nona hanya menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan tuan. " bohong shin-a entah lah apa alasan dia berbohong tapi yang lebih heran nya lagi untuk apa Duke jeon bertanya tentang hal itu.

'Berjalan-jalan seperti apa yang dia lakukan..? 'Batin jungkook.

"Pergilah." setelah itu baru lah shin-a meninggalkan Duke jeon dan lebih memilih jimin yang sedang terluka sekarang.

"Shin-a besok aku ingin latihan lagi, tapi aku tidak menyukai pakaian ini, sangat ribet dan berat. " keluh jimin sambil melepas pakaian nya satu persatu, setelah ia berendam di kolam pemandian.

Rasanya jimin ingin mimisan lagi melihat tubuh molek nya sekarang, sangat disayangkan jika kulit sebagus ini terdapat belas luka karena dirinya.

"Saya akan mengambil salep untuk mengobati luka anda nona. " shin-a beranjak pergi dari sana, menyisakan jimin yang masih menikmati waktu mandinya.

"Shin-a menurut mu keahlian panah ku bagaimana.. ? " ingin sekali jimin di puji oleh shin-a, lagian shin-a juga cantik tak kalah cantik dengan pacarnya sohyun, mungkin kalau shin-a ada di abad 21 sudah pasti jimin akan menggoda nya.

Shin-a dengan telaten mengobati luka jimin dari wajah hingga tangan nya.

"Anda sangat hebat nona tapi akan lebih baik anda lebih berhati-hati kedepannya. " pipi jimin pun langsung memerah setelah shin-a memujinya.

"Shin-a tolong besok siapkan pakain yang cocok untuk berburu. " shin-a hanya menuruti nona nya.

Keesokan harinya di kediaman Duke jeon, kedatangan beberapa wanita bangsawan, entah apa yang mereka lakukan dengan datang ke sini.

"Apa yang mereka lakukan shin-a? " apakah setampan itu Duke jeon hingga banyak wanita dari beberapa bangsawan rela datang kesini hanya untuk menggoda Duke.

'Sudah punya tunangan tapi masih menampung godaan dari wanita lain, jika aku jadi dia aku akan mempunyai lima puluh silir. 'Batin jimin

'Tapi apa istimewa nya dia jelas aku lebih tampan kan. "Batin jimin lagi.

Dibandingkan kesana untuk mencari lebih jauh lebih baik jimin keluar untuk melatih panah nya, tak perduli dengan Jungkook yang sudah di buat sesak nafas oleh para gadis itu.

••
" kemarin aku sudah menangkap kelinci dan beberapa burung, kali ini aku akan menangkap yang lebih besar lagi. "Sekarang jimin sudah siap dengan kostum nya, dia juga mencuri kuda dari kediaman Duke untuk di bawa berburu.

" nona anda sangat nekat sekali, bagaimana kalau Duke jeon tau kita bisa di hukum karena keluar tanpa ijin. "Duke lagi Duke lagi, bahkan orang yang di takuti itu mungkin sedang menikmati belaian dari wanita-wanita di dekatnya.

" Tak perlu memikirkan dia shin-a nikmati saja waktu berburu kita. "Jimin melakukan kudanya masuk ke dalam hutan.

" shin-a sepertinya aku mendapatkan sasaran yang sempurna. "Jimin tengah memfokuskan sasaran.

" kena. "Setelah mengenai sasaran jimin pun memacu kuda nya utuk mengambil hasil tangkapannya.

" ah Anda mencoba membunuh saya nona. "Ucap seorang pria yang tengah duduk di bawah pohon rindang, dan ada luka panah di lengan nya.

'jadi yang ku panah tadi bukan rusa melainkan orang ini' batin jimin dengan kecewa.

" Itu salah mu tuan, kenapa duduk di sini. "Jimin sedikit merasa bersalah tapi itu tak bertahan lama.

Pria itu cukup tampan meskipun memiliki wajah dingin serta tatapan nya yang bisa membekukan siapa saja, ditambah lagi ekspresi datarnya itu.

" sepertinya saya mengenal anda..? "Ucap pria itu beranjak berdiri dari duduk nya.

Pria itu merasakan kesakitan saat berdiri, memegangi lengan nya yang berdarah tak hanya itu ia juga punya luka di kakinya.

" Oh ya, sepertinya aku cukup terkenal. "Pria itu berjalan mendekati jimin, lalu merangkul pundak nya seperti ingin memapah.

"Anda baik-baik saja. " tanya jimin, pria itu hanya diam sambil menahan rasa sakit.

Jimin tak mau berpikir negatif tentang pria ini, yang utama baginya adalah membawa dia ke dokter, ah tunggu di sini tidak ada dokter.

"Shin-a bantu aku membawanya ke tabib. "

Jimin hanya bisa mengantarnya sampai di kediaman seorang tabib yang shin-a tunjukkan setelah nya jimin lebih memilih meninggalkan pria itu tanpa tau namanya.

Disisi lain waktu makan siang Duke jeon meminta pelayan nya mengundang jimin ikut makan bersamanya, ah sebenarnya tidak serepot itu karena biasanya jimin sendiri yang memaksa Duke jeon makan tiga kali sehari dengan paksaan dan gaya centilnya yang membuat jungkook jijik.

"Panggil nona park untuk makan siang. "

"Tapi tuan lady jimin belum kembali sedari pagi. " Sedari pagi.? Kemana dia..? Tak biasanya.

Akhirnya mau tak mau jungkook makan sendiri tanpa di ganggu jimin yang selalu sibuk di dekat nya, akhirnya jungkook bisa tenang meskipun suasana nya terasa sepi.

Saat menjelang sore barulah jimin menunjukkan batang hidungnya, jimin tengah duduk termenung sambil memikirkan berbagai cara agar kembali ke abad 21.

'Apakah aku harus mengalami kematian dua kali baru bisa kembali, tapi bagaimana kalo tidak kembali dan benar-benar mati.? Agh aku sangat frustasi.. 'Tolong siapapun jimin ingin menangis.

Jimin tak punya siapapun disini, andai ada kekasihnya sohyun.

Jungkook memandang tunangan nya dari jauh melihat jimin melamun sambil menggoyang tangannya di dasar kolam, wajah jimin yang terkena sinar matahari sore membuat nya jauh lebih cantik dari sebelum nya.

'Apakah dia secantik itu'tanpa di sadari jungkook terpana untuk sesaat. Tapi hanya sesaat setelah nya jungkook lebih memilih meninggalkan jimin yang sedang termenung sendiri.

"Jangan keluar lagi tanpa seijin ku" ucap jungkook pada shin-a yang kebetulan melihat jungkook tengah memandang jimin sedari tadi.

"Baik tuan. "

Destined To Unite •[KM]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang