"Sepertinya kamu menikmati waktumu sendiri, Griselda! "
Wanita yang dipanggil Griselda menoleh, melihat kekasihnya Marcus baru saja kembali entar dari mana. Wanita itu beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Marcus.
"Kamu kembali? "
"Hm, aku hanya mampir sebentar. Setelah ini aku ada kencan. " ucap Marcus menjelaskan maksud kedatangannya.
Griselda cukup terkejut mendengar perkataan Marcus.
"Kencan? " kedua tangan Griselda mengepal, menahan amarah dan cemburunya sambil mengulang perkataan Marcus.
"Apa kamu akan pergi kencan dengan dia? " lanjut Griselda menebak bahwa lelaki itu akan menemui calon tunangannya.
"Ya. Bagaimana pun juga dia pacarku. " sahut Marcus enteng tanpa memikirkan perkataannya bisa saja menyakiti Griselda.
"Bukankah ketika kamu menjalin hubungan dengan seseorang, kamu harus mengajaknya berkencan? " lanjut Marcus semakin membuat hati Griselda sakit. Wanita itu menunduk, mengigit bibir bawahnya.
"Kamu tidak pernah mengajakku berkencan? " tanya Griselda seperti orang bodoh. Padahal dia tahu hubungan macam apa yang dia jalani dengan Marcus saat ini.
"Itu karena kita bukan sepasang kekasih. " balas Marcus telak membuat wanita itu membungkam mulutnya. Benar, hanya Griselda yang menganggap Marcus adalah kekasihnya hanya karena mereka tidur bersama. Betapa bodohnya dia.
"Tapi seharusnya hari ini milikku. Harusnya hari ini kamu menjadi satu-satunya milikku. Apa kamu ingin merenggutnya juga? " Griselda mengangkat kepalanya menatap Marcus marah. Lelaki itu jelas sudah berjanji bahwa setiap hari minggu dia akan menghabiskam waktu dengannya tanpa ada gangguan baik itu pekerjaan ataupun orang lain. Tapi kini lelaki itu mengingkarinya dan mencoba meninggalkannya.
"Apa itu alasannya kamu berpakaian seperti ini? " tanya Marcus memperhatikan bagaimana cara Griselda berpakaian hari ini.
"Aku benci seragam sekolah! " lanjut Marcus semakin membuat Griselda berada di puncak amarahnya.
"Tapi kamu yang membawa pakaian ini! " teriak Griselda.
"Perhatikan nada bicaramu, Griselda! " tekan Marcus memperingatkan wanita di hadapannya.
"Aku berusaha terlihat baik untukmu. Apa aku tidak cukup baik untukmu? Kenapa kamu harus memiliki kekasih lain?!
"Pelankan suaramu! "
"Aku ingin kamu!! Apa aku tidak cukup cantik untukmu!! Kenapa kamu terus memperlakukanku seperti ini?! "
"Berhentilah berteriak, brengsek!! " mata Marcus menyalang tajam, dia tersulut amarahnya karena Griselda tidak mendengarkannya sama sekali.
"Aku benci kamu! " Griselda tidak mau kalah dan terus berteriak hingga membuat lelaki di hadapannya tidak tahan dan memukul wajahnya.
"Apa yang kamu katakan barusan? " tanya Marcus masih dengan amarah yang menguasai dirinya.
"Pakai aku!! " teriak Griselda tidak peduli jika setelah ini dia akan dihukum lelaki di hadapannya.
"Pakai kamu? " ulang Marcus. Lelaki itu lalu melonggarkan kerah kemeja yang dia pakai dan melepas dasinya. Dia berjalan mendekati Griselda yang mulai beringsut mundur.
"Sepertinya satu-satunya cara bagiku mengontrol mulut sialanmu dengan ini!! " ucap Marcus yang langsung mengalungkan dasi pada leher Griselda dan mencekiknya.
"Maafkan aku ... arghhhh ... " Griselda meringsis kesakitan.
"Berhentihhhhhh ... "
"Diam!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Di Atas Ranjang Marcus & Griselda
Historia Corta⚠️WARNING⚠️ Hanya kumpulan cerita pendek Marcus dan Griselda di atas ranjang. Satu cerita dengan cerita lainnya tidak saling berhubungan, memuat konten dewasa, bahasa kotor, kekerasan, penyiksaan, bdsm, S&M, dll. 🔞🔞🔞 Note : Sebelumnya ceritanya p...