7. Leave Me Alone

80 4 0
                                    

"Sakit ya?" Tanya Taeyong kepada sahabatnya, yang saat ini sedang diberi obat memar oleh petugas kesehatan.

Sementara Doyoung langsung mendengus, begitu mendengar perkataan yang dilontarkan sahabatnya inu. "Sakit ya? Lo mikir sendiri pake otak lo yang gak tau keberadaannya dimana!" Rutuknya, yang malah membuat sahabatnya semakin tertawa, dan ya! Itu membuat dirinya semakin kesal.

"Lagian lo juga sih! Siapa yang suruh ngelamun?! Aturan lo berterima kasih kepada gue, karena udah nyelametin lo dari yang namanya kerasukan. Kan gak lucu seorang setan, kemasukan setan." Ejek Taeyong, yang membuat Mood sahabatnya jadi tambah buruk.

"Tau ah!" Rajuk Doyoung yang sudah sangat kesal dengan sahabatnya ini, dan langsung mendapatkan toyoran didahinya dari sahabatnya ini.

"Gak usah sok ngambek dengan gaya imut deh! Gak pantes tau, Doy!" Seru Taeyong, memperingatkan sekaligus mengejek sahabatnya yang tengah merajuk layaknya anak sekolah dasar. "Lagipula kan lo udah ngebales gue dengan pukulan lo yang brutal." Tambahnya, supaya mood sahabatnya ini gak semakin buruk.

Doyoung yang mendengarnya pun langsung mempoutkan mulutnya, dan bangun dari brankar ruang kesehatan, meninggalkan sahabatnya sendirian disini. "YAK, KIM DOYOUNG! JANGAN NGAMBEK! AISH!" Teriak sahabatnya, yang ia sendiri gak gubris.

Bukannya kembali ke kelas, Doyoung malah melenceng ke kelas Ips 2 yang ada diseberang kelasnya. Sampai didalam kelas. Ia langsung menggebrak salah satu meja dengan kamus tebal. Kelas yang tadinya ricuh pun seketika diam karena gebrakan plus kedatangannya. "Siapa yang namanya Kim Jennie?" Tanyanya To The Point, dengan pandangan yang terus menelusuri sekitar.

Gadis berambut pirang yang sedang mengecat kukunya langsung menghela nafasnya secara panjang, lalu menghampiri dirinya. Doyoung yang  melihat penampilan perempuan yang ada dihadapannya dari ujung kepala sampai kaki. 'Lonte.' Satu kata yang menggambarkan wanita yang ada dihadapannya ini.

Bagaimana tidak? Rambut pirang, baju diketatkan, rok di pendekkan, kancing atas yang dibuka 2, kuku yang diwarnain, alis yang menerjang badai, bibir yang merah seperti habis memakan orok. Seketika dirinya langsung memijat pelipisnya melihat kriteria gebetan sahabatnya, yang jauh dikata normal, seperti Lee Taeyong.

"Hello!" Tegur Jennie, yang membuat dirinya langsung mengenyahkan pikirannya. Ia langsung menyeret wanita ini keluar dari kelasnya, dibawanya sang wanita menuju Rooftop sekolah, lalu mengunci pintu rooftop tersebut.

Sebelum bertanya kepada wanita ini, ia  sudah lebih menyalakan alat perekam suara yang ada dikantong bajunya, yang ia ambil tadi ditasnya. "Jelasin maksud lo ngedeketin Lee Taeyong?" Tanyanya to the point.

Jennie mendengus pasrah. Ia sendiri tau bahwa wanita bernama Kim Doyoung ini akan bertanya seperti ini. Ia sendiri sudah diperingatkan dari mantan-mantannya Lee Taeyong. "Menurut lo?" Tanya balik yang ia keluarkan.

Sementara Doyoung sudah menyeringai, begitu mendengar pertanyaan yang diberikan wanita yang ada dihadapannya ini. Ia mendekati wanita ini, guna menipis jarak diantara mereka berdua. "Jawab! Gak usah nanya balik! Jangan bikin kesabaran gue habis!" Ancamnya dengan suara yang amat rendah penuh peringatan.

Jennie langsung meneguk salivanya secara kasar. Dirinya menyerah menghadapi lawan wanitanya, yang lebih tepatnya memiliki jiwa pria yang ada dihadapannya, Kim Doyoung. Wanita bar-bar yang selalu disertai tinju. "Apalagi kalo bukan harta. Gue udah punya pacar dan ya, gue bakalan ngejauh dari sahabat lo. Puas?!" Ujarnya.

Doyoung langsung menaikan kedua alisnya menatap remeh wanita yang ada dihadapannya ini, yang lebih memilih untuk menyerah. "Balikin uang yang lo porotin dari sahabat gue!" Ujarnya.

Lagi dan lagi Jennie hanya bisa mengangguk pasrah, ia langsung menggandeng tangan wanita bar-bar ini menuju atm yang ada disekolah. Mengambil uang yang ada di Atmnya, dan memberikan uang yang selama ini pria bermarga Lee itu berikan kepada dirinya.

ENEMYNE - TAEDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang