Master & Slave

25.6K 85 3
                                    

Marcus adalah putra kedua dari salah satu keluarga mafia italia. Narkoba, kekerasan, penyiksaan, penjualan organ dan sex adalah sebagian dari kehidupan sehari-harinya. Sudah sejak kecil lelaki berusia 27 tahun itu dididik dengan cara mafia, lelaki itu sudah mengenal darah sejak dia masih anak-anak. Pembunuhan bukan lagi hal yang mengerikan baginya, dia sudah terbiasa dengan kehidupannya sebagai putra mafia.

"Jangan mengeluarkan terlalu banyak darah. Aku ingin menghiasmu dengan cantik untuk polisi! " ucap Marcus pada seorang lelaki yang kini terbaring di ranjang seperti yang ada di rumah sakit. Bahkan ada beberapa peralatan rumah sakit seperti pisau bedah dan lainnya terletak dengan rapi di atas meja di dalam ruangan itu. Marcus baru saja menyiksa seorang mata-mata yang berhasil tertangkap bawahannya. Lelaki itu tidak kenal ampun dan suka menyiksa orang bahkan tidak sedikit tangan lelaki itu sudah membunuh orang tanpa belas kasih. Semuanya untuk kesenangan dirinya juga untuk memperingatkan semua orang agar tidak memandang rendah dirinya.

Marcus akan mengambil salah satu pisau bedah yang ada di atas meja. Namun dering ponselnya membuatnya teralih pada ponsel yang menampilkan nama seseorang tengah menghubunginya. Dengan cepat lelaki itu mengambil ponselnya dan menyambungkan sambungan teleponnya pada seorang wanita bernama Griselda. Griselda adalah kekasihnya yang sudah dia pacari sejak 3 tahun yang lalu.

"Marcus ... " terdengar suara lembut dari seberang telepon.

"Selda ... bukankahkan aku sudah memberitahumu untuk tidak menggangguku hari ini? " sahut Marcus memperingatkan Griselda.

"Maafkan aku, aku sangat merindukanmu jadi aku menghubungimu. Jadi kapan kamu akan pulang? "

"Aku sedang ada acara keluarga, bersabarlah. "

"Eum, Marcus bukalah pesan dariku! "

Marcus menjauhkan ponselnya dari telinganya, lalu membuka menu pesan pada icon di dalam ponselnya. Griselda baru saja mengiriminya sebuah foto di mana wanita itu tengah mengenakan bikini dengan pose menungging dan lidah yang terjulur seolah tengah berusaha menggoda kekasihnya. Bahkan wanita itu juga mengetikan isi pesan seksual pada Marcus. Marcus yang melihat itu menyeringai, lalu kembali mendekatkan ponselnya ke telingannya.

"Kamu tahu cara menggodaku, huh! " ejek Marcus.

"Apa kamu akan segera kembali, euhh ...? " tanya Griselda dengan desahan diakhir kalimatnya.

Marcus yang mendengar desahan seksi Griselda mengepalkan satu tangannya, mencoba menahan hasrat seksualnya.

"Baiklah. Karena sepertinya kamu sangat membutuhkanku, aku akan segera kembali. Jadi tetap seperti itu sampai aku kembali, oke? " ucap Marcus pada akhirnya.

"Aku menunggumu ... "

Setelahnya mereka mengakhiri sambungan telepon. Marcus kembali meletakkan ponselnya di atas meja, lalu dia menoleh ke arah lelaki yang sudah sekarat di atas ranjang. Marcus berbalik dan berjalan ke arah lelaki itu.

"Sepertinya kamu cukup beruntung karena seseorang baru saja menawarkan hal yang jauh lebih menarik darimu. Jadi aku akan melakukannya dengan cepat kali ini. " ucap lelaki itu dan kembali menyiksa tubuh korbannya.

Setelah membereskan kekacauan yang dia buat, Marcus segera keluar dari tempat dia biasa menyiksa musuh-musuhnya. Segera dia memanggil salah satu bawahannya yang biasa mengantarnya dan mengawalnya kemana pun.

"Kita pulang ke tempat Griselda. " ucapnya sambil masuk ke dalam mobil.

"Baik, Tuan muda. "

.
.
.

Marcus berjalan menaiki tangga menuju apartemen yang ditinggali Griselda. Sebuah apartemen kecil dan sederhana, Marcus pernah meminta Griselda untuk pindah ke apartemen yang lebih luar dan mewah tentunya namun wanita itu menolak dengan alasan bahwa dia lebih suka tinggal di tempat yang tidak terlalu luas karena hanya dia tempati sendiri.

Kisah Di Atas Ranjang Marcus & GriseldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang